Karena Utang, Lelaki itu menjadi Lebih Hina dari Binatang

0
562

©MIslamBasri.

Sebagai muslim, kita tentu harus membenci semua hal yang berbau dosa syirik, induk segala dosa yang paling dimurkai Allah SWT.

Untuk urusan dengan sesama manusia, kita mengenal adanya dosa seperti dosa zina, mencuri, merampok, berlaku curang, maling uang rakyat dan lain sebagainya.

Namun dalam hal dosa terhadap manusia, rasanya tidak ada dosa yang lebih membuat muak dan paling menjijikkan, selain dosa seorang suami yang tega menyerahkan ataupun menjual kehormatan isteri dan anak gadisnya kepada lelaki lain, apapun dalih dan alasannya.

Inilah salah satu bukti dan hikmah besar, mengapa Rosulullah SAW  begitu melarang umatnya untuk terlibat dalam hal yang namanya utang. Apalagi utang yang didalamnya bercampur dengan Racun Riba, yang sudah pasti efek dan bias kerusakannya akan sangat luar biasa mengerikan serta bisa menghancurkan tatanan kehidupan.

Kalaulah seorang lelaki, sudah tega menyerahkan kehormatan isteri atau anak perempuannya hanya karena urusan utang piutang, rasanya tidak ada lagi kerusakan tentang harga diri di muka bumi yang lebih parah kehancurannya melebihi hal yang maha memalukan dan memilukan ini.

Seharusnya lelaki banci dan biadab yang menjual kehormatan isteri ataupun anaknya karena alasan uang dan tagihan, sepantasnya dijatuhi hukuman dikebiri serta dijatuhi hukuman mati secara perlahan-lahan agar bisa merasakan azab atas segala ketololan, kebiadaban dan kekurang ajarannya yang sudah teramat melampaui batas.

Memanglah sangat benar seperti yang diberitakan dalam Al Qur’an surat Al A’raf 179,  yang menjelaskan, bahwa manusia bila tidak ada lagi panduan agama dalam menjalani kehidupannya, maka perilaku dan derajatnya akan sama dengan seekor binatang ternak, bahkan bisa lebih rendah dan lebih hina. Na’uzdubillah tsumma na’udzubillah

Melihat fenomena yang sangat memalukan ini, tiada kata lain bagi kita umat muslim yang mengetahui, bersegera menggiatkan dan menguatkan dakwah tentang berbagai bahaya penyakit utang bagi kehidupan masyarakat.

Bil khusus bagi kaum emak, bersegeralah bangkitkan mujahada , melawan kebiadaban fenomena penyakit buruk Utang dan Riba.

Sudah banyak terbukti, bahwa urusan uang dan utang lah yang banyak menjadi penyebab harga diri seorang wanita dikorbankan serta berakhir dengan derita kehancuran yang sangat meluluhlantakkan, kehormatan dan kemulian seorang perempuan . WAllahu A’lam

Bangkinang 0,29 Juli 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here