© MY280619
Selamat, telah lahir presiden baru atas drama perselingkuhan KPU-BAWASLU-MA-MK. Terbayang sebuah meme anjing menggigit palu hakim dan dibawahnya tertulis: “Jika Palu Sudah Ada Di Mulut Anjing, Maka Keadilan Hanya Milik Majikannya.”
Senada dengan diatas, ada juga meme dengan gambar monyet bertuliskan: “Bila Hukum Telah Pandang Bulu, Maka Yang Menang Tentu Yang Banyak Bulunya.” Dan yang paling banyak bulunya adalah monyet, beruk, gorilla, siamang, dan lain-lain..
Ketika sudah hancur-hancuran begitu apa yang harus kita lakukan?
“Banyak banget, tidak ada yang sia-sia Bro. Pepet terus….”.
Mari kita telaah dan belajar dari kisah Nabi Yusuf seperti yang tertulis dalam Al Qur’an:
“Sesungguhnya aku (mengakui) telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina.” (Surat Yusuf: 32)
Setelah istri Al-Aziz memperlihatkan Nabi Yusuf kepada mereka, lalu dia berkata, “Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku karena aku tertarik kepadanya. Dan sungguh benar, aku memang telah menggoda untuk menundukkan dirinya tetapi dia menolak ajakanku dan berlindung kepada tuhan-Nya.”
Zulaikha mengatakan hal ini setelah melihat para wanita itu tergoda oleh Yusuf, agar ia mendapat alasan atas perbuatannya.
Kisah tentang pilihan yang ‘epic’ banget, di mana Nabi Yusuf dengan tegas dan rasional menolak ajakan Zulaikha dalam dua kontradiksi : ‘Bermesraan’ dengan permaisuri, atau ‘membusuk’ di penjara?
Faktanya, hari ini banyak mereka yang memilih ‘zinah’ dan ‘bunuh diri’ massal dalam kesesatan dan godaan syahwat dunia. Persis doktrin Romeo dan Juliet yang telah merusak isi kepala mereka ketika masih belia.
Karena berasa punya kuasa, godaan perselingkuhan pun pakai ancaman. Begitulah watak kekuasaan yang tak pernah berubah sampai hari ini, hingga Zulaikha dengan PD-nya bilang: “Jika dia tidak melakukan apa yang aku perintahkan kepadanya, yaitu melayani keinginanku, niscaya dia akan dipenjarakan. Dan dia akan menjadi orang yang hina, karena tidak mendapatkan tempat terhormat dan fasilitas pelayanan yang baik.”
Jika itu ada dihadapan Anda semua, apakah Anda yakin memilih penjara ketimbang selimut hangat istana? Hayo ngaku…!!!! Sambil mikir dan merenung dikit ya bro?
Mendengar perkataan istri Al-Aziz, saat itu Nabi Yusuf berkata seraya memohon kepada Allah: “Wahai Tuhanku! Penjara yang gelap lagi sempit lebih aku sukai daripada tinggal di dalam istana hanya untuk memenuhi ajakan mereka memenuhi nafsu birahinya.”
“Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-nya maka hijrahnya pun kepada Allah dan Rasul-nya. Dan siapa yang hjrahnya karena dunia yang dikehendakinya, atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya adalah kepada apa yang ia niatkan.” (Imam Nawawi)
Mari kita review ulang untuk siapa perjuangan kita?
Jika Nabi Yusuf tidak Allah hindarkan dari tipu daya dan rayuan mereka, niscaya Yusuf a.s. akan cenderung untuk memenuhi keinginan mereka.
Teruslah berdoa dan berjuang sampai batas tak terhingga, tidak ada cerita akhir dari siklus pengulangan sejarah. Anda bukan yang pertama mengalami, ada banyak orang sebelum Anda yang berhadapan langsung dengan watak dan tabiat kekuasaan yang curang.
Dan jika anda tunduk terhadap kemauan mereka, tentu Anda termasuk orang bodoh karena telah menjerumuskan diri dalam perbuatan yang hina. Itulah pelajaran penting dari kisah Nabi Yusuf.
Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari kecurangan mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.” (Surat Yusuf: 33)
Wallahua’lam bissawab.
✍ Education For All