Lelaki-lelaki itu sangat bersahaja. Tak meninggi bahu, tak pula suka mendongakkan kepala.
Wajah merekapun selalu tampak berseri, seperti beban tiada lagi betah untuk bersinggah lama dibahu mereka.
Lelaki-lelaki itu sebenarnyaa memiliki banyak ilmu, tetapi senantiasa ingin melangkah dan berjalan untuk berguru.
Limpahan rezki tak membuat mereka terbang melayang dan melupakan bayang-bayang.
Justeru sebaliknya, mereka kini lebih mampu memantaskan diri untuk senantiasa patuh dan bertahan, dalam ranah kebenaran dan keta’atan.
Inilah gambaran sukses sejati dari insan-insan yang teriring berjalannya waktu, membuat segala kenikmatan dunia, semakin utuh berada dalam genggaman tangannya.
Semoga kita bisa belajar dari mereka, lelaki-lelaki pilihan, para sahabat yang semakin banyak menjala dan menikmati cahaya matahari, membuat mereka semakin rela merunduk dan patuh berkening bumi. Aamiin
Pada selembar kertas di bawah ini, ada cerita tentang Azzam lunas utang miliaran yang berhasil dikabulkan dan dimudahkan oleh Allaah yang Maha Kaya. .
Lembar pernyataan azzam itu dicanangkan oleh pasangan Basit Sucipto dan Nita Yuniarti, dalam event Sukses Mengembangkan Harta Tanpa RIba (SMHTR) ke-4 yang berlangsung tanggal 2-3 Juli 2019 di hotel Grandhika, Medan. Coach Djula ikut menorehkan tanda tangannya sebagai saksi yang sudah tentu dalam perjalanannya memandu proses .lunas utang miliaran itu secara intensif. ,
Dan Allaah memang Maha Berkuasa. Utang sebesar 3,5M itu akhirnya lunas pada tanggal 25 Juli 2020. Azzam itu tertunaikan dalam jangka waktu 1 tahun 22 hari. Lihatlah wajah cerah pak Basit Sucipta dengan koleksi sertifikatnya yang sudah berhasil beliau tebus. Alhamdulillah segala pujian bagi Allaah yang Maha Kaya.
***
Anda ingin Allaah mengabulkan azzam lunas utang miliaran? Mari bergabung dengan komunitas MTR melalui nomor-nomor di bawah ini, dan dapatkan pencerahan awal melalui BUKU MERAH “Kesalahan-kesalahan Fatal Pengusaha Mengembangkan Bisnis dengan Utang.”
☎️ 0853-353-353-19
☎️ 0811-1818-29
☎️ 0852-8966-9696
☎️ 0811-1888-29
InsyaAllah akan Anda dapatkan jalan hijrah untuk menggapai hidup tenang tanpa utang dan riba dalam ridhaNya. Aamin
pernah seorang ulama memberikan motivasi: “Kecemasan tidak akan mengubah apapun, namun percaya kepada Allaah Ta’aala bisa mengubah apapun.” (Syaikh Muhammad Mutawalli Asy Sya’rowi).
Jadi beban utang jangan melalaikan Anda dari ikhtiar maksimal dalam berusaha. Bersamaan dengan itu, tingkatkan tawakkal kepadaNya. Seberapapun masalah yg nampaknya besar, hakikatnya kuecil karena kita punya Allaah Yang Maha Besar. Allaahu Akbar.
Di MTR, kita diberi banyak asupan bergizi, yang insyaAllaah bisa menjadi tenaga guna menghadapi problema dengan riang gembira.
Jangan lupa bahagia, sahabat. Kita di sini punya tujuan “di sana”.
Hijrah bukan perjalanan ringan. Selalu ada pergulatan batin dari pelakunya, ketika menempuh perjalanan menuju Lunas Utang Miliaran. Apalagi ketika berhadapan dengan pihak perbankan yang mengklaim sistem utang piutang yang mereka jalankan sudah menempuh jalur Syariah.
Seperti itulah yang dirasakan Pak Mardi dari Sragen. Ikuti curahan hati beliau di bawah ini, dan mari kita doakan beliau agar segera sampai ke ujung perjalanan dengan kemenangan hakiki.
