©MIslamBasri.
Wahai tuan-tuan pengadil yang kononnya mulia. Beruntungnya dirimu, ketika Allah menjanjikan bagi tuan-tuan, surga yang terdepan.
Belum cukupkah bagi tuan-tuan janji Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kaya? Ataukah,tuan-tuan merasa lebih mulia dari pada yang Maha Mulia?
Duhai tuan-tuan yang semestinya selangkah kami tuakan. Apakah pelajaran 30 hari Ramadan, akan kalian abaikan serta berlalu tanpa kesan dan tiada setitikpun pelajaran.
Lalu atas dasar apa kalian lantun dan pekikkan takbir di malam Idul Fitri dengan sumringah serta wajah yang seakan penuh kebahagiaan dan kemenangan ?!!
Apakah kalian pikir para malaikat itu tuli dan buta,seperti tuli dan pekaknya telinga dan mata hati tuan-tuan sekalian?
Ingatlah wahai tuan-tuan yang seharusnya sangat kami hormati,
Sorga yang ada di hadapan dirimu, setiap saat bisa berbalik menjadi neraka yang paling membara dan paling menyengsarakan!!
Kenikmatan sehari di sorga yang tiada pernah bisa kita bayangkan, setara lamanya dengan 50.000 tahun kenikmatan di dunia.
Dan adzab sehari di kerak neraka jahannam nanti, lamanya setara dengan 50.000 tahun adzab di dunia –-yang pasti belum ada apa-apanya dibanding beratnya siksa neraka yang kengerian dan dahsyat sakit nya tiada pernah juga, bisa kita bayangkan.
Wahai tuan-tuan pengadil yang mestinya kami sanjungi. Engkau menerima upah kerjamu dari hasil keringat rakyat.
Tak ingatkah engkau akan kematian yang semakin mendekat, hingga kalian sanggup mengkhianati kebenaran dari hati nurani diri sendiri dan berjuta umat yang sangat berharap kebenaran serta keadilan akan kalian singkap.
Lalu apa yang membuat tuan-tuan semua yang seharusnya kami sayangi, berani berbicara serta bersumpah atas nama Illaahi Robbi dan bersikap seolah-olah tiada ada dosa. Yang sejatinya tak lama lagi, pasti akan segera kalian pertanggung jawabkan dengan datangnya Sang Pencabut Kenikmatan.
Inilah kewajiban kami mengingatkan dan menasehati kalian, duhai tuan-tuan yang seharusnya kami damba dan rindukan.
Saat ini, kalian semua bisa berdalih dan berargumentasi dengan sejuta alasan.
Tapi ingat !! Mahkamah Kehidupan (MK1 )itu, hanya bagai setetes air, dibanding dengan samudera luas Mahkamah Kematian ( MK2 ), yang sangat menakutkan serta mengerikan,
Tempat dimana lidah dan mulut telah terkunci..saat dimana tangan dan kaki akan berbicara sebagai saksi !!!
Sungguh dunia yang hina ini hanyalah ladang permainan belaka, tak lebih berharga dibanding seekor nyamuk dihadapan Allah Azza wa Jalla, Zat Yang Maha Besar dan Maha Adil serta Maha Bijaksana. WAllahu a’lam
Bangkinang 0,12 Juli 2019