@CitraAgung||
Mungkin sebagian orang memandang, VMC MTR hanya pepesan kosong, yang hadir hanya sebagai “complementary question“. But not for me.
Dengan Visi MTR, membuka mata hati dan pikiran saya, tentang kekuatan “pandangan”. Bahwa hidup harus punya tujuan yang jelas dan terarah. Tentang mengapa, untuk apa dan mau kemana.
Melalui Misi MTR, saya menemukan cara “stay in Allah lines“. Menguatkan hati dan mimpi-mimpi yang kadang terasa mustahil.
Lantas, bagaimana dengan core values MTR? Ini lebih luar biasa lagi. AHLI SORGA, ini saya masih belajar dan terus belajar.
Ah…sudahlah, Anda benar, bukan MTR segala-segalanya, bukan MTR yang akan menyelesaikan masalah saya, dan masalah Anda. MTR itu dakwah receh, bukan dakwah yang sebenarnya. Saya tahu apa? Ilmu masih sekulit jagung, dan tahunya hanya MTR.
Namun Tuan, mengapa menghempaskan barbel kesalahan pada kedua tangan saya?
Wahai Tuan yang berhati besar, tunjukkan dimana salahnya, kalau saya “meyakini” bahwa MTR adalah gerbang cerdas kebangkitan ummat.
Tunjukkanlah pada saya kalau “NgeMTR Banget” is wrong…
Tunjukkanlah pada saya kalau menjadi “MTR Minded” itu salah…
Show me kalau melihat dan bertindak dari sudut MTR itu tidak benar…
Perlihatkanlah kepada saya, mengapa harus meninggalkan MTR? Apa karena MTR itu dakwah receh? Apa karena MTR itu bukan dakwah yang sebenarnya? Atau karena ada dakwah yang lebih besar lagi..
Tunjukkanlah pada saya Tuan….
Ya…yang saya tahu, baru MTR. Lantas kenapa harus saya tinggalkan, kenapa saya tidak boleh tetap disini, kalaupun harus menyongsong dakwah yang lebih luas…
Tolong ajari saya.. dan buat saya mengerti…
Wahai Tuan berhati besar…
Pandanglah saya sebagai insan yang ingin memuliakan ISLAM, sebagai insan yang ingin belajar lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi…
Kalau selama ini saya salah, tegur saya dan nasehati saya. Jangan perlakukan saya seperti onggokan rongsokan di tepi jurang…
Padang Siti, 09-09-20