“Ya, kami tahu RIBA ITU DOSA. Namun dalam pemahaman awal, yang terkena dosa adalah yang makan riba. Dan kami merasa aman karena tidak makan riba.
Maka, kami berani mengambil utang pada bank konvensional. Waktu terus berjalan, dan kami selalu lancar mencicil utang. Dengan rapor bagus sebagai nasabah yang selalu lancar membayar utang, kami menjadi rebutan bank satu dengan bank lainnya. Berapapun jumlah utang yang kami ajukan, selalu mendapat acc dari berbagai bank.
Waktu terus berjalan. Namun dalam perjalanan, rezeki yang Allaah berikan ada kalanya banyak, ada kalanya sedang, kadang-kadang sedikit. Sedangkan cicilan itu pasti, besarnya pasti, waktu tenggat pembayaran pasti.
(Di kemudian hari setelah bertemu dengan MTR baru kami tahu bahwa saya telah membayar kepastian dengan ketidakpastian).
Kami bermuhasabah, meneliti apa yang telah kami lakukan selama ini, apa yang salah, toh hidup kami tidak macam-macam; kerja semangat, ngaji sudah, shalat jamaah sudah, baca Al Qur’an sudah.
Saat tahajud kita bermohon kepada Allaah subhanawata’ala ,”Yaa Allaah, tatalah hidup kami, agar saat mati nanti kami sudah tidak punya utang. Akhirkanlah hidup kami dalam keadaan baik.”
Saat berdiskusi dengan pasangan, saya mendapatkan masukan bahwa mungkin rezki kami menjadi kurang berkah karena utang riba, bahwa kami yang membayar juga terkena hukum riba.
Karena pemahaman itu, saat top-up utang, kami memutuskan pindah ke “Bank Sorry” alias bank non konvensional. Kami berfikir, cara utang kami sudah aman karena kami menempuh jalan utang Syariah. Saat itu kami yakin telah meninggalkan sesuatu yang buruk ke jalan yang lebih baik di jalur Syariah.
Kami jalani jalinan utang itu dengan Bank Sorry. Namun seiring berjalannya waktu, perasaan kok sama jatuhnya dengan riba di bank konvensional. Hanya beda di istilah saja, namun jatuhnya (cicilan) menjadi lebih mahal.
Mencari Kebenaran Hakiki
Seperti proses sebelumnya, kembali kami berefleksi, muhasabah, mencari kebenaran hakiki.
Lalu, bertemulah kami dengan MTR, Masyarakat Tanpa Riba. Interaksi pertama terjadi dalam acara Temu Pengusaha dan Warga (TPW) MTR di Hotel Azzima.
Kami rasa-rasakan, pembelajaran yang disampaikan dalam acara tersebut adalah ilmu yang benar.Inilah ilmu yang kami cari, inilah kebenaran hakiki yang sesuai dengan aturan Allaah.
Maka kami memutuskan untuk lanjut ikut event SMHTR di Purwokerto. Jarak itu lumayan jauh dari domisili kami di Sragen. Namun karena “yakin” sedang mengejar suatu “kebenaran”, kami tempuh dengan niat kuat.
Kami sungguh-sungguh tak mau kehilangan kesempatan sedikitpun dalam pembelajaran di acara tersebut. Melalui beberapa sesi pembelajaran, kami rasakan pribadi kami berkembang menjadi lebih kuat dan tangguh. Hingga muncul suatu keyakinan dan prinsip, jika kami memberikan yang maksimal untuk Allaah, niscaya Allaah juga akan memngembalikan lebih dari yang telah kita berikan.
DI MTR dan juga ULC MTR, kami mendapatkan dan mempelajari ilmu untuk “melawan” bank Syariah. Sebelumnya, kami selalu minder dalam setiap pertemuan dengan pihak bank tersebut. Kami selalu tidak bisa menjawab argument-argumen ketika berhadapan dengan mereka. Apalagi argumen-argumen mereka selalu dibalut istilah-istilah Syariah.
