Assalaamu alaykum wrwb.
Warga yang dimuliakan ALLAAH SWT..
Beberapa hari belakangan ini muncul ajakan untuk mengembangkan ekonomi Ummat pasca 212. Kendati ajakan itu sangat positif, namun sebaiknya Warga tetap berifkir jernih sehingga tidak larut pada euforia “kemenangan” (pakai tanda kutip). Secara emotional ikut-ikutan “mendukung” tanpa pengetahuan memadai kegiatan pengumpulan dana yang digalang pihak-pihak tertentu.
Sudahkah Anda bertanya, bagaimana konsep syirkah yang dijalankan oleh mereka yang mengajak ummat menginvestasikan uangnya? Sudahkah Anda bertanya banyak hal dan mendapatkan jawaban yang tepat, memuaskan akal dan menentramkan jiwa?
Semoga Warga masih ingat tulisan saya sebelumnya berjudul “STARTING RIGHT FROM THE BEGINNING”. Jika ada warga yang menyimpan tulisan itu, mohon share di sini ya.
Selain itu, mohon warga juga perhatikan “PERNYATAAN DISCLAIMER” yang secara periodik kami posting di sini. Silakan jika ada Warga yang mau memposting ulang pernyataan disclaimer tersebut.
Saya mohon ijin dulu, beberapa hari ke depan mau fokus ke kegiatan khusus yang sedang saya jalani sejak 17 Desember yang lalu. Insyaa ALLAAH akhir 2016 atau awal 2017 ada respon tentang M212M.
Sebagai bahan pertimbangan sementara, dibawah ini saya share tulisan Mas Dwi, Advocate di MTR #09 Surabaya;
????
Sebelum tidur.
Tulisan ini lanjutan dari tulisan saya tentang himbauan berhati2 bersyirkah atau apapun yg kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat.
Tindak Pidana Yang Berkaitan Dengan Perizinan
Tindak pidana ini disebut juga dengan tindak pidana bank gelap. Pasal 46 ayat (1) menyebutkan, bahwa barang siapa menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tanpa izin usaha dari pimpinan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun serta denda sekurang-kurangnya 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah).
Ketentuan ayat (2) menyebutkan, bahwa dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh badan hukum yang berbentuk perseroan terbatas, perserikatan, yayasan atau koperasi, maka penuntutan terhadap badan-badan dimaksud dilakukan baik terhadap mereka yang memberi perintah melakukan perbuatan itu atau yang bertindakadedidikirawan sebagai pimpinan dalam perbuatan itu atau terhadap kedua-duanya. Pasal ini satu-satunya pasal dalam UU Perbankan yang mengenakan ancaman hukuman terhadap korporasi dengan menuntut mereka yang memberi perintah atau pimpinannya.
Terima Kasih
Dwi, MTR #09 Surabaya
WA MTR 0811113139.
Di bawah ini ada tulisan penuh inspirasi dari Mas Tamyiz Sukses, Warga KSW #20 Jawa Timur.
Namun sebelum membaca tulisan Mas Tamyiz, silakan saksikan dan bagikan video kisah Pak Hero & keluarga yang telah berhasil lepas dari jerat utang dan riba ini dulu ya..
SEMUA BISA SUKSES
Tiba-tiba teringat ketika masih menjadi kuli batu (bangunan), beberapa tahun silam, tepatnya di Kertajaya Indah blok O Surabaya, perumahan Sinar Galaxy.
Hanya karena keinginan yg tinggi untuk bisa masuk sekolah SMK seperti anak-anak sebaya lainnya, yg memang bisa sekolah dengan beaya dari orang tuanya.
Iya begitu mahalnya sekolah pada waktu itu, terlebih bagi anak miskin seperti saya ini, yang merantau dari pinggiran desa terpencil, Bojonegoro, dimana desa saya selalu langganan banjir bengawan Solo, belum ada penerangan listrik dan jalannya masih jembrot, belum di aspal, apalagi paving, seperti desa-desa modern.
Sehingga bocah pinggiran kampung terpencil tadi, nekat merantau, ke kota besar Surabaya, walaupun dengan resiku, harus ngemper di samping gudang untuk berteduh, mencari sampah di Keputih Sukolilo, dan menjadi kuli batu untuk mempertahankan hidup, itu saya kerjakan dengan penuh suka cita dan gembira.
