Jika saat itu aku tidak berada dlm Aksi 411, semata karena suami yg belum mau ‘turun’ u/ Bela Islam, bukan karena ia tak mau membela Qur’an, namun khawatir banyaknya provokasi yg akan membahayakan dirinya dan saya sebagai istrinya. Saat itu dia berkata ” jihadku u/ anak & istriku, dan karena bbrp kajian dakwah yg ia dengar dan lihat, demo hanya membuat mudhorot dan belum tentu ada solusinya ( percuma )?
Saat itu aku mengikuti saran suami, namun hati ingin saja bergerak, meskipun tidak bs hadir langsung, paling tidak ada sesuatu yg bisa ku perbuat u/ bela Islam di 411, kelak ketika aku ditanya, aku pun turut berpartisipasi, melalui bapakku, ku titipkan sebahagian Rezeki u/ Aksi 411 tanda partisipasiku.
…
Saat itu anak lelaki tak Sengaja menonton TV yg diputar oleh ayahnya dan sontak bicara: “Bun, itu orang demo banyak bgt trus ada rusuhnya…’
Masyaa Alloh, sy melihat saluran TV, sosmed semua mengabarkan ttg kebaikan2 Aksi 411, meskipun sedikit ada huru hara..
Lagi2 suami berkata “betul kan, rusuh di akhir”. Saya hanya diam tak membantah, namun hati bangga melihat ghiroh saudara muslim
Netapa indahnya Aksi 411 kala itu dr sosmed, santun, bersih, gotong royong, benar2 mencerminkan Islam Rohmatan Lil’alamin, tak terasa airmata mengalir, jutaan umat hadir saat itu u/ membela Kalamulloh, rasa Iri dihati, ( seandainya aku berada disana, menyaksikan damainya aksi 411 )
Waktu berlalu….
Hingga seruan GNPF – MUI mengajak kembali u/ #aksi super Damai 212
Saat itu belum minta ijin suami, ingin berbicara dan membujuk agar aku bs mengikuti Aksi 212
Entah ‘wangsit’ apa yg hadir di hati suami? ketika aku berbicara Travel yg bekerjasama dgn usaha kami membuka wadah u/ Aksi Bela Islam 3
Suami berkata, H-4 saat itu ” kamu mau ikut? Kaget sambil memandang wajahnya
Saya bertanya kembali, boleh?
Beliau berkata: iya, kamu ikut sama saya besok Jum’at !!!
Girang rasa hati ini, syukur sambil doa dlm hati ” Ya Alloh teguhkanlah hatinya, khawatir syetan ngebelokin ” ( takut berubah pikiran )?
Selama 3hari saya menjaga hati suami, menjaga supaya ga ada ribut dirumah, menyenangkan hati dengan masakan, menemani ketika dirumah, pokoknya service spy tgl 2 nanti, muluuuuss & lancaaaar, karena hati terus bergemuruh apalagi melihat group KSW#07 makin tambah energinya terasa
Akhirnya gabung dlm group koordinasi 212 bersama Ustad SA
Tiba saatnya #212
Kami terpisah baik dgn rombongan #MTR maupun suami, sy bersama teman2 baru, suami pun dgn teman2 barunya karena penuh lautan manusia
Mungkin cerita kita sama saat berada dlm Aksi 212 di Monas ( saya skip u/ cerita ini )
Setibanya dirumah setelah Aksi 212
Dengan bangganya suami bicara:
Bun, Jum’at + Hujan + DOA = in syaa Alloh Makbul ya
Saya bergetar melihat jutaan orang, itu campuran manusia sm malaikat Alloh x ya? Banyaaak bgt..
Disana aku liat:
Semangat persatuan
Semangat mujahid
Semangat Islam
Semangat Indonesia
Meskipun ga bareng dgn MTR, tp subhanalloh ya, koq kita tetap mengikuti komando Ustad u/ berada di sisi luar agar tak terhimpit krn banyak orang dan sayangnya saya tidak bisa Kumpul di TIM. Mengingat parkiran kami ada di Gatot Subroto
Saya sampaikan pd beliau sempat ketemu dgn Pak Eri di TIM dan bberapa mujahid MTR, lalu sy pergi u/ bertemu dgn suami
Rasa kami saat itu tak bisa kami ungkapkan, dan setelah Aksi 212, semoga menjadi perubahan u/ hati kami yg selalu terpaut pada Alloh Swt & RosulNYA
Ini Rasa kami
By Hafidz & Fida, KSW #07 Finance