@Bun❤️ayya🌹
Qs. Al-Baqarah: 261
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Lantas ..
* berlomba sedekah sebanyak-banyaknya dengan harapan Alloh ganti berkali lipat agar semakin kaya raya….
* berharap bisnis semakin sukses dan lancar jaya….
* hanya ingin kehidupan dunianya berlimpah bahagia dan terhindar sengsara.
Dunia, dunia, dan hanya dunia saja dalam pikirannya….
Pun Saat datang nikmat sakit sebagai ujian, pergi ke dokter sebagai prioritas tujuan. Minum obat jadi satu-satunya ikhtiar yang dilakukan. Pindah satu dokter ke dokter lainnya berharap kesembuhan. Dan jika tak kunjung sembuh barulah memohon kepada Alloh SWT kemudian. Lupa siapa yang Maha Kuasa menyembuhkan.
« اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَاسَ ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى ، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا »
“Ya Allah Rabb (pencipta dan pelindung) semua manusia, hilangkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah, Engkau adalah asy-Syaafi (Yang Maha Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit (lain)”
Salah kaprah yang bikin salah kiprah. Terbukti Alloh SWT sering kita nomor duakan. Bahkan sering kali kita nomor sekiankan disetiap masalah kehidupan….
Juga saat sholat lima waktu yang hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Bukan niat ingin mengharap penilaian dari Alloh SWT. Tapi begitu ingin dapet penilaian manusia.
Begitupun saat menjalankan puasa sunnah. Yang Alloh SWT berjanji tergugurkannya dosa setahun lalu ataupun setahun setelah. Dengan pede-nya kau jalankan maksiat lagi sehari setelahnya. Karena merasa dosa-dosa terhapus sudah.
Salah kaprah yang benar-benar bikin salah kiprah….
Gambar dengan baik pola pikir dalam akal..
Alloh dulu. Karena IA-lah yang Maha menguasai akal,
Alloh lagi. Karena DIA pula yang Maha kuasa tak tertandingi,
Alloh terus. Karena ridho dari-NYA lah semua akan menjadi mulus dan lurus.
Karena Mengingat Alloh di kala senang. Maka Alloh SWT akan mengingat kita kala meriang.
“Dan mereka menjawab cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung” (QS. Ali imran- 172)
Baarokallohufiikum Jamii’an