Kekuatan Sabar

0
963

▫️ Ma’na Bahasa, Isthilah dan Syara’ dari Ash-Shabr

▪️Secara Bahasa Ash-Shabr (الصبر)

berasal dari shabara (صَبَرَ), yashbiru (يَصْبِرُ), shabran/shabrun (صَبْرٌ/صَبْرًا) artinya habsun (حَبْسٌ) artinya menahan diri, atau man’un (مَنْعٌ) artinya mencegah diri, atau dhiddu jaz’in (ضِدُّ جَزْعٍ) artinya lawan dari kekhawatiran, atau ridha (رِضَى) artinya rela. Pelaku kesabaran disebut shaabirun (صَابِرٌ) dan obyeknya disebut mashbuurun (مَصْبُوْرٌ).

▪️Secara istilah Ash-Shabr adalah:

  1. (الصبر هو: منع وحبس النفس عن الجزع، واللسان عن التشكِّي، والجوارح عن التشْويش) artinya Ash-Shabr adalah: mencegah dan menahan diri hawa-nafsu dari kekhawatiran, lisan dari keluhan, dan anggota tubuh dari godaan keburukan.
  2. (حُسْنُ الْاِحْتِمَالِ) artinya sebaik-baik bertahan/pertahanan dari ujian, atau

▪️Secara Syar’iy Ash-Shabr didefinisikan:

حسن الاحتمال في هدوء واطمئنان دون شكوى ولم يتعجَّل مِنْ أَلَمٍ أَوْ بَلْوىً

Sebaik-baik bertahan hadapi ujian dengan ketenangan dan ketentraman tanpa keluhan dan keterburu-buruan dari penderitaan dan kesedihan.

 

🕋 Definisi Syar’iy ini sesuai dengan kandungan makna Firman Allah SWT:

▫️فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ

▫️“Maka bersabarlah engkau (wahai Muhammad untuk melaksanakan) Ketetapan Tuhanmu.” 📖 [Al-Quran Al-Kariim Surat Al-Qalam (67) Ayat 48 dan Surat Al-Insaan (76) Ayat 24].

▫️ Haqiqat Ash-Shabr

▪️Haqiqat dari Ash-Shabr (Kesabaran) adalah akhlaq yang paling utama dari semua akhlaq seorang Muslim yang mencegah Ash-Shaabir (Muslim yang memiliki Kesabaran Tanpa Batas) dari perbuatan apa saja yang tidak terpuji dan tidak baik.

 

🕋 Haqiqat akhlaq yang paling utama ini dilandasi Hadits Nabi Saw yang diriwayatkan dari Shahabat Abu Maalik Ka’ab bin ‘Aashim Al-Asy’ariy Ra yang bertutur:

▫️الصلاة نور والصبر ضياء

▫️ “Shalat itu adalah bagaikan Cahaya (Matahari di siang hari) dan Sabar Tanpa Batas adalah bagaikan Sinar (Rembulan Purnama di tengah malam gulita).” 📖 [Hadits Shahih Riwayat Al-Hafizh Al-Imam ‘Amru bin Abi ‘Aashim Asy-Syaibaaniy Rh. Matan semakna diriwayatkan Muslim, Ahmad, At-Tirmidziy, Al-Bayhaqiy, Ibnu Hibbaan, Abu Nu’aim, dan Al-Baghawiy].

▪️ ‘Ibrah (buah pelajaran berharga) yang bisa kita petik dari Al-Hadits Asy-Syarif ini, bahwa Rasulullah Saw mendudukkan posisi Sabar Tanpa Batas sebagai Lentera Raksasa (Rembulan Purnama) satu-satunya yang cahayanya menerangi bumi di tengah malam. Sehingga Sabar ini memiliki fadhilah tertinggi dari akhlaq seorang Muslim yang Shaabir.

 

▪️ Bahkan Khalifah ‘Aliy bin Abi Thaalib Ra mendudukkan posisi Sabar itu bagaikan Kepala bagian dari jasad seseorang, Beliau Ra bertutur:

▪️أَلَا إِنَّ الصَّبْرَ مِنَ الْإِيمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ،

▪️ “Ingatlah, sesungguhnya (Puncak) Kesabaran (Tanpa Batas) itu ibarat bagian dari Keimanan dengan kedudukan seperti Kepala bagian dari jasad seseorang!”

▪️فَإِذَا قُطِعَ الرَّأْسُ بَادَ الْجَسَدُ،

“Jadi apabila dipisahkan Kepala itu maka binasalah jasadnya.”

▪️ثُمَّ رَفَعَ صَوْتَهُ فَقَالَ: أَلَا إِنَّهُ لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا صَبْرَ لَهُ.

▪️ Kemudian Beliau Ra (Khalifah ‘Aliy Ra) lebih melantangkan suaranya bertutur: “Ingatlah! Sesungguhnya Tiada Keimanan bagi seseorang (Muslim) yang tidak memiliki (Puncak) Kesabaran (Tanpa Batas) baginya!” 📚 [Aatsar Riwayat Al-Hafizh Al-Imam Ibnu Abid-Dunya Rh].

 

▫️ Kekuatan Ash-Shabr

▪️ Ash-Shabr yang dimiliki Ash-Shaabir merupakan sebuah kekuatan yang bersumber dari kekuatan paduan kekuatan ‘aqliyyah (pola-pikir) mafaahiim taqwa dengan kekuatan nafsiyyah (pola-perilaku) mafaahiim shabr.

▪️Sehingga paduan dari dua faktor tersebutlah seorang Shaabir tumbuh kekuatan kebaikan dan selalu istiqamah menjalankan kesabaran itu sesuai perintah Syara’ maupun menjauhi larangan Syara’.

▪️Kekuatan Sabar ini pula yang mengokohkan kekuatan tanpa batas dalam menghadapi berbagai ujian hidup meliputi:

  1. Ujian kesulitan/kesempitan/tekanan/embargo kehidupan (ekonomi),
  2. Ujian serangan fitnah/makar/intimidasi psikis dari penguasa zhalim,
  3. Ujian serangan persekusi/teror/penangkapan fisik dari rejim zhalim.

 

Semoga Umat Muslim umumnya dan Warga MTR khususnya dalam mengokohkan Mafaahiim Taqwa dan Mafaahiim Shabr mendapatkan Muyassarah wa Ma’uunah dari Allah sehingga dianugerahkan sebagai Ash-Shaabir. Aamiin Yaa Mujiiba Du’aa`inaa. 🤲🏻

➖➖➖

☪️ #Kokohkan’AqliyyahDenganMafaahiimTaqwa

☪️ #KokohkanNafsiyyahDenganMafaahiimShabr

☪️ #NiscayaWargaMTRmenjadiPengembanDakwahYangShaabiruun

 

✍🏻الفقير و الحقير الى الله،

اخوكم، محمد طه يس الامين.

📚Referensi:

  1. Kutayb Ash-Shabr karya Asy-Syaikh ‘Utsaymin Rh.
  2. Kitab Al-Fikrul-Islaamiy karya Asy-Syaikh M. Muhammad Isma’il Rh.
  3. Kitab Mafhuum Ash-Shabr karya Syaikhul-Islaam Al-Imam Ibnu Taymiyyah Rh.
  4. Kitab At-Tawhiid karya Asy-Syaikh Shaalih bin Fauwzaan Rh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here