+62 852-8966-9696:
Saya kapok mengembangkan bisnis dengan ngutang ke bank, menyebabkan kita bodoh dan malas, karena terlalu mudah mendapatkan uang.
Dan yang lebih konyol hasil pencairan hutang kita anggap sebagai profit. Padahal tiap bulan harus di bayar dengan cara mengangsur.
Akhirnya setiap hari hanya berfikir bagaimana cara untuk mendapatkan cash dengan berhutang lagi , lagi dan lagi.
Bisnis akhirnya hanya dibangun untuk mendapatkan hutang baru, tidak ke mana mana. Diam di tempat.
Deny Samudra, Mojokerto, KSW #20 Jawa Timur
——– Jangan lupa Like & Share (Masyarakat Tanpa RIBA)
+62 852-8966-9696: Saya kapok dari:
1. KPR bank
2. CC
3. Leasing unit dr bank / lembaga keuangan.
Sebab?
1. Saat menawarkan hutang, yg datang para SPG berpendidikan, saat lambat bayar yg datang Bodyguard yg kurang akhlak.
2. Harga jual jadi tidak bersaing, Krn harus tambah beban riba
3. Dgn pelanggan kurang nyaman, Krn harus desak cepat bayar.
4. Saat kendaraan leasing dipakai operasi, doanya kurang ikhlas dgn penuh kekuatiran, di antara,
1. semoga truck ga nyengggol kendaraan, kalau kena kasus dan di tahan.. maka truck tidak jln.. sementara argo leasing tidak bisa di stop sementara (tidak ada rambu2).
2. Semoga muatannya aman, kalau ada masalah? Bisa kena klaim.
Kalau doanya seperti, kapan doa utk umat Islam, kapan doa utk kejayaan Islam, kalau pendapatan utk byr riba melulu, kapan infaq terbesar dan terbaiknya?
STOP … berutang riba …
STOP … jadi budak riba
STOP … utang bank
dan berevolusi menjadi PRIBADI yg BEBAS riba
Begitu sedikit tulisan pagi..
Solikin Mandala, Balikpapan, KSW #01 Leaders
——– Jangan lupa Like & Share (Masyarakat Tanpa RIBA)
+62 852-8966-9696:
Saya kapok ngutang ke si bank, Karena akibat hutang tersebut timbulah hutang hutang yang lain
Karena hutang tersebut hilanglah senyuman ibuku
Karena hutang tersebut ibuku masuk rumah sakit gara gara surat ancaman lelang dari bank.
Karena hutang tersebut Allah menahan jodohku
Aku benar benar kapok..
Aku hanya berharap rumah yg ku beli dg uang bank mandiri segera terjual dan bebas dari budak riba
Karena senyum ibuku lebih berharga,karena aku ingin membawa ibuku bersujud di masjidil haram , karena aku ingin ibuku melihatku memohon ampunan Allah atas kesalahan yg mengakibatkan beliau menangis,
Karena ambisiku terhadap dunia aku telah menyengsarakan ibuku..
Ya Allah aku sudah tidak tertarik pada dunia ini, bebaskan aku segera dari riba ini,pertemukan aku dg pembeli rumahku minggi ini..Amiin Ya Allah.
Daraswati – Cilacap MTR#18 Jogjakarta
——– Jangan lupa Like & Share (Masyarakat Tanpa RIBA)
+62 852-8966-9696:
TOBAT RIBAWI TOBAT POLITIK PRAKTIS
dulu ortu anggota DPRD. Tiba2 stlh jadi diminta partai untuk setoran 80jt. Dg alasan unt bayar utang partai berbasis Islam dan bentuk kontribusi Aleg dg partai 5th. Jadilah ortu terlibat ribawi pinjam uang di bank unt bayar utang partai tsb. setahun menjabat ortu di PAW dg alasan yang tak rasional dan bank pun menagih krmh krn utang atas nama pribadi, bukan partai. Tentu jumlahnya lebih dari 80jt karena +Riba.
Sebagai seorang anak yang dibesarkan dan disekolahkan ortu, melihat kejadian itu, sy seorang PNS pny SK unt menyelamatkan ortu, gadailah ke bank. Akhirnya saya pun terlibat ribawi. Utang pastinya jauh melampaui angka pinjaman. Kehidupan pun semakin sulit dan terasa sangat mencekik. Penghasilan sisa kurang dari 1jt, unt membiayai kehidupan sehari2 bersama istri, listrik dan kontrakan rumah.
2 tahun berikutnya beli perumahan subsidi karena ada kenaikan gaji+tunjangan. Wl cicilan cuma 257rb/bulan, terasa sy n keluarga tersandera ribawi. Kemudian ikut kajian ideologis, memaksa saya unt melunasi semua utang dan meninggalkan rumah yang telah ditempati 3th.