Namun berkat ilmu yang kami dapatkan dalam event-event MTR, kami mendapatkan bekal untuk membalikkan argumen mereka dengan cara benar. Jika pun dalam satu pertemuan argumen kami kurang tepat, kami akan mendapatkan masukan dari teman-teman ketika silaturahmi dan tatap muka dengan pegiat MTR. Dengan support dan masukan mereka, selalu ada cara berikutnya untuk mematahkan argumen pihak bank Sorry.
Dari mereka kami mendapatkan prinsip, “Wis, ojo takon wae, ndang mangkato mereka (sudah, jangan tanya terus, segera berangkat), hadapi mereka,” menjadi kunci kemenangan untuk menghadapi Bank Sorry.
Hingga sampai pada suatu titik, justru pihak bank sorrylah yang selalu mencari alasan untuk menghindar saat kami ajak bertemu. Mereka bahkan berani berbohong sedang di luar kota ketika kami nekat mendatanginya. Padahal ternyata orangnya ada di kantor.
Kami yakin akan datang saat yang tepat Allaah menolong kami. Alhamdulillah hari ini, permohonan kami untuk membayar utang pokoknya saja disetujui. Engkau Maha Penolong ya, Allaah.
Kami juga sudah mendapatkan jadwal lelang tanggal 3 November 2020. InsyaAllaah kata “lelang” sudah tidak menjadi hal yang menakutkan setelah kami sering mendapatkan support dari saudara-saudara yang sudah merasakan pengalaman lelang di KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang).
Semoga Allaah memberi kekuatan senantiasa istiqomah….
Coba siapa yang tidak ingin berada pada situasi ini; diskon Rp471 juta dari total pokok utang yang besarnya Rp871.
Ini adalah titik lunas ke-6, dari utang-utang Pak Sudarman yang totalnya mencapai 14M.
Dengan potongan lebih dari 50% yang diberikan lembaga finansial tempatnya mengambil utang beberapa tahun silam itu, ia tinggal membayar sisa utang yang Rp400 juta. Dengan posisi tersebut, sangat dipahami kalau “sang utanger” dari Metro, Lampung ini, langsung memutuskan melunaskan sisanya! Ia pantas merayakan kemerdekaannya dari satu titik penjajahan utang!
Gimana tidak, selain diskon “gila-gilaan” dari lembaga pemberi utang, Pak Sudarman juga mendapat pembebasan untuk membayar riba yang tersisa yaitu bunga, denda dan ongkos-ongkos lainnya.
Pencapaian spektakuler tersebut terjadi pada titik lunas ke-6 dari total utang Pak Sudarman yang seluruhnya mencapai 14M. Ia sangat layak bersyukur kepada Allaah yang telah menunjukkan ke-Maha Kaya-annya dengan melunaskan utang-utangnya. Mempertemukan dengan komunitas MTR sebagai wasilah untuk menempuh jalan hijrah lunas utang miliaran di jalur dakwahNya.
Anda ingin ikut membuktikan ke-Maha Kaya-an Allaah dalam proses lunas utang miliaran? Mari bergabung dengan komunitas MTR melalui nomor-nomor di bawah ini, dan dapatkan pencerahan awal melalui BUKU MERAH “Kesalahan-kesalahan Fatal Pengusaha Mengembangkan Bisnis dengan Utang.”
☎️ 0853-353-353-19
☎️ 0811-1818-29
☎️ 0852-8966-9696
☎️ 0811-1888-29
InsyaAllah akan Anda dapatkan jalan hijrah untuk menggapai hidup tenang tanpa utang dan riba dalam ridhaNya. Aamin
Kalau kita tak beribadah kepadaNYA, ALLAAH takkan rugi
Kalau kita tak mau berbuat kebaikan, ALLAAH juga takkan rugi
Kalau kita tak mau ikut mencegah dan melarang kemungkaran, ALLAAH juga takkan pernah rugi.
Ya, semua kesempatan beribadah, serta melakukan amal kebaikan dan ikut berjuang menolak kemungkaran, sesungguhnya hanyalah untuk kepentingan kita sendiri.
