©Prof.Dr.OZMTR.
Sahabat, percayakah, melalui persahabatan kita bisa lebih mudah menyelesaikan urusan dengan si Abank? Kuncinya, buat si Abank percaya kepada kita!
Untuk itu, berikan alasan yang tepat. Tepat dalam arti tanpa melanggar syari’ah, dan utarakan melalui bahasa (kalimat-kalimat) bernada positif.
Tidak perlu berdebat, apalagi gontok-gontokan. Yang penting utang lunas dengan cepat dan dimudahkan Allah.
Jaga kesabaran saat menghadapi proses penagihan dari perwakilan Abank, bagaimanapun tindakan dia. Ajak mereka diskusi, bukan berdebat. Diskusi yang bisa mempersuasi si Abank untuk meninggalkan “peternakan” Utang & Riba.
Berupayalah untuk menyamakan frekuensi pikiran kita dengan si Abank (satu frekuensi). Caranya, pancing dengan topic tentang tabiat buruk utang. InsyaAlloh melalui penjelasan yang disertai contoh-contoh kasus tentang tabiat buruk utang mereka bisa memahami posisi kita sekarang.
Tarik empati si Abank. InsyaAlloh mereka siap membantu memikirkan solusi terbaik bagi kita. Tentunya dengan keyakinan kuat mendapatkan persetujuan bebas BDO (bunga & ongkos-ongkos lainnya).
Jika belum satu frekuensi, sebisa mungkin hindari berdebat dengan pasal-pasal atau dalil Al Qur’an. Ubah pemikiran mereka dengan menyampaikan tabiat buruk utang. Baru jika mereka sudah paham, sampaikan ayat AL Qur’an tentang larangan riba dan kewajiban untuk meninggalkannya, tanpa harus berdebat.
Untuk lebih menyelaraskan pemikiran Abank, berikan buku merah sebagai oleh-oleh atau hadiah buat si Abank. Cara ini sudah teruji di tingkat masyarakat dan tokohnya, Abank, hingga di Pengadilan Negeri.
Kita tentu ingin urusan di Abank cepat segera selesai tanpa harus melukai pihak manapun…. dan kita ingin si Abank juga senang. Inilah yang dimaksud “bersahabat dalam dakwah”.