@MIslamBasri
Muharram kembali, menampakkan dirinya// Muharram kembali, mengibaskan sayap ajakan muhasabahnya// Muharram kembali dan mengacungkan jari telunjuknya/ pengingat diri yang selalu saja lupa dan terlena// Muharram kembali sembari menggertakkan gigi gerahamnya/memberi peringatan kepada para pecinta kesenangan dan kenikmatan dunia//
Lalu, tidakkah kembalinya sang Rembulan menjadi pelajaran dan peringatan?//Belum cukupkah kembalinya sang Syahrullah meyadarkan, betapa segala nikmat dunia, semakin hari semakin dekat ke ujung jalan?//
Sila bergembira dengan datangnya sang Rembulan Haram/ yang bersamanya, hitungan pahala dilipat gandakan//
Namun, sudahkah diri bercermin muka dan merenungi setiap jejak langkah yang tiada pasti ada bermakna?//
Tiada insan yang tak berkhilaf dan tak bersalah/ Manusia tempat bersemayamnya lupa/ Dan Allah telah menghadirkan Muharram sebagai salah satu penasehatNya//
Sungguh beruntung, kita semua masih diizinkan merasakan begitu banyak petuah dan hikmah/ di setiap sang bulan beranjak dari persembunyiannya//
Semoga Allah SWT sepenuhnya memberi kesempatan dan waktu kepada kita untuk taubatan nasuha/ sembari menyadari tentang semua langkah kaki yang pernah tersesat arah/ lisan yang sering berucap tiada guna/ serta pendengaran dan tatapan mata yang hanya mendatangkan semua cerita khayalan tentang kepalsuan dunia//
MUHARRAM YANG MENAKJUBKAN, SEJATINYA DIPERSEMBAHKAN DAN DIHADIRKAN UNTUK INSAN YANG MAU MENGAMBIL PELAJARAN
Bangkinang 0,17 Muharram 1441