Gagal adalah Guru Terbaik

0
423

©MY070720|MTRTangerangRaya||

Ada seorang anak lelaki yang sangat cerdas, selalu mendapat nilai 100 dalam sains.  Terpilih untuk IIT Madras,  lalu dikirim ke University of California untuk MBA.

Singkat cerita…

Lulus, dengan pekerjaan dan gaji tinggi, menikah dengan gadis Tamil yang cantik dan menetap di Amerika. Memiliki rumah besar 5 kamar dan mobil mewah.

Dia memiliki semua yang membuatnya dikatakan sukses, tetapi beberapa bulan yang lalu ditemukan tewas bunuh diri setelah menembak istri dan anak-anaknya terlebih dahulu. Apa yang salah?

Mari kita retas…

Institut Psikologi Klinis California  yang mempelajari kasusnya, meneliti teman-teman dan keluarganya, menemukan bahwa dia kehilangan pekerjaan karena Krisis Ekonomi Amerika dan kehilangan penghasilan dalam waktu yang lama. Bahkan setelah mengurangi jumlah gaji sebelumnya, dia tidak mendapatkan pekerjaan apa pun.

Utang angsuran jadi bagian yg tak terpisahkan jika urusan ginian. Gagal bayar, dia dan keluarga harus kehilangan rumah.

Mereka bertahan beberapa bulan dengan sedikit uang, lalu kemudian bersama istrinya memutuskan untuk bunuh diri. Pertama dia menembak istri dan anak-anaknya lalu menembak dirinya sendiri.

Kasus itu menyimpulkan bahwa pria itu diprogram untuk sukses tetapi tidak dilatih untuk menangani kegagalan.

Sekarang, mari kita tarik makna lebih dalam dari hasil penelitian tersebut.

Jika Anda telah mencapai segalanya, ada kemungkinan kehilangan segalanya. Tidak ada yang tahu kapan krisis dan masalah berikutnya dalam hidup Anda akan melanda dunia.

Untuk itu…

Masalah adalah latihan terbaik untuk anak menangani kegagalan. Jangan hanya memprogram anak Anda untuk menjadi sukses, tetapi ajari mereka cara menangani kegagalan. Ajari darimana mereka berasal, untuk apa mereka hidup dan kemana mereka akan kembali.

Mempelajari sains dan matematika tingkat tinggi akan membantu mereka menyelesaikan ujian kompetitif. Tetapi pengetahuan tentang kehidupan akan membantu mereka menghadapi setiap masalah.

Ajari mereka tentang bagaimana uang bekerja, alih-alih mengajar mereka bekerja untuk uang. Bantu anak berjalan sesuai dengan ‘passionnya’. Tanamkan bahwa Allah selalu bersama mereka. Tanamkan bahwa baik dan buruk hanya persepsi manusia.

Pada point ini, sukses adalah guru yang buruk. Kegagalanlah yang mengajarkan kita lebih banyak lagi, lagi, dan lagi.

Lho kok bisa?

Ya, jika kita menyandarkan semua keberhasilan dan kesuksesan yang telah diraih adalah hasil usaha sendiri.

Padahal…

Sukses yang Allah limpahkan bisa jadi juga karena doa orang tua, sahabat, fakir miskin dan orang-orang yang pernah kita bantu. Sukses tidak mutlak berdiri sendiri. Itu membuat kita tidak sombong dan tak minder ketika gagal.

Sama seperti kita yang tidak pernah tahu amalan dan ibadah mana yang kelak bisa memasukkan kita ke dalam surga-Nya.

Wallahua’lam bissawab.

✍️ Education For All

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here