Bahkan makan hanya dengan lauk sambal dan sayur kangkung setiap hari, (kangkungnya mencari di sawah sebelah), kadang sarapan hanya dengan ubi rebus (itu kalau ada), atau nasi aking (karak atau nasi bekas yg di keringkan) itu sudah sangat menyenangkan kala itu.
Tidak pernah bermimpi makan dengan lauk tempe, sayur padang atau makan daging, itu hanya mimpi untuk orang-orang gedongan.
Makan dengan lauk ikan asin pun selama lebih 3 tahun, saya belum pernah merasakannya ketika masih sekolah SMK dulu, bahkan tidak jarang makan hanya dengan sambal tanpa sayur, hanya dengan garam saja.
Tapi nikmatnya luar biasa, karena hanya 1 harapanku, yakni bisa sekolah sampai tamat, seperti orang-orang gedongan sana, harapku.
Tekadku, sekolah sampai lulus tanpa meminta-minta, dan dengan jerih payah sendiri, kendati baju sekolah harus beli di pasar loak gembong, dekat pasar krampung, Surabaya, sepeda angin juga mencari yang bekas, di daerah pasar gembong juga.
Kendatipun putihnya baju bekas, tidak seputih baju seragam milik teman-teman sekolah saya, namun semangat dan tekad saya tidak mau kalah.
Iya, dengan pakaian bekas, sepeda angin bekas, ku kayuh sampai sekolah setiap hari.
Namun, aral melintang tak bisa di tolak, sepeda yg menyemangatiku pergi ke sekolah, di pinjam teman dan di hilangkan.
Duuh gustiiiiii ??
Umur 14 tahun sudah harus berpikir keras, bagaimana bisa bertahan dengan keadaan dan kondisi yang ada.
Ternyata, sepeda hilang itu bukan satu-satunya cobaan yang saya alami, masih bertubi-tubi rintangan dan cobaan yang menimpaku.
Cobaan anak urban yg dulu sekolahnya tidak pernah pakai sepatu, bertelanjang kaki, buku 1 untuk beberapa mata pelajaran, dan ketika pulang sekolah, buku sekolah di masukkan dalam baju, juga sebagai penggajal perut yang kelaparan, disamping karena memang tidak punya tas sekolah.
Akan tetapi Allah SWT memang Maha Pemurah, kuli batu dan pencari sampah tadi kini telah beranjak dewasa, telah bisa menjadi Developer/pengembang Perumahan, Kontraktor dan beberapa bisnis yang lain.
Maka jangan berkecil hati para pencari sampah dan buruh kasar, Anda juga berhak untuk kaya, sukses layaknya orang-orang sukses lainnya.
Entah kenapa pagi ini saya teringat dengan Dosen saya yang mengajar mata kuliah “Agama Islam” 11 tahun silam.
Izin sharing ya..??
Siang itu disebuah Universitas Negeri diPalembang tempat saya menimba ilmu, masih melekat dalam ingatan saya kala itu saya tergesa gesa memasuki ruangan kuliah.
Mata kuliah Agama Islam…
Ya…Agama yang kita cintai…
Seperti biasa saya mencari tempat duduk yg paling depan namun hanya dpt dibarisan ke 2.(Allhamdullillah canggih masih inget)?
Ternyata hari itu adalah hari ujian dadakan sodara sodara…???
Berbekal ingatan seadanya sewaktu kuliah ya “show must go on…”
Ujian pun dimulai…
Baca soalnya waduh ????…
Satu kelas pun memprotes..
gemuruh suara kasak kusuk dari yang mencontek dan yg “ngepek” sdh kayak pasar…namun dosennya hanya diam saja…
Tak beberapa lama saya hanya mengerjakan yang saya tau saja sisanya saya biarkan kosong melompong..
Setelah itu segera saya kumpulkan lembar jawaban yang sedikit sekali goresan tintanya tersebut..
Dan alhasil berikut percakapan saya dengan sang Dosen tsb.
Dosen : kenapa masih banyak yang belum terjawab sudah dikumpulkan?,waktu masih sangat panjang…
Mahasiswa : hanya ini yang saya tau pak, mohon maaf atas kebodohan dan kelalaian saya yang kurang belajar.
Dosen : tersenyum dan hanya mengangguk.?
Tibalah hari dimana nilai terbit daaaan “A”, lembar jawaban pun dibagikan dan anehnya lembar saya masih dalam keadaan banyak bersihnya daripada goresan tintanya namun jelas nilai tertinggi yang diberikan.
