Nyanyian Merdeka di Negeri Pemuja Duriba

0
629

@MIslamBasrie

17 Agustus 1945 negeri ini dinyatakan merdeka//

Teriakan takbir dan yel-yel merdeka/ bergema menguak tabir angkasa raya//

Sang saka merah putih dikibarkan/ sebagai pertanda berbuahnya mujahada//

Merdeka/ yang kononnya diakui atas rahmat ALLAAH yang Maha Kuasa//

Jelang 75 tahun proklamasi di kumandangkan/ apakah benar rakyat negeri ini telah memenangkan perjuangan?//

Betulkah bangsa ini tak lagi dalam penindasan dan penjajahan?//

Tanyakan ke masing-masing mata hatimu/ siapa sesungguhnya yang telah menikmati hari-hari kemerdekaan//

Mengaku merdeka karena rahmat dan kasih sayang Allah/ namun mengapa syariat ALLAAH malah dijauhi dan bahkan dimusuhi //

Menyatakan bisa merdeka karena ALLAAH yang Maha Kuasa/ tapi mengapa menghambakan diri pada bangsa-bangsa yang menjadi Dukun sakti penebar Riba/ seolah menganggap ALLAAH itu lemah dan tiada berdaya menolong serta memberi kemakmuran untuk negeri ini//

Sibuk senandungkan nyanyian NKRI harga mati/ namun bermaksiat dan bertingkahlaku yang selalu membuat menangis sang ibu pertiwi//

Bersuara lantang nyanyikan tembang merdeka/  tapi selalu saja tanpa rasa bersalah dan malu/ sibuk menjual murah serta menggadaikan bermacam harta kekayaan negara//

Merdeka itu bukanlah syair nyanyian dungu/ Merdeka itu bukanlah teriakan palsu/ bukan pula sekedar sorak sorai guna menutupi segala sandiwara kekisruhan / dan kezaliman yang semakin tak menentu//

Merdeka adalah mensyukuri semua nikmat yang telah dilimpahkan//

Merdeka itu hanya bisa tercapai dengan segala penghambaan dan keta’atan//

 Merdeka yang seutuhnya hanya bisa diraih,bila kita melaksanakan dengan kaffah semua yang telah ALLAAH hidayahkan//

Bersenandung kemerdekaan bahkan berteriak merdeka dengan lantang di dalam Penjara Riba yang semakin hari semakin menakutkan/ adalah satu bentuk kamuflase  dan kemunafikan serta kebodohan// yang kalau tidak segera di akhiri/ akan mengundang dan menuai berbagai bencana kehancuran/ dan membawa negeri ini ke jurang kebinasaan/ Na’uzdubillaah//

Saudaraku sebangsa/

Pahlawan Merdeka telah menyerahkan hartanya/ Pahlawan Merdeka telah relakan tangan dan kakinya/ Pahlawan Merdeka telah korbankan darah dan nyawanya//

Semoga kita tidak termasuk dalam kumpulan manusia-manusia serakah yang tak jua lelah mengkhianati cita-cita perintis bangsa//

Hanya pahlawan picisanlah yang sanggup merusak cita-cita dan harapan kemerdekaan//

Pahlawan sejati tiadakan pernah merelakan sejengkalpun tanah airnya untuk digadaikan apalagi sampai terjajah Kembali//

Merdeka sejati hanya pantas dimiliki oleh bangsa yang  yang beriman dan bertaqwa kepada satu-satunya Zat  yang bisa memberikannya/ ALLAAH  ’Azza wa Jalla. WALLAAHU ‘Alam//

 

# PIKIR dan RENUNGKANLAH

Bangkinang 0,40 Agustus 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here