Bagaimana cara David lolos dari jerat utang dan riba dalam waktu singkat? Ikuti perjalanannya berikut ini.
2015, saat baru bergabung dengan Masyarakat Tanpa Riba (MTR), David Mailendra (45 tahun) punya ‘penyakit bulanan’ stress dan sakit kepala. Penyebabnya: cicilan utang yang mencapai Rp100 juta setiap bulan!
Utang mempengaruhi seluruh sendi kehidupannya. Ia menjadi gampang stress dan sering sakit-sakitan. Kinerja usahanya juga semakin turun karena pikirannya semakin tidak focus, sudah ruwet dengan upaya untuk mencari jalan membayar cicilan dari bulan ke bulan.
Tapi itu cerita lama. Sekarang setelah empat tahun berinteraksi dengan komunitas MTR, hidup dan bisnis David Kembali tertata. Hutangnya lunas semua dan bisnisnya kembali berputar kencang. Yang berbeda dari sebelumnya, kali ini ia selalu menyertakan Allah dalam setiap langkah usahanya.
Apa sih, yang ia dapatkan dari MTR hingga bisa bebas utang dalam waktu singkat? Berikut kilas balik perjalanan David Mailendra, founder dan owner PT Bintang Mono Indonesia dalam menata kehidupan bisnisnya bersama komunitas MTR, yang selalu memotivasinya untuk berpegang teguh pada tali Allah SWT.
David mendirikan PT. Bintang MONO Indonesia pada tahun tahun 2008. Perusahaan itu bergerak di bidang distribusi alat-alat kesehatan (alkes). Sejalan dengan keuletannya, ia berhasil mengembangkan perusahaan ini hingga menjadi distributor alkes berskala nasional. Tak hanya itu, PT Bintang MONO Indonesia juga dipercaya menjadi agen tunggal beberapa merek alkes untuk wilayah Indonesia.
Namun seiring berkembangnya usaha, utang David juga semakin besar. Dari waktu ke waktu, ia selalu tergoda untuk memperbesar bisnis dengan modal utang dari bank. Hingga ketika utang itu semakin membengkak, ia merasa semakin berat membayar cicilan utang beserta bunga-bunganya.
Pada titik itu, kinerja bisnis Bintang MONO perlahan -lahan merosot. Perhatian David tidak focus lagi pada strategi pengembangan usaha, karena semakin teralihkan untuk mencari cara bagaimana bisa membayar cicilan dari bulan ke bulan. David semakin stress terjebak utang, namun ia tidak tahu bagaimana cara keluar dari lilitan riba yang membelitnya semakin kencang.
Hingga akhirnya, pada tahun 2015 David mengenal MTR melalui sebuah postingan di media sosial. Tertarik dengan value yang ditawarkan, ia mencoba ikut kegiatan MTR yang kala itu diselenggarakan di Bandung. Dan betul, melalui acara itulah, titik balik kehidupannya dimulai.
Di seminar MTR tersebut, David mendapatkan pemahaman yang menampar kesadarannya, bahwa bisnis yang ia jalani selama ini tidak berjalan sesuai dengan kehendak sang pemilik otoritas kehidupan. Pasalnya, ia melibatkan utang dan riba yang sangat dimurkai Allah. Allah bahkan telah menyatakan pelaku riba adalah musuh Allah dan RasulNya sehingga pelakunya harus diperangi.
Namun yang lebih pokok, jelas Davis, di MTR ia juga mendapatkan pencerahan yang mengubah cara berfikirnya. Bahwa sebagai pengusaha, ia harus bisa berfikir lebih kreatif untuk tidak menggantungkan perjalanan usahanya kepada utang.
Davis memaparkan, selama bergabung dalam komunitas MTR ia mendapatkan banyak pelajaran bagaimana mengembangkan bisnis sesuai dengan syariat Islam. Di komunitas itu pula, ia merasa mendapat lingkungan yang mendukungnya untuk memperbaiki semua kesalahandi masa lalu.
Dan hasilnya, hanya dalam waktu 14 bulan sejak ikut acara MTR yang pertama, ia berhasil keluar dari jeratan utang riba. Desember 2016, utang David lunas seluruhnya. Ia hanya perlu waktu setahun lebih sedikit untuk membuktikan bahwa bisnis bisa tetap berjalan tanpa utang.
Berkat lingkungan pertemanan komunitas MTR yang saling berbagi ilmu dan motivasi untuk memperbaiki kehidupan di jalan Allah, bisnis dan kehidupan David semakin membaik. Perkembangan terakhir, 2018 lalu PT Bintang Mono berhasil meraih sertifikat CDAKB (Cara DIstribusi Alat Kesehatan yang Baik). Modal untuk memutar roda bisnisnya semakin kencang dengan bimbingan Allah SWT.
Value apa yang David petik dari pembelajarannya di MTR? “Cara berpikir saya mengenai hidup dan harta berubah banyak. Sekarang saya sadar bahwa bisnis adalah bagian dari ibadah kepada Allah subhanawata’ala,” paparnya.
Untuk sesama Muslim yang masih terjerat utang dan riba, David punya pesan khusus agar bisa keluar dari problema tersebut. “Utang itu sesuai janji (kita kepada) Allah. Kalau kita punya niat kuat untuk melunasinya, maka Allah akan membantu kita. Karena itu, perbaiki dan pantaskan diri kita di hadapan Allah supaya Allah mau menolong kita.”