Dalam keheranan saya mencoba mencari dan berkomunikasi dengan dosen saya.
Saya : Maaf pak sepertinya ini ada yang salah (sambil nenunjukkan lembar jawaban)
Dosen : (sambil memeriksa) oh tidak ada yang salah. Sudah benar. Itu kebijakan saya untuk kejujuran saudara. Terima Kasih
Kejadian itu mengubah sudut pandang saya terhadap nilai nilai yang sekarang hanya kita pandang lewat fisiknya saja yg sering kali kita lupa bahwa ada nilai nilai yg jauh lebih mulia dari nilai yg terlihat.
Akhlak…
Semoga kita disini merupakan orang2 yang sama dari yang terlihat maupun tak terlihat dan selalu memperbaiki keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi dosen saya tsb.
Tak lupa semoga saya bisa memantaskan diri untuk mengejar hutang saya,hutang nilai “A”…
Nb: mayoritas yg jawabannya bener tapi hasil cheat “D”
By Admin;
Lengkapi semangat pagi Anda dengan menyaksikan dan membagikan video inspiratif dari Pak Sholikun yang telah ALLAAH mudahkan untuk melepaskan diri dari jerat utang & riba di bawah ini.
??????
Waktu telah berjalan 3 hari sejak anak pertama kami mendapatkan perawatan di Rumah Sakit karena Radang Usus Buntu.
Sejak Pagi ada beberapa Rekan Kerja yang menghubungi saya melalui telepon selular. Terdapat kesamaan pertanyaan yang disampaikan kepada saya, “Apakah benar mengajukan Resign, Ada apa, Pindah ke mana?”. Tentunya jawaban yang saya sampaikan sama kepada yang bertanya sejak 2 bulan terakhir. “Saya hijrah insyaAllah secara Kaffah. Bukan pindah kerja. Saya insyaf dan taubat dari segala yang berkaitan dengan Praktek Riba’.
Respon yang saya dapatkan juga hampir serupa diantaranya menyatakan kaget, tidak menduga, menyayangkan dan penasaran.
Namun di luar dugaan saya dan sedikit takjub. Hampir semua rekan saya menyatakan sebenarnya dalam hati mereka juga ada keinginan untuk hijrah. Beragam alasan yang membelenggu sehingga memberatkan langkah untuk menuju Jalan yang telah ditentukan Allah SWT. Beberapa Hal yang menjadi pemberat langkah diantaranya,
1. Ragu akan Rizqi Allah (jika tidak bekerja di Bank maka Nafkah akan hilang. Apalagi jika telah menduduki jabatan relatif tinggi)
2. Memiliki Beban Hutang (sebagian besar bentuk KPR n KPM dan KK)
3. Takut Status Sosial menjadi hilang (semula karyawan Bank menjadi bukan karyawan bank)
4. Tidak mendapatkan dukungan dari Pasangan, Keluarga Inti, Orang Tua, Mertua, Keluarga Besar.
Memang pergulatan batin yang dihadapi Rekan2 saya cukup berat. Saya pun mengalami juga sebelumnya. Saya mencoba memberikan beberapa hal untuk menjawab kegelisahan rekan2 saya.
1. JANGAN PERNAH RAGU AKAN RIZQI ALLAH SWT. Sesungguh jika ragu makan sudah sangat dekat dan bahkan masuk ranah Kekafiran. Rizqi dapat dianalogikan sebagai Energi. Tidak akan hilang. Hanya berubah bentuk, berpindah tempat. Karena itu yang benar adalah Menjemput Rizqi karena Rizqi itu pasti ada bukan hilang yang harus dicari. Sebagai contoh Para Sahabat Rasulullah yang kategori Milyarder pada jaman itu tanpa pikir panjang siap mengikuti Hijrah tanpa memikirkan hartanya. Dan terbukti di seberang sana, rizqi itu datang kembali. Penjelasan dalam Al Quran,
1. Rizki berupa Kebutuhan Dasar Makhluk Hidup dijamin oleh Allah SWT
“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yg bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rizqinya.”(QS. Hud : 6).
2. Rizqi diperoleh sesuai dengan apa yang diusahakan oleh Manusia.
“Tidaklah manusia mendapat apa-apa kecuali apa yang telah dikerjakannya” (QS. An-Najm : 39).
