©MIslamBasri
Pengalaman mahal –berulangkali membeli kebodohan, telah menyadarkan kami tentang betapa pentingnya ilmu pengetahuan
Inilah alasan terkuat yang membuat kami tidak mau melepaskan kesempatan menuntut ilmu, sejak bergabung dengan Komunitas Masyarakat Tanpa Riba (MTR), Oktober 2018 lalu.
Derita setiap bulan mengejar setoran, plus kalimat manis madu tentang ancaman lelang karena keterlambatan setoran, telah menjadi pengalaman yang takkan terlupakan
Atas desakan, arahan serta bujukan manis si Abang, beberapa aset kami lepas tergesa-gesa. Dan “hebat”nya lagi, setelah aset terjual, dengan lugu dananya kami setorkan kepada Abang , tanpa minta pengurangan atau pemotongan secara resmi terhadap sisa utang yang kami hadapi
Allah berkahi kami bertemu dengan MTR.
Melalui berbagai asupan ilmu yang luar biasa, serta momen coaching yang melegakan, kami jadi tahu betapa mahal “Harga Kebodohan” yang selama ini kami bayarkan untuk suatu proses penyelesaian utang. Karena tidak dilandasi pengetahuan yang baik, kami membeli proses itu dengan harga yang tidak pantas.
Alhamdulilah, dengan pengetahuan mumpuni yang telah kami dapatkan dari MTR, kami berhasil mendapat pengurangan jumlah utang yang sangat besar dari si Abank. Kalau dihitung-hitung, jumlahnya sekitar 10 kali lipat dari total biaya yang kami keluarkan untuk mengikuti pelatihan sejak Oktober 2018 – Mei 2019.
Rasanya semakin nyata jalan yang kami tempuh selama ini bersama para sahabat MTR di seluruh Indonesia. Semakin benderang kebenaran arah dan tujuan yang kami tempuh!
Sungguh benar, nilai sekeranjang pengetahuan yang bermanfaat, jauuh lebih murah dibandingkan dengan harga yang harus kita bayarkan untuk membeli sejumput ketidaktahuan atau kebodohan.
Bersusah payah mendapatkan ilmu insya Allah akan mendatangkan kemudahan, ketenangan dan keberkahan. Sementara bertahan dalam ketidaktahuan serta kebodohan dengan berbagai dalih dan alasan, hanya akan mendatangkan kegelisahan, ketakutan, kemelaratan dan penderitaan
Bangkinang 0,84 * *Juni 2019