• Latest

Kisah Mantan Vice President Bank yang Taubat dari Riba

06/08/2020

Keberpihakan

04/11/2020

Kafir setelah Beriman

04/11/2020

PBTR (2), Saatnya Situasi Berbalik Mendukung Proses Lunas Utang

02/11/2020

Utang Lunas 4 Bulan Pasca PBTR Pertama

02/11/2020

Syaiful Hidayat, Berkah Lunas Utang Miliaran untuk Orang Tua

31/10/2020

Renungan Maulid Nabi Muhammad SAW

30/10/2020

Reaksimu, Bukti Cintamu pada Rasul

30/10/2020

PBTR (1), Level Teknis Pembelajaran Lunas Utang

02/11/2020

Menjadi Pejuang yang Dicintai Allaah

27/10/2020

Belajar Menjala Matahari sambil Merunduk ke Bumi

27/10/2020

Azzam Lunas Utang Miliaran Terkabul Setahun 22 Hari

26/10/2020

Iman dan Taqwa, Kunci Solusi Problema

26/10/2020
Senin, Januari 18, 2021
Masyarakat Tanpa Riba
  • BERANDA
  • MTR MILIARDER CLUB
  • LUNAS UTANG MILIARAN
  • BUKU MERAH
  • EVENT
    • All
    • BeMiMS
    • CCKU
    • MBUBB
    • PBTR
    • SMHTR
    • SPI
    • TTFM

    PBTR (2), Saatnya Situasi Berbalik Mendukung Proses Lunas Utang

    PBTR (1), Level Teknis Pembelajaran Lunas Utang

    Mendidik Generasi Pembuka Roma

    New Normal, atau Kembali ke Hukum Syara?

    Misteri ASI dan Karakter Kesatria Agung

    KALAU BISA MELIPATGANDAKAN PENGHASILAN,..

    AFTER BDO FREE, SO WHATS NEXT…

    Becoming Master in Marketing and Selling

    MELUNASI UTANG TANPA BAYAR RIBA

    Saat Umara Terjerat Utang Riba

    Trending Tags

    • HUBUNGI KAMI
    No Result
    View All Result
    • BERANDA
    • MTR MILIARDER CLUB
    • LUNAS UTANG MILIARAN
    • BUKU MERAH
    • EVENT
      • All
      • BeMiMS
      • CCKU
      • MBUBB
      • PBTR
      • SMHTR
      • SPI
      • TTFM

      PBTR (2), Saatnya Situasi Berbalik Mendukung Proses Lunas Utang

      PBTR (1), Level Teknis Pembelajaran Lunas Utang

      Mendidik Generasi Pembuka Roma

      New Normal, atau Kembali ke Hukum Syara?

      Misteri ASI dan Karakter Kesatria Agung

      KALAU BISA MELIPATGANDAKAN PENGHASILAN,..

      AFTER BDO FREE, SO WHATS NEXT…

      Becoming Master in Marketing and Selling

      MELUNASI UTANG TANPA BAYAR RIBA

      Saat Umara Terjerat Utang Riba

      Trending Tags

      • HUBUNGI KAMI
      No Result
      View All Result
      Masyarakat Tanpa Riba
      No Result
      View All Result
      Home Dakwah MTR

      Kisah Mantan Vice President Bank yang Taubat dari Riba

      in Dakwah MTR
      309
      0
      Share on FacebookShare on TwitterWhatsapp

      @Fierly Hidayat |MTR #17 Sumatera||

      Tahun 2008 sampai 2017, saya bekerja di sebuah bank swasta yang saham mayoritasnya dikuasai asing. Posisi terakhir saya adalah pimpinan wilayah, dengan jabatan sebagai vice president.

      RelatedPosts

      Keberpihakan

      Kafir setelah Beriman

      Renungan Maulid Nabi Muhammad SAW

      Sesuai tanggung jawab yang saya emban, pendapatan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan kantor juga sangat besar.  Belum lagi bonus tahunan dan THR yang  nilainya bisa lebih dari Rp100 juta.