3. Rizqi akan ditambah bagi Manusia yang pandai bersyukur
“… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7)
4. Rizqi datang dari arah yang tidak disangka-sangka bagi Manusia yang bertaqwa dan bertawaqqal kepada Allah SWT.
“…. Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yg tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawaqqal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS.Ath-Thalaq : 2-3)
Wajib selalu diingat bahwa Rizqi tidak hanya berupa materi atau kekayaan. Kadang kita lupa Rizqi dalam bentuk seperti Kesempatan, Kesehatan, Keharmonisan Keluarga, Kemudahan Urusan dsb.
2. HUTANG WAJIB DIBAYAR TAPI JANGAN MEMBAYAR RIBA. Kewajiban harus dipenuhi karena hutang dapat menghambat kita masuk Syurga.
Hadits Rasulullah SAW
“Nasib seorang mukmin tergantung pada hutangnya sampai ia melunasinya.” ( HR. Ahmad dan Tirmidzi )
Agar segera lepas beban
IKHLASKAN ASET yang kita miliki dilepas untuk segera menutup Hutang. InsyaAllah langkah semakin ringan dalam berhijrah jika tidak ada Tanggungan Hutang.
Fokus selanjutnya adalah memacu kreatifitas bidang usaha atau keahlian yang akan kita kembangkan untuk menjemput Rizqi Allah SWT
3. STATUS SOSIAL TIDAK ADA ARTINYA DIBANDINGKAN RIDLO ALLAH SWT. Kita hidup hanya singgah. Kehidupan Akhirat itu Kekal. Logika manusia terpelajar yang mengaku beriman tentu dapat membandingkan mana yang harus dipilih. Jangan mengorbankan yang Kekal demi yang Sementara.
Allah SWT berfirman,
“…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu…” ( QS. Al Hujurat : 13 )
4. MOHON KEPADA ALLAH SWT AGAR DILEMBUTKAN DAN DIBERIKAN HIDAYAH. Allah SWT adalah Maha Pembolak balik Hati. InsyaAllah lingkungan yang tadi menolak akhirnya dapat mendukung. Sebagai contoh Umar Bin Khattab sebelumnya adalah musuh Islam paling keras namun dengan mudahnya menjadi Pembela Islam yang Paling Militan. Tidak perlu sakit hati atau benci. Tetap hormati dan doakan semoga Allah SWT memberikan Hidayah. Sampaikan Kebenaran Al Quran dan Hadist serta ajaran-Nya.
Untuk itu Kita jalankan sunnah Rasulullah dengan memperbanyak berdoa
“Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Pengalaman yang unik juga saya alami, ketika ada yang bertanya perlukan kita Sholat Istikharah untuk memutuskan Hijrah ini. Dengan senyum saya sampaikan Apakah Seorang Pencuri perlu Sholat Istikharah untuk meminta bantuan Allah SWT dalam memutuskan melaksanakan niat mencuri sebuah rumah atau tidak. Sama halnya dengan Riba’ yang sudah jelas hukumnya Haram ?
jika sudah terdapat kegalauan dan keragu-raguan akan sebuah hal atas Halal dan Haramnya (mengikuti fatwa yang berbeda di antara ahli fiqh) maka hukum yang berlaku adalah Tinggalkan karena apa yang menjadi Keraguan adalah lebih baik kita tinggalkan.
Rasulullah SAW dalam Haditsnya,
“Barangsiapa yang menjaga diri dari syubuhat, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya ( HR. Bukhari )
Dari diskusi bersama beberapa Rekan tersebut ada 1 orang rekan yang menyatakan ingin bersilaturrahim sekaligus menjenguk anak kami di Rumah Sakit sore itu juga. Saya dengan senang hati menunggu kehadiran Rekan Saya tersebut.
Setelah sholat Isya’, Rekan Saya datang bersama Istri dan Anaknya menjenguk. Pada akhir silaturrahim yang tidak saya duga adalah. Rekan saya menyatakan terima kasih bahwa telah diberikan informasi mengenai Riba dan malam itu juga Rekan Saya berAzzam untuk mengajukan pengunduran diri agar dapat Hijrah secara Kaffah.
Kami berpelukan tak terasa air mata menetes.
SubhanaAllah, Indahnya telah Engkau turunkan Hidayah bagi Hamba-Mu.
Engkau berikan kesempatan kepada Kami untuk kembali ke Jalan Yang Lurus.
Engkau berikan kesempatan kepada Kami untuk memulai Hidup yang Lebih Barokah.
