Membayar Kepastian dengan Ketidakpastian

0
871

©8370adewe

Salah satu tabiat buruk utang adalah membayar kepastian dengan ketidakpastian. Alih-alih terjadi pemerataan melalui  pembangunan infrastruktur, untuk membangun semuanya ternyata digunakan uang utangan.

Padahal  kewajiban membayar utang adalah kepastian. Sementara uang untuk membayarnya,  diharapkan didapat dari bisnis yang tidak pasti.

Tukang  utang yang begitu percaya diri bisa membayar utangannya, biasanya mudah gelap mata. Apapun keinginan dia, akan diselesaikan dengan utang.  Karena kalau tidak utang, kapan lagi bisa mendapatkannya.  Dia sangat yakin mampu membayar utangnya itu. Apalagi sang menteri ahli utang berbisik semua masih aman.

Di negeri yang dikomandani oleh tukang utang, infrastruktur jadi andalan. Pembagunan jalan digeber, karena jalan tol konon bisa membebaskan masyarakat dari berbagai  hambatan sepanjang Anyer – Banyuwangi.  

Pembangunan infrastruktur akhirnya terwujud. Namun yang tidak diduga rakyat,  ruas-ruas tol baru itu ternyata menyisakan beban utang yang luar biasa. Jalan bebas hambatan yang digadang-gadang bisa menghasilkan uang untuk mengembalikan utang (berserta bunganya, tentu saja), ternyata sama  sekali tidak impas. Bahkan untuk  membayar bunga utang saja, tidak cukup.

Proyek itu tekor besar.  Hingga entah ide darimana, untuk menutup  cicilan utang tersebut, bangunan hasil utangan itupun  diwacanakan untuk dijual kepada sang pengutang.   Mbulet. Begitulah, semua berawal dari terlalu pedenya sang komandan tukang utang.

Utang tak akan lelah menjerat siapapun. Bagi pelakunya,  utang hanya nikmat pada saat cair. Besoknya ia akan dituntut kerja keras banting tulang, hanya untuk membayar cicilan. Mudah-mudahan sang komandan segera menyadari tabiat buruk utang.  Dan kita sebagai pejuang anti riba, berkewajiban melakukan penyadaran akan tabiat buruk utang dan akibat-akibat fatal di belakangnya.  Kepada siapapun, di manapun, dan kapanpun, karena  kebiasaan utang telah menjadi wabah di negeri  yang mestinya kaya raya ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here