Wajah MTR di Kotaku

0
400

@Westri

Kumulai cerita dengan mengucap Basmalah…

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Pertama mengenal MTR dari event SMHTR di Bogor, Oktober 2018. Sebelumnya, belahan hatiku sudah terlebih dahulu ikut PBTR Bogor, Juni 2018.

Ilmu yang luar biasa…

Membelalakkan mata yang selama ini masih sayu menatap kehidupan fana yang tiada henti dari masalah.  Sadar, bahwa selama itu diri terlalu naif dan merasa sudah cukup dengan ibadah yang ada. Bengong, setelah ini mau apa dan akan kemana. Bingung, dakwah MTR akan dibawa kemana.

Saat “beban” dakwah ditonggakkan di pundak yang lemah ini, hanya dua kata yang terucap dari lisan yang kelu, “HARUS BISA”.

Sejak saat itu, aku berusaha untuk terus “mencari ilmu” dari setiap event MTR.  Walaupun berat, namun harus tetap dikejar. Walaupun tidak mudah, namun yakin semua ilmu itu akan membawakan “Nur” pada ruh yg gelap ini.

Dengan Izin Allah, MTR mulai bergerak maju di kotaku. Bersyukur, karena Allah izinkan aku ikut menjadi bagian dari perjuangan di jalan jihad ini.

Hingga akhirnya.. langkah kami “dipukul mundur” oleh kebijakan para elit berpengetahuan agama tinggi, yang mengaminkan untuk tidak perlu tabayyun.

Aku berusaha untuk ikhlas walau hati berdarah. Sebagai hamba yang fakir ilmu, berusaha menerima taqdir bahwa inilah jalan hijrahku, inilah jalan dakwahku. Walaupun sekarang sudah tidak lagi lapang karena sang penguasa yang selalu merongrong, meluluhlantakkan “penghambaan” jiwa ini pada jalan dakwah yg kupilih untuk kotaku..

Mmm…

Kotaku, kini jalanmu untuk melawan getirnya kehidupan bebas dari kebathilan-kebathilan yang menjelma dalam wujud pembelaan kebenaran semakin tidak mudah.

Kotaku, sekarang engkau harus mulai terbiasa mendengar: “Nggak perlu fokus dengan bebas BDO, ikuti saja maunya si abank”. Atau “Angsur saja sedikit, biar ngga diganggu abank”. Bahkan “Bayar saja ribanya, kan cuma sedikit. Dari pada istri dan orang tua diteror si abank”.

Juga tidak jarang kamu juga akan  mendengar “Kita bantu sahabat-sahabat yg sedang kesusahan dengan menggalang dana untuk meringankan beban utangnya”.

Kata-kata ini juga akan sering kamu dengar “Bayar pengacara saja, hanya sedikit kok, dua ratus ribu saja, biar kita bisa mikirin urusan lain, bukan hanya mikirin utang”.

Sungguh aku sedih, kotaku… MTR di wajahmu harus berbalut ribuan topeng kepentingan dan keingkaran pada visi, misi dan core value-nya. Perjuanganmu akan semakin berat merobek tiap lembar topeng-topeng itu.

Kotaku…

Aku masih tidak akan menyerah memperjuangkan apa yang MTR ajarkan padaku tentang arti dakwah dan perjuangan padamu.

Aku ikhlas menjalani dakwah yang tidak mudah ini, insyaallah semata-mata hanya karena ALLAAH sang penguasa alam semesta. Bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin dihormati, apalagi karena ingin mendapat piala kekuasaan semu.

Inilah yang akan aku pertanggung jawabkan di hadapan Robku, kelak…

Wallahu’alam bishowab..

♡WS,160820♡

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here