Prinsip Fundamental Penyelesaian Utang ala MTR

0
1184

@Amir Mahmudin| Pegiat MTR Purwokerto||

Seperti apa solusi yang ditawarkan MTR kepada warga  yang sudah terjerat tabiat buruk utang dan ingin menghentikan aktivitas membesarkan modal usaha melalui utang?

Pertanyaan ini sangat menarik untuk dikuliti. Ada formula penyelesaian utang yang ditanamkan oleh para pegiat MTR dalam proses  lunas utang ini. Bahwa, “penyelesaian utang itu ibarat sebuah pohon yang besar, rindang, berbuah banyak dan lezat.

Waduh apa hubungannya utang dengan sebuah pohon? He he… bukankah orang yang sudah lunas utang itu sangat bahagia? Bukankan orang yang usahanya maju tanpa utang adalah impian banhyak orang?  Bukankah hidup tanpa utang dan keluarga harmonis adalah mimpi semua orang? Yeah, itulah gambaran pohon yang besar, rindang, berbuah banyak dan lezat,  yang menjadikannya banyak diimpikan orang.

Gambaran pohon besar, rindang, berbuah banyak dan lezat ini menjadi representasi alur proses penyelesaian utang yang dilakukan oleh warga MTR dan pengusaha MTR. Untuk menghasilkan buah yang banyak dan lezat, harus terpenuhi variabel daun yang subur guna terjadinya proses fotosintesis. Untuk memperoleh daun yang baik sangat dibutuhkan ranting, dahan, cabang dan batang pohon yang baik. Untuk menghasilkan batang, cabang, ranting, dan daun yang baik dibutuhkan variabel tanah yang baik pula.

Akan tetapi, dari sekian variabel dalam satu kesatuan sebatang pohon yang menghasilkan buah banyak dan lezat, terdapat satu variabel yang paling utama dan sangat fundamental. Yaitu akar yang menghujam kuat ke dalam tanah, sehingga ia mampu menahan beban pohon dengan kuat meskipun angin kencang dan hujan lebat mengguyurnya secara terus menerus.

Demikian yang dilakukan oleh warga MTR dan pengusaha MTR dalam proses penyelesaian utang. Yang dilakukan pertama kali dan paling fundamental harus terpenuhi adalah perbaikan fundamental pemahaman utang dengan benar dan perbaikan keimanan kepada Sang Haliq yang Maha Mampu memberikan pertolongan dan Maha Mampu mengubah semua kondisi kesulitan hambaNya menjadi kemudahan.

Pembentukan karakter mental di atas garis dan senantiasa mendorong perbaikan keimanan kepada ALLAAH SWT, menjadikan warga MTR dan pengusaha MTR meyakini seyakin-yakinnya bahwa Ia tidak sendiri, bahwa ia memiliki keyakinan kuat, bahwa dirinya hanya sebatas mahluk yang tidak memiliki kemampuan apapun dan hanya ALLAAH SWT yang memiliki kehendak terselesaikannya urusan utangnya.

Apakah ada upaya lain selain berharap kepada pertolongan ALLAAH SWT? Ada hal lain yang dilakukan oleh warga MTR dan pengusaha MTR, yaitu melakukan perbaikan diri berkaitan hubungan dirinya dengan Tuhannya dan melakukan perbaikan hubungan dengan siapa saja.

Hal lain yang dilakukan adalah tetap berikhtiar secara optimal memperbaiki bisnisnya, dan terus memperbaiki kapasitas dirinya agar bisnisnya produktif dan memiliki penghasilan yang cukup untuk menutup utang-utangnya.

Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak pemberi pinjaman. Dalam proses  ini, sahabat MTR mengembangkan sebuah sikap yang unik. Apa itu? Mereka biasanya melakukan dengan hati yang kuat, penuh ketenangan. Proses negosiasi diniatkan sebagai bagian dari amalan ibadah, dengan implementasinya adalah memberikan edukasi bahaya utang kepada siapa saja yang ia jumpai, termasuk kepada pihak pemberi pinjaman. 

Apapun aktivitas yang dilakukan tersebut, diniatkan semata untuk memantaskan diri dihadapan ALLAAH SWT agar dirinya memperoleh pertolonganNya (di kalangan warga MTR, hal ini dikenal dengan istilah unlogic). Sahabat MTR yakin benar, bahwa bagi seseorang yang bersungguh-sungguh ingin menyelesaikan utang, maka ALLAAH SWT pasti akan menolongnya.

Hal ini didasarkan kepada sabda Rasulullaah SAW : “Dari Muhammad bin Ali dia berkata ‘A`isyah RA telah berutang piutang, lalu ada yang bertanya kepadanya,”Mengapa Anda berutang?” ‘A`isyah menjawab,”Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah seorang hamba berniat untuk melunasi utangnya, kecuali dia berhak mendapat pertolongan dari Allah Azza wa Jalla. Maka aku mencari pertolongan Allah itu” (HR Ahmad & Thabrani).

 

Jadi bila disimpulkan, secara real apa yang dilakukan oleh sahabat MTR dalam proses penyelesaian utang adalah :

  1. Perbaikan Aqidah keimanan kepada Sang Khaliq Penguasa Alam Semesta (variabel fundamental)
  2. Melakukan perbaikan hubungan diri dengan Sang Khaliq, hubungan dirinya dengan dirinya sendiri, hubungan dengan keluarga, hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan team kerja, hubungan dengan klien dan hubungan dengan patner bisnis.
  3. Pemahaman fundamental tentang utang dengan benar dan memberikan edukasi kepada siapa saja yang ia jumpai.
  4. Menghilangkan kemelekatan terhadap rasa kepemilikan dunia
  5. Peningkatan kapasitas diri melalui peningkatan ilmu agama dan ilmu bisnis secara berkelanjutan.
  6. Perbaikan sistim bisnis untuk meningkatkan pendapatan dan pengembangan usaha.
  7. Bersahabat dalam proses penyelesaian utang dengan pihak pemberi pinjaman.

Demikian bahasan menarik perihal utang dan bagaimana memulai proses penyelesain utang yang dilakukan oleh warga MTR dan pengusaha MTR. BarrakaALLAAHU Lanna Wallakum Jami’an.

Tertarik untuk bergabung dengan MTR? Silakan hubungi 0858 7593 9305.

Salam LUNAS dan Salam Cash dari kami.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here