@Elvi Rhinilda||
Sejak kecil kita diajarkan untuk “memiliki”. Ini baju kakak, yang ini punya adek. Itu rumah paman, ini mobil ayah. Untuk hidup bahagia, harus punya, bukan hanya sesuatu tapi banyak kepemilikan.
Sejak kecil kita diajarkan untuk memiliki sebanyak-banyaknya: punya rumah sendiri, punya motor sendiri, punya baju yang banyak jangan pakai itu-itu saja. Jadilah kita orang-orang yang sibuk mengejar kepemilikan. Laki-laki harus kerja keras supaya keluarganya memiliki banyak harta. Wanita harus meninggalkan anak-anak di rumah supaya bisa kerja dan punya kepemilikan yang tidak tergantung suami.
Pernahkah membayangkan hidup tanpa memiliki ?
Tidak memiliki rumah kecuali telah menyiapkan tempat tinggal akhiratnya ? Tidak memiliki tabungan kecuali telah menyiapkan banyak tabungan akhiratnya ? Tidak berinvestasi kecuali telah mempersiapkan investasi akhiratnya ?
Berpikir maju, artinya menyiapkan untuk masa depan dulu baru menikmati yang hari ini. Menggunakan segenap tenaga, pikiran, upaya untuk menyiapkan sebanyak-banyaknya kepemilikan akhirat, yang kita tidak pernah tahu berapa lama diberikan waktu untuk mempersiapkannya.
Karena pada dasarnya, tidak ada yang kita miliki di dunia dan kehidupan ini. “Milik-Nya lah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada diantara keduanya dan apa yang ada di bawah tanah.” (QS Tha Ha: 6 ).
Kita datang ke dunia ini tidak membawa kepemilikan apapun, kecuali badan yang dipinjamkan Allaah. Kita akan kembali pulang tidak membawa apapun, kecuali kafan yang diberikan orang lain. Adapun hidup di dunia, hanya untuk mempersiapkan hidup sesudah mati.
Yang dibutuhkan di dunia, sebagaimana Baginda Rasul SAW sampaikan: Seorang anak manusia tidak mempunyai hak yang lebih baik daripada jika ia punya sebuah rumah untuk hidup, sepotong kain untuk menyembunyikan ketelanjangannya, dan sepotong roti dan air. (HR Tirmidzi). Itulah yang kita butuhkan, tanpa keharusan memiliki yang lebih.
Hidup tanpa rasa memiliki, karena semua yang kita miliki pada dasarnya hanya dipinjamkan Allaah kepada kita. Hidup tanpa memiliki karena semua yang kita miliki telah kita persiapkan untuk kehidupan di yaumil akhir.
Cibinong, 9 September 2020. Elvi