Dan bila kita luput dan lalai dalam mengambil peluang yang diberikan, maka ALLAAH akan memberikannya kepada kepada orang lain ataupun manusia-manusia baru yang teramat mudah dihadirkan dan ALLAAH ciptakan.
Bukankah sebelum kita lahir, bumi ini telah berputar dan gunung-gunung juga telah senantiasa berjalan ?
Dan bukankah nanti setelah kita dimatikan, sang bumi kan tetap berputar dan gunung-gunung itu kan tetap melangkah sampai nanti berhenti di hari yang telah ditentukan ?
Sungguh di antara musibah terbesar yang menimpa seorang mukmin adalah, tatkala dirinya diberi kesempatan dan peluang memantaskan diri mendapatkan pertolongan ALLAAH dan memantaskan diri menjadi penolong agama ALLAAH, dirinya melalaikan dan bahkan mengabaikannya, sampai nanti tiada lagi yang tersisa, kecuali hanya penyesalan abadi yang tiadakan pernah bertepian dan berkesudahan.(M.Islam Basri)
Kisah lunas utang dari salah satu warga MTR Jabidetabek ini sangat menginspirasi. Beliau adalah seorang mantan pegawai bank yang rela meninggalkan kostum berdasinya untuk menjadi “tukang rengginang” demi meninggalkan riba.
Ada beberapa catatan penting dalam proses hijrah beliau menuju lunas utang. Pertama, keikhlasan meninggalkan comfort zone demi meninggalkan riba larangan Allaah. Kedua, tentang kekuatan Azzam yang beliau canangkan ketika mengikuti event SMHTR MTR. Ketiga, keberhasilan mencapai goal lunas utang sesuai target waktu yang beliau azzamkan.
Di luar itu, tidak ada yang tidak mungkin dalam genggaman kekuasaan Allaah yang Maha Kaya.
Hati-hati dengan Azzam!
“Saya tukang rengginang, mantan pegawai Bank. Waktu itu berazzam bebas utang ketika ikut Seminar Mengembangkan Harta Tanpa Riba (SMHTR ) di Sentul, bulan Oktober 2018. Di sana, saya menuliskan azzam agar Allah mengabulkan doa saya untuk lunas utang pada tanggal 14 Februari 2019, yang merupakan tanggal anniversary pernikahan kami.
Kemudian apa yang terjadi?? Allah Maha Baik…
Qadarullah setelah berazzam dan proses berikhtiar jatuh bangun, Allaah mengabulkan doa saya hanya dalam waktu 4 bulan..
27 Februari 2019, akhirnya saya berhasil lunas utang ratusan juta di aBank tanggal. Masih di bulan pernikahan kami, sesuai Azzam ketika mengikuti SMHTR bulan Oktober 2018.
Allaah bahkan memberikan bonus. Pihak aBank bersedia menghapuskan bunga, denda dan penalty dengan total hampir Rp50jt. Jadi saya hanya berkewajiban membayar sisa pokoknya saja. MasyaAllah..
Saya menangis di mobil dalam perjalanan pulang. Pertolongan unlogic Allaah itu benar-benar ada. Sebelumnya, tidak pernah terpikir saya bisa melunasi utang-utang begitu cepat, bahkan hanya dengan membayar sisa pokoknya saja.
Pelajaran berharga, hati hati dengan azzam...”
Anda ingin berazzam lunas utang dan mendapatkan pertolongan unlogic dari Allaah yang Maha Baik?
Hubungi komunitas MTR terdekat pada nomor-nomor di bawah ini, dan dapatkan pencerahan awal melalui BUKU MERAH “Kesalahan-kesalahan Fatal Pengusaha Mengembangkan Bisnis dengan Utang.”
☎️ 0853-353-353-19
☎️ 0811-1818-29
☎️ 0852-8966-9696
☎️ 0811-1888-29
InsyaAllah akan Anda dapatkan jalan untuk menggapai hidup tenang tanpa utang dan riba di jalan dakwahNya.
“Demi Allah, sungguh menyelesaikan keperluan/kebutuhan seorang Muslim lebih aku sukai daripada I’tikaf demikian dan demikian (dalam riwayat lain, selama sebulan di Masjidku ini).”