Engkau berikan kesempatan di sisa usia Kami untuk Insyaf dan Taubat dimana Sisa Nafas masih belum sampai tenggorokan.
Engkau berikan kesempatan kepada Kami untuk mengajak Saudara Muslim lainnya untuk untuk terus Istiqomah Menjalankan Perintah dan Menjauhi Larangan-Mu
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Allahu Akbar
?
Wassalamu’alaikum Wr WB
Dari Ahdiat Brafiadi, MTR #13 Surabaya
WA MTR 0811113139
By Arief Demang, KSW #01 Leaders
WA KSW 0811113139
Ada yg menarik diantara keduanya, yaitu sebuah statement yang diambil secara tergesa gesa. Yang sudah sering bareng ustadz Samsul Arifin tentu sudah tidak asing dengan yg namanya ITM alias Ideal Target Market.
Sebuah kasus, ada sebuah produk, dibeli dan diminta utk diantarkan ke area 212 dan diberi label “gratis”
Dan pihak produsen sepertinya terganggu, dan segera membuat statement, yg dimana salah satu isinya berbunyi “menempelkan tulisan gratis tanpa pengetahuan dan perizinan dari pihak produsen”
Pertanyaannya adalah, dengan hadirnya produk tsb. Di 212 merupakan sebuah dampak akan turunnya market share dari produk perusahaan tsb?
Bukankah bila sebuah produk dipromosikan, metode sampling sebagai langkah yg cukup efektif dalam hal membidik dan bahkan menciptakan ITM? Status produknya sold, tanpa biaya advertisement, dan produknya berstatus sampling pula, brand awareness nya dapet….. hebat bukan?
Namun ternyata pihak management perusahaan tidak menganggapnya demikian.
Malah dengan secara tergesa gesa mengambil langkah membuat suatu pernyataan yg akhirnya jadi blunder….banyak yg menyatakan tidak akan lagi membeli produknya.
Membangun sebuah brand awareness itu tidak gampang. Brand adalah cerminan EMOTIONAL BENEFIT yg dianut konsumen dan produk roti ini sudah lumayan dalam.
Begitu ada pernyataan “blunder” dari pihak produsen ttg keberadaan produknya di 212, maka EMOTIONAL BENEFIT yg ada di benak konsumen menjadi rusak. Mau dibilang konsumen bodoh kek, mau dibilang emosional kek, ya memang itulah realitanya dari attitude konsumen.
Pada dasarnya, keputusan membeli ya karena pembeli impulsif. Level emosi yg dominan mengambil keputusan apakah jadi membeli suatu produk atau tidak. Kaidah ini yg berlaku dalam dunia marketing.
Celakanya, entitas bisnisnya tumbuh dinegara yg mayoritasnya muslim. Pernyataannya tsb. malah dianggap sebagai salah satu bentuk ketidak sukaan akan adanya aksi 212.
Sepertinya ada sebuah “pride & policy” intern produsen roti tsb yg harus dikedepankan tanpa mengindahkan lagi apa itu ITM, apa itu brand awareness……. bolehkah hal ini terjadi? Pada kenyataannya yg terjadi sekarang, anjloknya market share adalah dugaan yg paling kuat.
Langkah BRAND RECOVERY sepertinya harus segera dilaksanakan, dan itu tidak mudah dan murah. Yang untung itu justru PR Agency yg ditunjuk utk melaksanakan Brand Recovery nya…..
Ah, semoga hal seperti ini jangan sampai terjadi pada entitas bisnis yg dimiliki oleh warga KSW.
Haru biru melihat, mendengar dan merasakan perjuangan para kabilah Ciamis..
..
“Yuk kita berangkat!”.. kata kakak saya yang seorang pengusaha dan dokter estetika.. Tak lama, tiket pun sudah di pesan.
..
Dengan menarik2 koper menuju area Istiqlal-Monas, haru biru semakin tak tertahankan tatkala melihat secara langsung peserta Aksi Super Damai 212 yang berjalan tertib, khidmat, dan syahdu.. Mereka berasal dari seluruh penjuru Nusantara, saudara sebangsa, dari Indonesia bagian Barat sampai bagian Timur!
Dari yang muda belia sampai yang renta, dari yang dapat melihat sampai dengan yang (maaf) buta dan cacat. Semua datang berbondong2 bagai arus tak terbendung karena memiliki rasa, rasa dan perasaan yang sama. Iman yang sama. Keyakinan yang sama. Ghirah yang membuncah..!
