©MY260619
Seorang berkata: “Di Arab itu banyak pelacur”
Hamka menjawab: “Saya dari Amerika, Masya Allah disana tidak ada pelacur”.
Orang itu kaget dan berkata: “Mana mungkin Buya?”.
Hamka menjawab: “Kita ini hanya dipertemukan dengan apa yang kita cari”.
Gambaran di atas menunjukkan bagaimana Nadirsyah, Sahal, Ulil, and the Gank yang di gandrungi JIN dan JIL dalam melakukan pencariannya. Berapa pun kitab yang sudah dibaca, jika tidak jujur maka tidak akan menghasilkan apa-apa.
Nadirsyah Hosen menulis: “Saya telaah 90 kitab mu’tabar pegangan ulama ASWAJA bidang Aqidah, Tafsir, Hadits, Tarikh, Fiqh & Siyasah. Ternyata riwayat tersebut tidak dibahas atau dijadikan dalil.”
Bro, kebohongan yang dibangun akan menenggelamkan kalian ke dasar peradaban. Perdebatan medsos orang-orang JIL yang berlindung atas nama nga-NU ini mirip debat sama orientalis, “gegayaan” khatam dan paham isi kitab ini itu.
Seorang misionaris mempelajari Al-Quran bukan untuk mencari kebenaran, namun mencari celah. Walaupun kebenaran ada di situ, hatinya tetap aja tertutup pintu hidayah. Mendengar kata misionaris aja bikin merinding, udah kek Christiaan Snouck Hurgronje aja tuh orang.
Emang kalau mau nge-JIL bisa cepet dapat gelar prof ya, Om Nadir? Hahahahaha…
Aneh aja ya, gimana coba menggugurkan hadist-hadits tentang Pasukan Panji Hitam, datangnya Al Mahdi dan Isa al Masih?
Kalau hadits-hadist khilafah direject, semua bisyaroh jadi tidak ada mutunya dong? Hadits Roma bakal dikuasai gimana? Rasul SAW melihat kekuasaan Islam dari Timur sampai Barat gimana? Isa as menjadi khilafah akhir jaman, Imam Mahdi, dll, gimana?
Dari sini kita jadi sama-sama mulai ngerti tentang hadits, tentang ulama atau kaum intelektual di akhir zaman. Di sini juga kita jadi ngerti betapa banyaknya Rosulullah berbicara tentang adanya musuh dari dalam. Jadi kalau kini kejadian, harusnya nggak perlu kaget ya? Itung-itung risalah diskusi.
Bukan maksud masuk ranah pribadi, kalau nggak salah orang tua Nadirsyah Hosen ini dulu pengagum NASAKOM dan satu shaff dengan komunis. Telaah lagi deh, atau gugling aja. NASAKOM itu pendukung berat rejim pro Beijing. Beijingan kan? Upsss…