      Selain itu, saya juga mendapatkan fasilitas kendaraan operasional secara Cuma-Cuma. Dua kali saya mendapatkan mobil seharga Rp250 juta dan Rp350 juta. Bahkan pengeluaran untuk rumah dinas yang saya tempati juga dibayari kantor.  Dari sisi materi, saya benar-benar berada pada zona nyaman.

      Besarnya tanggungjawab ytang saya emban membuat saya sangat sibuk dan hanya punya waktu sedikit untuk keluarga. Sholat juga semakin jarang saya jalankan. Bisa melakukan satu waktu sholat dalam sehari saja, sudah sangat beruntung.

      Di sisi lain, jabatan tinggi yang saya terima bukan menjadikan saya lebih baik. Banyak sekali sifat buruk yang timbul pada diri saya, antara lain sombong, angkuh, tidak bisa menerima nasihat, arogan, emosional dll.

      Selain itu, saya juga tertular tabiat buruk dari iklimdari tempat kerja. Yup, walaupun sudah mendapatkan gaji bulanan yang cukup besar sebagai pengelola perusahaan riba, sayapun ikut menjadi pemakai riba. Mulai pinjaman KPR, KTA, hingga kartu kredit yang limitnya limitnya besar. Termasuk kredit mobil dan moge yang tidak penting,

      Kadang saat mendengar guyonan staf di bawah yang mengatakan gajinya 8 koma, yang ternyata artinya setelah tanggal 8 sudah koma, saya hanya bisa tersenyum kecut. Mereka tidak tahu kalau kondisi saya lebih parah dari itu. Setiap tanggal 2,  keuangan saya sudah koma. Hal ini karena saking banyaknya angsuran yang  harus saya bayar.

      Pernah saya berdiskusi dengan istri, ingin resing saja dari kantor. Saya  merasa seperti orang tersandera utang yang saya perbuat sendiri, dan belum tahu bagaimana cara melunasi utang-utnag tersebut. Saya bilang ke istri, satu-satunya cara untuk lunas utang adalah kalau saya mati karena sebagai karyawan saya di-cover asuransi, kalau dihitung-hitung, nilai asuransi yang akan diterima ahli waris itu bisa menutup semua utnag-utang kami.

      Perasaan ingin resign itu semakin lama semakin besar. Bahkan jika risikonya kehilangan harta, saya sudah siap asalkan semua utang bisa lunas.

      Setiap hari saya berdoa, minta tolong kepada Allah. Sholat wajib yang dulu sering saya tinggalkan, mulai saya kerjakan lagi bahkan diikuti sholat tahajud dan dhuha.

      Kalau malam saya tidak bisa tidur, walaupun sudah diusahakan melepas semua fikiran tentang utang-utang kami. Setiap pagi saat akan berangkat ke kantor, badan selalu lemas dan gemetaran karena kurang tidur.

      Saya yakin Allah sayang kepada kami, makanya saya ditegur dan harus mengambil keputusan.

      Lebaran Iedul Fitri 2017, saya beranikan diri bicara kepada mami bahwa saya sudah tidak bisa lagi bekerja di lembaga riba. Saya juga memberi tahu beliau segala konsekuensi kalau saya resign. Termasuk kehilangan semua asset untuk menutupi semua utang.

      Mungkin karena dibantu doa mami, istri dan anak-anak saya, akhirnya doa kami dijawab Allah SWT; Kantor menawarkan penawaran program pensiun dini untuk semua karyawan.

      Maka, begitu program itu di-launching, saya adalah orang pertama yang apply untuk pensiun dini di bulan September 2017. Singkat cerita, tanggal 30 November 2017, untuk terakhir kalinya saya bekerja di bank tersebut. Pensiun dini dan surat resign saya disetujui. Saya menerima pesangon, dari pesangon itu saya tutup semua utang di bank.

