By Affan AF, KSW #14 The Smart Parents Institute (SPI)
WA KSW 0811113139
Siang tadi (14/9/17) saya bersama rekan kerja saya cari masjid atau musholla untuk mendapatkan pahala 27°.
Biasanya saya ke masjid yg jaraknya kurang lebih 400m dari tempat produksi kerjaan saya.
Berhubung kelihatannya masjid tersebut sudah iqomat, saya coba dengerin pujian atau adzan yg lain namun adanya lebih jauh dari tempat saya.
Kebetulan dekat kerjaan saya ada Musholla bagus, namun selama saya ditempat produksi (jam efektif), saya belum pernah dengar ada yg mengumandangkan adzan di musholla tersebut.
Sudahlah
Saya dengan teman saya memutuskan sholat di musholla dekat kerjaan yg jaraknya cuma 40m.
Sesampai disana, sepi pintu tertutup rapat, kran air wudhu mati.
Berniat balik kanan tapi ketemu anak kecil yg baru kelas 1 SD Tandang 2 Kinibalu Semarang.
Anak tersebut menyapa kami “mau sholat mas?”
Kami jawab “iya, kok sepi, belum adzan?”
Anak itu balas jawab “iya belum adzan. Masnya yg adzan”.
Kami balas “Lah kamu tidak bisa adzan?”.
Ia jawab “tidak bisa, saya bisanya pujian”
Sambil ngobrol ini itu, adik tersebut nunjukin cara buka pintu musholla, cara hidupkan air kran wudhu yg tidak mengalir, menyiapkan sajadah sholat, & menyiapkan mesin speaker serta diberikan ke kami untuk mengumandangkan adzan.
Sungguh Masya Allah…
Anak kecil itu melayani kami seperti karyawan hotel berbintang, dengan ikhlas & senyum.
Mungkin ia punya bakat Publik Relation dalam menghormati orang.
Adzan pun akhirnya di kumandangkan teman kerja saya.
Setelah itu kami solat rowatib, dan anak tersebut pujian dzikir subhanallah walhamdulillah wala ila haill Allah…
15 menit berlalu tak satupun orang datang ke musholla.
Padahal depan musholla pun banyak orang berkumpul ngobrol di warung samping musholla.
Kemudian kami putuskan untuk iqomat & sholat berjamaah dhuhur.
Selesai sholat kami dzikir & solat rowatib ba’diyah.
Namun anak tersebut malah menghidupkan mesin speaker yg sudah dimatikan teman saya. Anak tersebut dg tidak sengaja membunyikan suara suara gerakan kabel mic kresak kresek, mik di matiin di hidupin lagi. Apa yg diperbuatnya kami tidak mengetahui pasti karena kami masih sholat rowatib.
Tiba-tiba ada bayangan orang dewasa datang, marah-marah, bentak-bentak, ngata-katain anak tersebut.
Di kasari atau tidak kami pun tidak tahu,
Hanya terdengar suara & bayangan di dinding musholla.
Sholat rowatib saya pun jadi tidak khusu’.
Begitu kami selesai sholat bpk² tersebut sudah pulang ke rumah, kebetulan rumahnya depan persis musholla.
Mungkin niatan
Anak itu tidak buat mainan tapi mungkin mau matiin mesin speaker.
Dan yang kami herankan…
Kenapa adzan, puji-pujian di kumandangkan tak satupun ada yang mau datang.
Begitu mesin speaker di hidupkan kok langsung bergegas ke musholla marah² tanpa konfirmasi terlebih dahulu
Salahkah perbuatan anak mumazzis yang demikian?
Ia berbuat karena belum nalar.
Jangan salahkan, jangan marahi anak kecil yg sudah mau datang berjamaah.
Ingat kata penakluk konstantinopel
Muhammad al-Fatih
“Jika kalian tidak lagi mendengar riang tawa dan gelak bahagia anak di masjid, waspadalah. Saat itu kalian dalam bahaya”
Lalu buat apa mendirikan Musholla megah²an jika tidak di gunakan untuk beribadah?
Jangan salahkan anak-anak yg belum mengerti,
Jika itu terjadi tak jauh beda bertengkar dg orang gila.
Semoga bermanfaat
By Affan AF, KSW #14 The Smart Parents Institute (SPI)
MANA TULISAN WARGA YANG LAIN NIH?
Silakan update ilmu dan keterampilan Anda untuk menyelesaiakan urusan dengan si aBank dan Pak Le atau engKo pada Workshop PLATFORM BISNIS TANPA RIBA (PBTR) yang akan datang:
HARI: Selasa – Kamis (tiga hari)
TANGGAL: 26-28 September 2017
WAKTU: Pkl. 08.00 – 21.30 WIB (tidak menginap)
TEMPAT: LOR IN Hotel di Kawasan Sirkuit Sentul Bogor.
Khusus Untuk Alumni PBTR sebelumnya, investasinya hanya Rp 1.950.000,- per orang.
Silakan daftar sekarang ke 0813-3166-0979 atau 0857-2297-9997 atau 0812-3004-5534.