PBTR (1), Level Teknis Pembelajaran Lunas Utang

0
3712

Dalam artikel khusus mengenai MTR yang berjudul “Enam Level” di portal DI’sway,  Pak Dahlan Iskan (DI) terasa mulai “ngegas” ketika membahas PBTR (Platform Bisnis Tanpa Riba); level ke 4 dalam “kurikulum” pembelajaran lunas utang miliaran MTR.

Dengan sangat jelas, DI memaparkan profil program ini serta topik-topik pembelajarannya. Mulai dari cara-cara negosiasi melunasi utang di bank, sharing pengalaman dari kalangan pengusaha yang dianggap punya cara terbaik saat melakukan negosiasi dengan bank, langkah-langkah administrasi yang harus diselesaikan dengan bank, termasuk  kelengkapan dokumen tertulis sebagai bukti dan berkirim surat resmi kepada bank.

Surat pertama itu isinya harus sopan tapi tegas yaitu tidak mau lagi membayar bunga dengan alasan terang-terangan: bunga  itu haram. Dan setelah  perjuangan berkirim surat itu, mereka akan menghadap pimpinan bank untuk membicarakan cara pelunasannya, termasuk menawar untuk mendapatkan cara pembayaran yang tidak berat.

Begitulah Pak DI  yang  jurnalis legendaris itu  berusaha membedah “dalaman” PBTR dari luar arena. Baiklah, sebagai detilnya  kami lengkapi profil program  PBTR  berdasarkan internal insight yang kami miliki.

Outcome PBTR

Apa yang akan kita dapatkan ketika mengikuti PBTR? Demikian pertanyaan mendasar yang selalu muncul dari “calon” peserta. Jawabannya, kita semua yang belajar bersama di PBTR, InsyaAllaah akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penting dalam mengembangkan usaha agar bisnis kita semua tidak (lagi) perlu berutang kepada bank atau lembaga keuangan lainnya.

Berdasarkan pengalaman sekian ribu peserta yang sudah lulus pembelajaran PBTR, Insyaa ALLAAH setelah keluar dari event itu kita akan mendapatkan outcome sebagai berikut.

Pertama, dukungan untuk mengembangkan usaha tanpa utang dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga, orang tua (mertua), tetangga, mitra bisnis, rekan kerja, komunitas dan pelanggan serta para pemasok.

Jangan kaget, jika semula pemasok minta pembayaran di muka (down payment/DP), setelah Anda praktikkan prinsip bisnis yang dipelajari di PBTR,  mereka akan memberikan/menyerahkan barang dagangan dengan pembayaran yang meringankan arus kas Anda.

Sebaliknya dengan pelanggan. Jika sebelumnya mereka menunda-nunda pembayaran, mudah-mudahan dengan praktek ilmu PBTR, mereka akan menyegerakan pembayarannya kepada Anda.

Dengan metode keseimbangan seperti itu, insyaAllaah arus kas Anda akan selalu surplus atau positif karena pelanggan membayar sesuai kesepakatan dan pemasok memberikan keringanan tempo pembayaran. Anda akan benar-benar menjadi “king of cash”, raja kas yang sesungguhnya. 🤩

Contohnya Pak Nur Khozy,  seorang pemilik toko elektronik besar di Lamongan, Jawa Timur.   Sebelum ikut PBTR, distributor/pabrik rekanannya baru akan mengirim barang ketika beliau menaruh deposit/uang muka. Jadi terbayang kan, berapa nominal yang harus beliau sediakan untuk memenuhi permintaan pabrik atau distributor tersebut demi memenuhi stok barang di tokonya.  Pada titik inilah beliau terpaksa meminjam utang kepada bank, agar bisnisnya bisa berputar.

Namun setelah mempraktekkan ilmu PBTR, ternyata pihak pabrik atau distributor bersedia mengirimkan barang dagangan dengan tempo yang disesuaikan arus kas toko Pak Nur. Dengan demikian, Pak Nur tidak perlu lagi pusing berutang ke bank untuk mendapatkan barang dagangan.

Hal yang sama juga dialami oleh Pak Arif Hakim di Bekasi, Pak Syaikhul di Ponorogo dan ribuan pengusaha Warga MTR lain yang telah ikut PBTR.

Apa sebenarnya rahasia yang telah mereka petik  dari pembelajaran di PBTR sehingga bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak? Tuntaskan penasaran Anda melalui program PBTR yang bisa langsung Anda praktikkan untuk menuju goal lunas utang miliaran seperti hal Pak Nur, Pak Arif, Pak Syaikhul dan para pengusaha MTR lain yang telah ikut PBTR.

Silakan hubungi nomor-nomor di bawah ini,

☎️ 0853-353-353-19 

☎️ 0811-1818-29 

☎️ 0852-8966-9696 

☎️ 0811-1888-29

 

InsyaAllah akan Anda  dapatkan jalan hijrah untuk menggapai hidup tenang tanpa utang dan riba dalam ridhaNya. Aamin   (bersambung bag 2)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here