@CitraAgung
Kian hari, pergerakan MTR semakin meluas di Nusantara ini. Bisa diyakini, selama masih ada tabiat buruk utang dan ngeriba di kalangan masyarakat, gerakan ini tidak akan terbendung. Dan tidak bisa dipungkiri, di luar sana, banyak pihak yang ingin merongrong keberadaan MTR. Ada yang ingin memanfaatkan massanya, ada juga yang ingin memanfaatkan keberhasilan warga MTR untuk dijiplak ceritanya dan dibuatlah group semisal MTR.
Tujuannya macam-macam. Ada yang untuk jualan produk, menjaring kaki-kaki MLM. Bahkan ada yang menjual video guru-guru kita di group tersebut dengan embel-embel ketentuan, kalau ingin bergabung dengan grup itu, mesti transfer sejumlah nominal dulu.
Anehnya, banyak juga warga MTR yang terpengaruh terbawa arus ” Group bukan MTR” itu..
Aahh… sepertinya MTR dengan VMC (Visi, Misi, Core Value)-nya yang luar biasa, belum mampu mengikat hati mereka untuk menjadikan MTR sebagai payung yang berlandaskan dua wasiat besar Rasulullah S.A.W. Sepertinya mereka berfikir, VMC MTR itu “ngaco”. Sehingga, tidak perlu mengikuti rule-nya, tapi tetap bisa “memanfaatkan” komunitasnya..
Ah, ini sih warga MTR jadi-jadian…
E..tapi untuk kita-kita sendiri yang warga real MTR, apakah benar-benar juga sudah mengerti, paham, dan menjalankan rules MTR? Atau jangan-jangan belum tau nih, apa-apa saja Visi, Misi dan Core Values MTR. Kenapa ya, kita harus menjalankan rules MTR? Apa hebatnya rules tersebut?
Mungkin hal ini tidak penting bagi yang memandang MTR sebelah mata. Atau hanya menjadikan MTR sebagai ajang ikut-ikutan asalkan utang lunas. Atau yang beranggapan MTR hanya kumpulan orang-orang yang tak sanggup lagi bayar utang. Atau yang berasumsi bahwa MTR adalah asosiasi jualan seminar yang tidak perlu diseriusi. Maka tidak perlulah memahami apalagi menjalankan VMC MTR.
Namun, bagi The Real MTR Man, VMC MTR merupakan “panduan” nyata yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah, sebagai tuntunan dalam menjalani proses kehidupan setelah hijrah dari Riba, di mana utang merupakan gerbangnya.
Bagi mereka yang benar-benar baru mengenal ISLAM setelah hijrah melalui MTR, tentu akan merasakan betapa dahsyatnya “ruh” MTR hadir di dalam hidupnya. Bagaimana MTR, melalui VMC-nya menjalar dalam sendi-sendi kehidupan dan memperbaiki setiap sel ketaatan pada Sang Khalik.
Hal ini mungkin berbeda dengan Anda-Anda yang sudah paham ilmu agama, namun masih terjerat riba.
Atau, bagi Anda yang ilmu “sekuleritas perbankan”-nya sudah setingkat dewa, mungkin beranggapan bahwa cara MTR menyelesaikan urusan utang, apalagi yang mengandung riba adalah sesuatu yang tidak mungkin, bahkan mustahil.
Mustahil? Tidak ada yang tidak mungkin, dan tidak ada yang tidak bisa… Kalau ALLAAH sudah berkehendak “qun”, maka terjadilah..
Saya melihat, disinilah peran VMC MTR dapat kita terapkan dengan baik dan benar. Bukan untuk mencari pembelaan, apalagi pembenaran..
Lalu, bagaimana dengan Core Values_dan Budaya-Budaya MTR lainnya? Tentu saja ada polanya, tidak melulu dipakai itu-itu saja…
Saya yakin, kita sudah tidak asing lagi dengan tagline “Bersahabat Dalam Dakwah”. Kapan kita gunakan jurus ini? Saat menghadapi negosiasi cinta dengan si abang.
Namun, saat sang mantan sudah mulai menjurus ke ranah hukum, kita bisa gunakan Be Your Own Lawyer. Jadi tidak ada istilah “sembunyi di bawah ketiak” pengacara, walaupun dibayar sangat murah. Seperti kata sedulur kita, “Itu bukan MTR”.
Lalu, slogan “High Energy Win”, salah satunya dapat kita aplikasikan saat berhadapan dengan kolektor namun semua itu tetap dalam koridor visi-misi dengan dalil yang tidak terbantahkan.
Untuk sahabat-sahabat yang masih berfikiran VMC MTR itu “ngaco”, atau yang masih menjadi MTR jadi-jadian, sadarlah..
Sadarlah bahwa ummat membutuhkan solusi nyata, bukan hanya eforia dakwah yang penuh dengan pencitraan.
Kembalilah…
Kembalilah pada jalan yang lurus dan benar, bukan jalan samar dan gelap penuh bayangan.
Dalam ISLAM, kita adalah bersaudara, bahu membahu dalam menegakkan peradaban ISLAM, bukan musuh yang saling menjatuhkan dan saling teriak saya yang paling benar.
Kita sedang berjuang menegakkan kebenaran yang haq, bukan mengobarkan api kebencian dan lantas merenggutkan arti persaudaraan.
Ingatlah, ISLAM tidak akan berjaya sebelum kita bersatu dan bebas dari saling menjatuhkan…
Wallahu’alam Bishowab…
CA, Agustus 2020, Padang Siti