Begitu pula pada Temu Nasional Pegiat MTR Bulan April 2018 yang lalu, Bapak Pimpinan Aparat setempat mengutus anggota dari pos terdekat untuk menjaga kalau-kalau ada sesuatu yang mengganggu acara kami. Terima kasih kepada Bapak-bapak pimpinan beserta anggota Aparat yang telah membantu membuat acara-acara kami berlangsung aman dan lancar. Kami berdo’a semoga Bapak-bapak semua
Sahabat pengusaha dan Warga MTR yang dimuliakan ALLAAH..
Tulisan ini tidak akan menceritakan bagaimana Bapak-bapak Aparat membantu kami. Namun kami akan menyampaikan dialog-dialog emosional yang disampaikan Pak Aparat disela-sela beliau bertugas mengamankan kegiatan kami.
“Anggota kami 700 orang Pak. Hanya tiga orang yang tidak terjerat utang. Yaitu saya, ajudan dan satu orang anggota lainnya.”
Bapak Pimpinan Aparat menanggapi materi TABIAT BURUK UTANG yang kami sampaikan sebagai pengantar diskusi ba’da shubuh di Masjid Jami’ kota yang kami singgahi ketika DR itu.
“Kami bisa menduga kuat kalau mereka sudah tertekan utang ketika perliakunya aneh. Seperti memainkan kasus, ngumpet-ngumpet di jalan untuk mencari-cari kesalahan pengendara, atau mereka yang sering mangkir tanpa alasan jelas.”
Bapak Pimpinan Aparat melanjutkan curhatnya.
“Sekarang saya hentikan kebiasaan utang itu Pak. Saya sudah tidak mau menandatangani permohonan utang dari anggota. Karena bahaya sekali akibat tekanan utang itu Pak.”
“Makanya, saya senang sekali ada Warga Masyarakat Tanpa Riba yang melakukan edukasi bahaya tabiat buruk utang ini kepada warga masyarakat lainnya. Karena utang itu bisa memicu perilaku kriminal lain yang lebih besar.”
Kami Warga MTR yang mengerubungi Bapak Pimpinan Aparat hanya tertegun menahan nafas. Betapa nestapanya nasib para Aparat yang tersandera karena lilitan utang.
Pada kesempatan Temu Nasional Pegiat MTR, kami sempat berbincang-bincang hati ke hati dengan Bapak anggota Aparat yang mengawal acara kami. Kebetulan sehari sebelumnya (17/4) gencar berita bahwa ada anggota aparat suatu instansi di Aceh yang nekat bunuh diri menggunakan senjata api laras panjang jenis SV2. Anggota aparat tersebut nekat mengakhiri hidupnya diduga karena terlilit utang dalam beberapa bulan terakhir.
“Iya Pak.. Saya sendiri selaku anggota juga sangat sedih. Karena kebiasaan berutang sudah seperti hal lumrah di kalangan kami. Saya senang sekali menyaksikan ada Warga Masyarakat Tanpa Riba yang berkomitmen memberikan penyadaran agar kita menghentikan kebiasaan berutang”
Ujar Bapak anggota Aparat kepada kami yang menyatakan keprihatinannya. Kamipun menyatakan siap berbagi ilmu dan pengetahuan serta keterampilan keuangan kepada kesatuannya.
Sahabat pengusaha dan Warga MTR yang dimuliakan ALLAAH SWT.
Ini adalah kesempatan bagi kita untuk turut aktif berpartisipasi pada program BELA NEGARA sebagai amanat Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Bab I pasal 2 Jo Bab II pasal 2. Peran kita adalah dalam rangkan Ketahanan Keuangan.
“Bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan negara setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara sebagai pencerminan kehidupan kebangsaan yang menjamin hak-hak warga negara untuk hidup setara, adil, aman, damai, dan sejahtera;”
Sebagai langkah awal, hadiahkan BUKU MERAH MTR untuk menyadarkan mereka bahwa kita punya dasar pemikiran yang kuat, mendalam dan jernih mengapa kita berusaha keras lepas dari jerat utang dan riba. Insyaa ALLAAH dengan perantaraan BUKU MERAH MTR, mereka akan tercerahkan bahwa ada banyak jalan keluar dari problema keuangan yang mereka pusing karenanya.
Alhamdulillaah..
Kini telah terbit BUKU MERAH MTR cetakan ke-6 atau Revisi ke-5 berjudul:
KESALAHAN-KESALAHAN FATAL PENGUSAHA MENGEMBANGKAN BISNIS DENGAN UTANG
BUKU MERAH MTR yang berisi 142 (vi + 136) halaman ini sangat cocok untuk Anda yang sedang atau ingin:
1. Memperkuat tekat untuk bebas utang
2. Menyadarkan keluarga, sahabat, kerabat dan mitra bisnis agar menghentikan kebiasaan ngutang
3. Memberikan argument kuat kepada orang-orang di sekitar Anda, mengapa Anda menghentikan kebiasaan buruk berutang.
Harga BUKU MERAH MTR cuma Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah saja). Anda akan mendapatkan 5 (lima) exemplar BUKU MERAH MTR. Belum termasuk ongkos kirim. Pemesanan hanya berlaku untuk kelipatan 5 (lima) buku. Satu kilogram berisi 5 (lima) atau 6 BUKU MERAH MTR.
Silakan pesan sekarang ke 0853-353-353-19. Jadikan BUKU MERAH MTR sebagai hadiah paling berharga selama Bulan Ramadhan 1439 Hijriah ini. Insyaa ALLAAH kebaikan yang terjadi pada pembaca BUKU MERAH MTR hadiah dari Anda, akan menambah pahala ‘amal jariyah Anda.
Untuk mengawali menanamkan sedaran akan bahaya kebiasaan berutang, mulailah membaca BUKU MERAH MTR sampai tuntas. Ajak keluarga, sahabat, kerabat dan rekan-rekan pengusaha di sekitar Anda untuk mendiskusikan isi BUKU MERAH MTR.
BUKU MERAH MTR ini untuk kalangan sendiri. Tidak diperjual-belikan di toko buku – toko buku manapun.
Jika Anda adalah bagian dari banyak orang yang sudah merasa tidak nyaman dengan tekanan utang dan ingin ingin menyadarkan keluarga, kerabat, sahabat dan mitra bisnis Anda agar menghentikan kebiasaan buruk berutang, SEGERA PESAN BUKU MERAH MTR SEKARANG JUGA KE 0853-353-353-19.
Harapan kita semua..
Selaku penegak hukum, pengayom, pelayan dan pelindung masyarakat.. Seandainya Pak Aparati di negeri kita tercinta ini terbebas utang.. Insyaa ALLAAH dalam melaksanakan tugas tidak akan melenceng. Niscaya Pak Aparat akan melayani masyarakat dengan tulus tanpa mengharap sesuatu.. Dan tidak akan mecari-cari kesalahan.. Semoga itu bukan hanya sekedar harapan dan akan menjadi kenyataan.. Aamiennn
BaarakALLAAHu lana wa lakum jamii’an
LANGSUNG TINGGALKAN RIBANYA! SEGERA LUNASI UTANGNYA!
Jangan lupa saksikan video di bawah ini.