Ada tiga macam kelompok orang yang berkumpul ketika lebaran tiba jika kita dengarkan dari topik-topik pembicaraan mereka, yaitu:
KELOMPOK PERTAMA
Kelompok ini isi pembicaraannya lebih didominasi oleh membicaran orang. Mulai dari membicarakan tetangga, membicarakan artis sampai membicarakan seseorang yang sedang top di media.
“Iya nih.. Tetangga sebelah sekarang jadi sombong sejak punya mobil baru.”
“Kemarin di teve, katanya si artis itu sedang menggugat cerai suaminya.”
“Sudah denger kan? Kalau ketua partai itu dipenjara karena korupsi.”
Begitulah isi pembicaraan mereka. Pembicaraan seputar orang. Tipe pembicaraan seperti ini adalah tipe pembicaraan orang-orang rendahan. Orang paling bawah. Para pengikut yang tidak tahu kemana hidup mereka akan dirahkan. Mereka larut dalam gossip tentang orang.
Kelompok orang-orang rendahan seperti ini sangat berbahaya. Karena apapun isi pembicaraannya, tidak akan pernah membuat nasib kita menjadi lebih baik.
Selain itu, jika pembicaraan tentang orang itu benar, maka bisa jadi merupakah ghibah atau bergunjing. Dan jika isi pembicaraan tentang orang itu salah, maka ia termasuk fitnah. Baik ghibah maupun fitnah adalah perbuatan dosa yang ALLAAH dan RosulNYA membenci kedua-duanya.
“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim)
Semoga ALLAAH melindungi kita dari orang-orang yang sehari-hari menambah dosa karena bergunjing dan memfitnah ini. Aamien yaa Rabbanaa..
KELOMPOK KEDUA
Kelompok kedua ini biasanya terdiri dari orang-orang yang merasa pintar dan sok tahu. Isi pembicaraan ketika berkumpul biasanya seputar situasi dan peristiwa.
“Waduh.. Kemarin kami tertahan 4 jam di Brexit. Kasihan, banyak orang tua yang pingsan karena kelelahan.”
“Dolar tembus 14 ribu nih..”
“Udah tahu kan? Kalau Pertalite naik diam-diam?”
Orang-orang seperti ini biasanya merasa paling tahu dalam segala hal. Ketika membicarakan situasi bisa berlama-lama menghabiskan waktu. Namun perlu disadari bahwa membicarakan situasi tanpa visi dan solusi untuk penyadaran kebangkitan Ummat, bisa jadi perbuatan sia-sia.
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
KELOMPOK KETIGA
Kelompok ketiga ini adalah kelompok yang sangat jarang ditemui. Yaitu kelompok orang-orang yang focus membicarakan ide dan solusi perbaikan ke masa depan.
“Ooo kalau seperti itu persoalannya, ini yang perlu kalian lakukan.”
“Iya.. Itu timbul karena kita tidak memperhatikan secara detail sumbernya.”
“Insyaa ALLAAH beberapa waktu ke depan, kita akan mewujudkannya.”
Sebagaimana Rosul dan Para Sahabat, percakapan-percakapan mereka hanya berisi ide, dakwah dan saling menasehati dalam kebaikan dan kebenaran. Apakah Anda masih ingat kisah Rosul menyampaikan visinya ketika persiapan perang Khandaq?
Ketika para sahabat sedang menggali pasir, terdapat bongkahan batu keras yang tidak dapat dihancurkan. Salman al-Farisi kemudian memberitahukan hal ini kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah yang menghancurkannya dengan kapak sebanyak 3 kali dan bertakbir. Setiap kali Rasulullah mengayunkan kapaknya menghantam batu, muncul kilatan cahaya.
Para sahabat yang keheranan dengan hal ini bertanya, “Kenapa engkau bertakbir dan apa kilatan sinar yang kami lihat tadi?” Rasul menjawab, “Sinar kesatu, Allah akan menaklukkan Yaman untukku, Sinar kedua, Allah akan menaklukkan Syam dan negeri (barat; Romawi) untukku. Sedangkan sinar ketiga, Allah menaklukkan negeri (timur; Persia) untukku.”