Utang pun lunas, semua gaji dan tunjangan bs dnikmati semua. Dengan modal 20jt, bangun rumah seadanya, yang penting ada atap, berlantai dan ada kamar mandi/wc. Rumah sangat kecil namun membahagiakan. Dg gaji+tunjangan yg ada, bs menyisihkan menyelesaikan rumah dlm tanpa riba hny dlm 4 tahun. Dalam perjalanan tersebut Allah memberikan rezeki dari jalan yang tak dikira. Saya pun bs daftarkan diri dan istri berhaji. Beri ortu n mertua tiap bulan 1jt. Kemudian bs berangkat umroh. Dan kemudian Allah berikan mobil kecil terasa mewah yang dibeli hny separuh harga walau baru dipakai 6 bulan. Subhanallah. Sungguh Allah Maha Besar, Allah Maha Kaya.
Semoga Allah menutup diriku dari riya, ujub dan penyakit hati lainnya. Meluruskan niat hny unt berbagi dan menginspirasi muslim lainnya.
Mahbub Zarkasyi-Pangkalpinang Babel, KSW #29
——– Jangan lupa Like & Share (Masyarakat Tanpa RIBA)
+62 852-8966-9696:
Saya kapok mengembangkan bisnis dengan Bank dan leasing.. Karena selama 10thn ini sy jadi sapi perahan dan budak mereka saja… Kelihatan nya bisnis tambah besar tetapi kenyataannya hutangnya yg tambah menggunung..
Masalah ada saja,stress tiap hari harus liat jadwal pembayaran,sebelum jatuh tempo ditlp diingatkan,waktu jatuh tempo ditlp lagi,telat dari jatuh tempo diomelin,persis kita jadi budak mereka…
Tidak sadar sy jadi temperamen,suka marah,sulit tersenyum, perhatian utk anak dan istri berkurang jauh karena harus kerja ekstra keras agar bisa bye angsuran,rumah megah,kantor besar,mobil mewah, karyawan banyak,namun tidak ada ketenangan dan kebahagiaan nya. . Alhamdulillah sy sadar setelah ketemu ustad Samsul di hotel oval bln Maret 2016..
Akhirnya sy berniat terbebas dari bank,leasing,KK.. Alhamdulillah..Skrg jauh lebih berkurang beban riba..Dan secepatnya target tahun ini lunas semua.. Aamiin yaa Rabb..
Agus Subandriyo Wafa, Sidoarjo, KSW #20 Jawa Timur
——– Jangan lupa Like & Share (Masyarakat Tanpa RIBA)
+62 852-8966-9696:
PENGUSAHA SEJATI BUKAN BUDAK BANK
Saya kapok mengembangkan bisnis dengan utang bank, agar bisnis “terlihat besar dan sukses”, Petantang-petenteng dengan kantor dan rumah mentereng, dilengkapi mobil mewah keluaran terbaru, namun di dompet kosong, di rekengingpun “blolong”, karena semua penghasilkan dimasadepan sudah dihisap berbagai cicilan yang makin lama makin menggunung
Sejatinya kita bukanlah seorang PENGUSAHA sejati, kalau kita hanya bekerja siang dan malam hanya untuk membayar sebut saja “BUNGA”. Artinya, kalo seluruh hidup kita hanya didedikasikan untuk bayar cicilan bank, (mohon maaf kalo bahasanya agak kasar-maklum orang yang kapok ngutang) hidup kita lebih pantas disebut “BUDAK BANK” ketimbang disebut PENGUSAHA
2017 adalah tahun kedua setelah saya tidak lagi jadi “BUDAK BANK”, ternyata bisnis saya yang terlihat dari luar bisa-biasa saja di mata orang, padahal sungguh luar biasa bagi saya dan keluarga, karena hidup makin PAS-PASAN, pas butuh pas ada, karena sekarang order makin taktertahan, dompet ga pernah kosong, rekening ga pernah bolong, bisa ngasih utang saudara dan sahabat yang lagi kesusahan, bisa membebaskan hutang saudara, keluarga makin sehat, harmonis dan anak-anak makin shaleh/shalehah…
Alhamdulillah, terimakasih Ustad SA, yang telah memerdekakan saya dan banyak pengusaha lainya dari “PERBUDAKAN PERBANKAN” Barakalloh…
Akhir kata…
?????
Saya berdo’a semoga seluruh warga KSW-MTR yang masih berjuang, segera “MERDEKA” dari jerat utang dan riba, dan bisa mengajak lebih banyak orang lagi untuk “MERDEKA DAN JADI PENGUSAHA SEJATI” Aamiin…
?????
Yudhi Gunardi – Bandung, KSW #01