.
Tak terhitung sudah berapa kali rasa nya mata ini terus berkaca2, air mata ini mengalir dari sudut mata.. Mencoba menahan sekuat tenaga agar tak tumpah tetapi kerongkongan seperti tercekat, lidah pun terasa kelu..
.
Sungguh TAK pantas jika ada yang mengatakan ini aksi bayaran, ini aksi ikut2an, ini hanya aksi politik yang penuh intrik..
.
Bahwa kami datang kesini karena ada desir di hati, panggilan hati, panggilan jiwa kami karena terusik dengan dinistakan nya Al Qur’an yang kami junjung tinggi, kitab suci yang kami pakai sebagai petunjuk pedoman hidup di dunia, petunjuk kepada jalan yang lurus -bahkan untuk seluruh makhluk hidup di alam semesta-.
.
Oleh karena nya kami rela datang dari jauh, kami ingin turut serta hadir disini, kami ingin merasakan sendiri ghirah perjuangan pada era ini, di negeri yang cinta damai ini.. Kami ingin menjadi bagian sebagai saksi hidup yang menanti tegak nya keadilan, tegak nya hukum Tuhan yang sempurna diatas hukum-hukum buatan manusia sejenius apa pun di muka bumi ini.
.
Bukan hukum buatan manusia yang pasti nya lemah, penuh celah untuk kegagalan, sistem yang cacat sejak awal lahir nya, sistem yang dibuat berdasar hawa nafsu manusia, sistem hukum yang dipaksakan untuk mengatur multi dimensi kehidupan manusia yang kompleks. Sistem yang salah akan melahirkan orang-orang yang salah pula.
.
Kami tak rela jika dituduh mayoritas yang intoleran, justru sadar mayoritas ini lah kami sudah sangat toleran kepada yang lain, sudah sangat bersabar, bersabar lagi..karena kami sangat cinta damai, kami sangat tunduk patuh hingga tak sadar sedang “dijajah”, kekayaan alam ini digadai, terjual..sampai di nista2 kan oleh dia..dan tetap….meminta kami bersabar…
.
Kami tahu dan sadar betul bahwa sehebat apa pun rencana manusia, secanggih apa pun teknologi bahkan nuklir nya, tidak ada yang dapat mengalahkan Sang Maha Perencana Terbaik ialah Allah SWT. Ada atau tanpa ada nya kami atau kita, kejayaan Islam itu Pasti akan bangkit!
Terjun lah sebagai pemain dengan segala konsekwensi nya, berpeluh2, berkorban waktu, tenaga bahkan materi– bukan hanya sebagai penonton yang cukup sekedar menonton, sekedar mengkritik, bahkan tak jarang ikut memfitnah, dan menyebarkan berita bohong.. Ingat, “Piala kemenangan” hanya milik pemain bukan penonton!
Pastikan Anda tidak berdiri di tengah jalan, karena nya Anda akan bisa tertabrak, putuskan Anda berada di satu sisi. Kiri atau kah Kanan!
Semua berawal dr japri Kang Tedi MTR Sby. Sy waktu iku hbis ikut program Sales Coach di Sby. Sy mohon maaf blm bs gabung ke Jkt, krn istri sy hmil tua dan sdg nunggu lairan jg uang sdh hbis.
Tapi melihat semangat jihad tmn2 di group MTR.. semanat sy jg terpomp dg keras. Sy ijin sm istri u/ berangkat. Istri sy menolak. Sampai rabu pagi istri sy mengijinkan. “Bismillah Pak.. silahkan berangkat!”
MasyaAllah.. tanpa di duga ada tmn MTR yg transfer uang 200rb. “Ini mas.. bisa bt beli tiket kereta api berangkatnya saja… ” dan sy lgsg ke Indomaret u/ pesan tiket. Singkat cerita lgsg nyusul ke stasiun pasar turi bergabung dg sdr2 MTR Jatim. Sy tdk peduli ada uang gak di saku.. yg penting bs bergabung dg Mujahid2 di Monas nti.. sy gak pengen hy melihat di TV spt waktu 411 yg lalu.
Alhamdulillah… sampae di stasiun senen sdh dijemput dan di jamu oleh Ust. Samsul dan saudara2 MTR. Km sangat berterima kasih atas jamuan yg diberikan kpd km.
Dan yg sangat berkesan. Baru kali ini sy mengibarkan bendera Ar Rayyah.. sy merasakan dada ini bergemuruh.. inikah rasanya semangat Jihad ??? Sy sempat bertanya2 dlm hati.
