By Samsul Arifin, KSW #05 Fashion
WA KSW 0811-113-139
Di sela-sela SMHTR Palembang, Hari Rabu, 3 Januari 2018 dua hari yang lalu, saya dan Coach MM sempat bercerita perkembangan usaha kita masing-masing. Saya menceritakan perkembangan SyaREA World dan Coach MM menceritakan perkembangan Proyek MATONhouse ke-7 seluas kurang lebih 50 HA.
“Kami baru seeding-seeding saja Pak, belum berjualan” Ungkap Coach MM memulai WIFLEnya.
Seeding adalah istilah internal kami di SyaREA World ketika kami melakukan perkenalan sesuatu, namun belum bermaksud menjualnya. Hanya untuk membangun awareness sejak dini saja.
“Kapan rencana mau berjualan secara resmi Pak?” Saya menelisik..
“Ini kami sedang bereskan status 5.000 meter persegi lahan yang ada pengakuan dari pihak lain selain yang sudah memegang surat-surat Pak” Coach MM menjelaskan kepada saya.
Saya bisa memahami, gegara 5.000 M2 dari 500.000 M2, atau 1% dari luas lahan proyek yang dipersiapkan, Coach MM menahan diri untuk memulai berjualan.
Anda tahu kenapa Coach MM menahan diri untuk berjualan?
Help me please…
Saya jadi ingat ketika kami mempersiapkan proyek ke-6 MATONhouse yang kini bernama STADhause di Jl. Harapan Raya Pekanbaru. Kami perlu sekitar satu tahun untuk mempersiapkannya. Waktu yang membuat sebagian pengusaha property bertanya-tanya.
Bukankah seminggu atau paling lama sebulan bisa selesai persiapan suatu proyek? Untuk apa berlama-lama sampai tahunan begitu?
Keesokan harinya, tepatnya kemarin, Kamis, 4 Januari 2018, saya menerima pesan WA dari Mas Rashda, Owner Bumi Tentrem Properti:
“Bantu saya menjawab permintaan ini Pak” Text Mas Rasdha di layar WA hape saya.
Rupanya beliau menerima pesan ajakan dari semacam asosiasi pengembang untuk memasukkan Ngaliyan Residence, proyek pertama Bumi Tentrem Properti ke dalam portfolio semacam asosiasi pengembang itu. Padahal bisa disebut tidak ada andil apapun dari semacam asosiasi itu akan keberhasilan pengembangan Ngaliyan Residence yang kini menjadi trend setter perumahan di Semarang Barat.
Seperti biasa, karena ini merupakan pembicaraan yang penting, kamipun melanjutkan diskusi via telepon. Karena tidak cukup kata-kata di WA untuk mendiskusikan hal-hal yang bagi kami penting atau sangat penting. Kepada Mas Rasdha saya juga menyampaikan bahwa permintaan yang sama diajukan kepada MATONhouse untuk dimasukkan ke dalam portfolio proyek semacam asosiasi pengembang itu.
Dari pembicaraan telepon itu, akhirnya kami berkesimpulan:
1. Mempersilakan pengurus ataupun anggota semacam asosiasi pengembang property itu untuk jika ingin berkunjung ke Ngaliyan Residence
2. PT Bumi Tentrem Property akan menjadi pengembang yang independen, cukup menjadi bagian dari SyaREA Wold.
Anda tahu kenapa Mas Rasdha tidak menerima permintaan agar Ngaliyan Residence dimasukkan ke dalam bagian proyek semacam asosiasi pengembang itu?
Bantu saya mejelaskannya ya..
Dua diskusi saya dengan Coach MM dan Mas Rasdha mengingatkan saya akan materi TANGGUNG JAWAB SEORANG PENGUSAHA yang disampaikan oleh Kang Ganjar pada Workshop BECOMING MASTER IN MARKETING & SELLING (BeMiMS). Ada yang bisa menyampaikan materi itu di sini?
Share please…
Silakan saksikan dan bagikan video inspiratif ini ya..
Sampai jumpa pada pertemuan tatap muka yang akan datang:
SMHTR di Jogja, 17-18 Januari 2018
PBTR di Bogor, 29-31 Januari 2018
Daftar ke 0811-18-18-39