[Al-Hadits Asy-Syarif Riwayat Imam Abu Bakar Ibnu Abid-Dunya Rh, Al-Hafizh Ath-Thabaraniy Rh dengan sanad Hasan, dan Imam Yahya Al-Jurjaniy Rh].
📝 Betapa besar balasan pahala yang dianugerahkan Allah SWT bila kita menolong menyelesaikan urusan saudara Muslim, yaitu pahala sebanyak sisa umur kita dan bahkan lebih baik dari pahala I’tikaf sebulan penuh di Masjid Nabawi atau setara 1000 bulan di Masjid yang lain.
📖 Oleh karena itu kita tidak boleh meremehkan suatu aktivitas kebaikan apapun yang tampak sepele namun pahalanya sangat luarbiasa.
🤲🏻 Demikian semoga manfaat dan mendapatkan pemahaman yang diberkahi Allah SWT.
💧 KITA HIDUP MULIA BUKAN KARENA DIMULIAKAN SEMATA NAMUN KARENA ALLAH SWT MENUTUPI ‘AYB-‘AYB KITA DI DUNIA 💦
🕌 الحديث الشريف
🕌 Al-Hadits Asy-Syarif
▫️ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
▪️ Dari Shahabat Abu Hurayrah Ra yang bertutur; Telah bersabda Rasulullah Saw:
▫️ مَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، ▪️ “Siapa saja (Muslim) yang meringankan (beri solusi) satu kesulitan hidup seorang Muslim dari berbagai kesulitan hidup Dunia, maka Allah SWT ringankan baginya satu kesulitan dari berbagai kesulitan (di Dunia dan) di Akhirat.”
▫️ وَمَنْ سَتَرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فِي الدُّنْيَا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، ▪️ “Siapa saja (Muslim) yang menutupi ‘ayb/cela saudaranya yang Muslim di Dunia, maka Allah SWT akan menutupi ‘aybnya di Dunia dan kelak di Akhirat.”
▫️ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أخيه. ▪️ “Dan Allah SWT senantisa menaungi dengan Pertolongan kepada seseorang (Muslim) selama seseorang itu memberikan pertolongan kepada saudaranya (seiman).”
📚 [Al-Hadits Asy-Syarif Riwayat Imam Abu Bakar Ibnu Abid-Dunya Rh]
✍🏻 Rasulullah Saw sangat gamblang menegaskan kepada kita, bahwa Allah SWT akan meringankan kesulitan hidup kita di Dunia dan Akhirat, jika kita memberikan solusi/jalan-keluar kepada saudara seiman yang sedang menghadapi kesulitan hidup di Dunia. Makin banyak solusi kebaikan Dunia yang kita berikan, makin banyak keringanan (atasi kesulitan) yang dianugerahkan kepada kita di Dunia dan Akhirat. Dan ini wujud Syafa’at dari ‘amal kebaikan kita sendiri kelak di Akhirat dan wujud Unlogic Pertama (Kemudahan dari Allah SWT) saat di Dunia.
📝 Rasulullah Saw juga tegas pula mengedukasi kita, bahwa Allah SWT menjamin menjaga rahasia ‘ayb kita di Dunia dan Akhirat, bila kita menutupi ‘ayb/cacat-celanya saudara seiman di Dunia. Makin banyak ‘ayb yang kita tutupi, maka makin banyak Allah SWT merahasiakan ‘ayb kita di Dunia dan Akhirat. Yang wajib kita pahami dan yaqini bahwa kita dimuliakan Allah SWT karena ‘ayb-‘ayb kita masih ditutupi/dirahasiakan Allah SWT di Dunia!
📖 Oleh karena itu maksimalkan dalam aktivitas kebaikan untuk memberikan pertolongan kepada saudara seiman yang sedang mengalami kesulitan hidup, baik berwujud pertolongan pemikiran/ide/konsep/saran, atau berwujud tenaga, maupun berwujud materi/kekayaan. Karena inilah Unlogic Kedua (Pertolongan dari Allah SWT) saat di Dunia.
🤲🏻 Demikian semoga manfaat dan mendapatkan pemahaman yang diberkahi Allah SWT.