Dan dlm kekhusyu’an sholat Jum’at di tengah derasnya hujan rahmad Allah dg doa qunut nazilah sy sempat meneteskan air mata..
Semoga Allah membuka hati Bpk Presiden kita. Dan Umat Islam menjags trs persatuan ini selamanya…
Awalnya saya itu malas banget untuk ikut turun di acara aksi kemaren, sampai malam jum’at pulang kerja saya masih malas, nah tiba-tiba tidak tau mungkin alloh memberi hidayah saya ada yg ngirim video para mujahid yg berjalan dan sudah sampai kedaerah matraman.
Alunan takbir dan sholawat membuat saya menangis dan rindu untuk ikut turun akhirnya pagi jam 8.30 saya nekad datang aksi dan tanpa ijin dari kantor maupun keluarga.
Motor saya titipin dirumah teman dikramat sentiong saya jalan kaki dari kramat sentiong sampai ke gambir sepanjang perjalanan yg ada saya hanya menangis dan menangis subhanalloh begitu besar ghiroh dan semangat saudara-saudaraku seiman saya lihat diatas jembatan penyembarang dari mulai matraman seragam putih masih menyemut, sampai di tugu tani.
saya paksakan untuk merangsek ke monas ternyata alloh berkehendak lain saya hanya di sampaikan di depan gambir karena petugas dan teman2 sudah menyetop kalau sudah tidak bisa sampai kedepan.
Saya gelar sajadah saya ikuti semua acara dan saya merasa bahwa saya seperti tidak terkena air hujan, saya tidak merasa kedinginan dan yg subhanalloh dari pagi saya belum makan tapi perut juga tidak merasa lapar.
Alhamdulillah saya bersyukur bisa ikut menjadi bagian buih diaksi kemaren. Semoga alloh mengampuni dosa-dosaku melalui aksi kemaren.
Mendengar rencana aksi 212…… Saya hanya bisa berdoa agar bisa bergabung dengan temen temen yang dari awal sdh punya tiket untuk berangkat ke jkt
Hingga kamis siang saya hanya bisa membayangkan suasana saat kumpul dengan kaum muslim di sana.
Keinginan itu karena saya tidak ingin tergolong orang orang yang diam atas penistaan ini.
Allah berkehendak lain….. Ba’da magrib…. Saya mendapat rizqy berupa tiket PP gratis ke jkt
Allahuakbar
Tidak sampai situ…. Allah memudahkan saya dengan dipertemukan salah satu camat di kaltim yang mengajak saya satu mobil menuju monas dari soeta.
Kemudahan itu berlanjut saat saya basah kuyup karena tdk membawa baju ganti.
Sayapun menuju soeta bengan pakaian basah
Alhamdulillah pakaianpun kering dibadan.
Dan saya dijauhkan dari sakit yang biasa timbul karena kehujanan
Ini sesuai doa yang dipanjatkan ulama yg ada di panggung saat hujan turun. Bahwa hujan adalah berkah.
Sama yang terjadi pada saya, hanya saja ini berending baik……sedang saya smpai jumat pagi tdk mendapat ijin dr Ibu saya, KK sy sbg wali dan Direktur tempat sy bekerja utk ijin cuti mengikutin aksi ini.
Ibu dan Wali saya tidak setuju dgn Aksi Damai ini (InshaAllah krn kurangnya pemahaman atas mksd acara ini).
Sedih……jangan ditanya lagi, ktk hati sdh menggebu2 ikut ttp sebagai anak wanita dan pegawai……prosedural tdk saya dapat……?
Lebih sedih lagi……lingkungan sekeliling saya tidak ada yg mendukung
Bahkan kmrn sore……ktk gerimis dan saya ajak teman2 kantor yg laki2 utk shalat jamaah d masjid kantor yang sangat besar mereka menjawab “Malas, hujan” Saya jawab……kmrn Jumat saudara2 kita seiman bisa Shalat Jumat dibawah hujan seperti itu……apa jawaban mereka? mereka menjawab “Bodohnya mereka sendiri, Banyak Masjid kok ya shalat dijalanan di bawah hujan” makjleb rasanya hati saya begitu mendengar jawaban itu……???
Semoga Allah segera memberi Hidayah untuk saya, orang2 disekeliling saya untuk bisa “Mencintai Islam” dengan Indah