Saat itu Romawi dan Persia adalah dua bangsa adikuasa. Sudah barang tentu pernyataan Rasulullah ditertawakan Yahudi. Namun sebaliknya dengan para sahabat. Mereka sangat gembira dengan pernyataan Rasul. Sambil membayangkan Istana Putih Romawi dan Istana Merah Persia mereka kembali melanjutkan penggalian parit. Di saat-saat jeda penggalian parit, para sahabat kembali bertanya kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah, yang mana akan kita taklukkan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?”
“Kotanya Heraklius akan di-futuh (dibuka) terlebih dahulu (konstantinopel),” jawab Rasul.
Apa yang terjadi kemudian? Kini visi Rosul itu telah menjadi kenyataan. Tinggal satu kota lagi yang menunggu Ummat utuk dibebaskan, yaitu Kota Roma. Apakah Anda siap menjadi bagian yang mengupayakan pembebasan Kota Roma?
ALLAAHU AKBAR..!!!
Marilah kita kita ikuti jejak Nabi dan Para Sahabat yang Mulia menjadi kelompok orang ke-tiga. Sebagai langkah awal kita mulai membicarakan hal-hal positif yang berisi ide menyelesaian persoalan dan visi membangun masa depan ketika berkumpul pada saat lebaran nanti.
Jadikan BUKU MERAH MTR sebagai bagian utama sajian lebaran bersama keluarga, kerabat, sahabat dan mitra bisnis Anda. Hadiahkan BUKU MERAH MTR ketika Anda bertemu mereka.
Manfaatkan BUKU MERAH MTR sebagai pembuka untuk menyadarkan mereka bahwa kita punya dasar pemikiran yang kuat, mendalam dan jernih mengapa kita berusaha keras lepas dari jerat utang dan riba. Insyaa ALLAAH dengan perantaraan BUKU MERAH MTR, mereka akan tercerahkan bahwa ada banyak jalan keluar dari problema keuangan yang mereka pusing karenanya.
Alhamdulillaah..
Kini telah terbit BUKU MERAH MTR cetakan ke-6 atau Revisi ke-5 berjudul:
KESALAHAN-KESALAHAN FATAL PENGUSAHA MENGEMBANGKAN BISNIS DENGAN UTANG
BUKU MERAH MTR yang berisi 142 (vi + 136) halaman ini sangat cocok untuk Anda yang sedang atau ingin:
1. Memperkuat tekat untuk bebas utang
2. Menyadarkan keluarga, sahabat, kerabat dan mitra bisnis agar menghentikan kebiasaan ngutang
3. Memberikan argument kuat kepada orang-orang di sekitar Anda, mengapa Anda menghentikan kebiasaan buruk berutang.
Harga BUKU MERAH MTR cuma Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah saja). Anda akan mendapatkan 5 (lima) exemplar BUKU MERAH MTR. Belum termasuk ongkos kirim. Pemesanan hanya berlaku untuk kelipatan 5 (lima) buku. Satu kilogram berisi 5 (lima) atau 6 BUKU MERAH MTR.
Silakan pesan sekarang ke 0853-353-353-19. Jadikan BUKU MERAH MTR sebagai hadiah paling berharga selama Bulan Ramadhan 1439 Hijriah ini. Insyaa ALLAAH kebaikan yang terjadi pada pembaca BUKU MERAH MTR hadiah dari Anda, akan menambah pahala ‘amal jariyah Anda.
Untuk mengawali menanamkan sedaran akan bahaya kebiasaan berutang, mulailah membaca BUKU MERAH MTR sampai tuntas. Ajak keluarga, sahabat, kerabat dan rekan-rekan pengusaha di sekitar Anda untuk mendiskusikan isi BUKU MERAH MTR.
BUKU MERAH MTR ini untuk kalangan sendiri. Tidak diperjual-belikan di toko buku – toko buku manapun.
Jika Anda adalah bagian dari banyak orang yang sudah merasa tidak nyaman dengan tekanan utang dan ingin ingin menyadarkan keluarga, kerabat, sahabat dan mitra bisnis Anda agar menghentikan kebiasaan buruk berutang, SEGERA PESAN BUKU MERAH MTR SEKARANG JUGA KE 0853-353-353-19.
BaarakALLAAHu lana wa lakum jamii’an
LANGSUNG TINGGALKAN RIBANYA! SEGERA LUNASI UTANGNYA!