      Saat itu saya tidak tahu harus kerja apa dan bagaimana nasib kami ke depan. Yang ada hanya pasrah dan tawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

      Bulan Desember 2017 kami kembali ke Palembang. Dan  dengan tabungan yang masih tersisa kami memberanikan diri membuka toko busana muslimah yang bernama “Azania Fashion”. Sementara mobil yang masih ada, saya coba manfaatkan untuk menjadi driver taksi online.

      Setelah tidak lagi bekerja di bank, waktu saya untuk keluarga semakin banyak. Selain itu saya punya lebih banyak waktu untuk mendengar ceramah agama baik langsung maupun melalui handphone, Saya mencari-cari topik tentang riba, dan saat itulah saya baru tahu ancaman-ancaman dosa riba.

      Alhamdulillah karena rezeki dari Allah, toko Azania Fashion sudah  buka di dua lokasi. Sementara dari penghasilan sebagai pengemudi taksi online, bisa menutup biaya makan, bayar sekolah anak-anak serta menutup biaya-biaya rutin bulanan.

      Godaan kadang-kadang sering datang. Beberapa perusahaan ribawi mencoba menghubungi untuk mengajak bergabung di lembaga riba lagi. Namun alhamdulilah, saya mempunyai mami, istri, anak-anak dan saudara-saudara yang selalu menguatkan untuk istiqomah.

      Saya lupa, akhir April atau awal Mei 2018, Mami minta diantar ke tempat Adik kami di klinik Jakabaring untuk kopdar keluarga MTR. Sungguh berat rasanya, karena sebagai driver online, Sabtu adalah hari yang ramai untuk menjalankan taksi. Terus terang saya dipaksa Mami untuk masuk ke ruangan dan ikut mendengarkan pembicaraan keluarga MTR.

      Surprise untuk saya, pada saat itu saya merasa bukan berada di tempat asing ataupun suasana baru karena sambutan anggota-anggotanya sangat akrab dan kekeluargaan walaupun belum kenal. Dari situ saya sangat terharu, dan saat itu saya bertekad insya Allah ikut aktif di kegiatan keluarga MTR.

      Demikian cerita pengalaman pribadi. Saya sampaikan secara terbuka untuk keluarga MTR ini, karena saya menganggap di sini bukan lagi sebagai orang lain, tetapi seperti dengan keluarga sendiri. Mohon bimbingan kami yang masih sangat kurang ilmu ini.

       

      Tags: Palembangpegawai bankribataubat riba

      Related Posts

      Dakwah MTR

      Keberpihakan

      04/11/2020
      Dakwah MTR

      Kafir setelah Beriman

      04/11/2020
      Dakwah MTR

      Renungan Maulid Nabi Muhammad SAW

      30/10/2020
      Dakwah MTR

      Reaksimu, Bukti Cintamu pada Rasul

      30/10/2020
      Next Post

      RE-Charge Your Battery……

      Discussion about this post

      • Trending
      • Comments
      • Latest

      MELUNASI UTANG TANPA BAYAR RIBA

      16/08/2019

      Becoming Master in Marketing and Selling

      19/09/2019

      KALAU BISA MELIPATGANDAKAN PENGHASILAN,..

      18/11/2019

      Terbebas dari Riba Setelah Bergabung di KSW

      0

      Rumahnya mau disita dan dilelang bank, Padahal ini bank Syariah

      0

      ADAB KE-DUA KAMPOENG SYAREA WORLD (KSW)

      0

      Keberpihakan

      04/11/2020

      Kafir setelah Beriman

      04/11/2020

      PBTR (2), Saatnya Situasi Berbalik Mendukung Proses Lunas Utang

      02/11/2020
      91 views

      Copyright © masyarakattanpariba.com

      No Result
      View All Result
      • BERANDA
      • MTR MILIARDER CLUB
      • LUNAS UTANG MILIARAN
      • BUKU MERAH
      • EVENT
      • HUBUNGI KAMI

      test

      Login to your account below

      Forgotten Password?

      Fill the forms bellow to register

      All fields are required. Log In

      Retrieve your password

      Please enter your username or email address to reset your password.

      Log In