Goresan Pena Ummu Maryam, KSW #25 DIY & Jawa Tengah
WA KSW 0811113139
Kemaren pagi ketika jalan menuju toko bersama suami, tiba-tiba hp saya berbunyi bbrp kali, tanda ada BBM masuk. Saya baca ternyata dari bapak HRD kami, menulis begini,
HRD : buk, ada pak tomi katany teman ibuk dari can*sa*
Saya: mas itu orang pajak
HRD: bukan oq buk katany teman ibuk.
Mendengar kata can*sa* saya sudah yakin 95% klo itu adalah petugas pajak. Suami saya agak sedikit ngebut. Tiba disana saya sholat dhuhur terlebih dahulu.Setelah sholat langsung menuju ke toko.
He…he…heee benar juga keyakinan saya kali ini sdh 100%karena sudah melihat orangny. Beliau adalah mantan AR kami yg sdh dimutasi ke daerah lain. Dia dtg membeli 1 unit laptop, dan bermaksud membeli sebuah mouse wireless.
Singkat cerita sdh deal 1 unit Asus celeron dan dalam proses instalasi.
Mulai lah beliau bercakap2 ttg bisnis kami, y saya jawab apa adany, bahwa notebook dan pc saat ini turun drastis, konter saya hanya tinggal bbrp biji saja.
Tiba2 beliau bilang begini,
“Mungkin selama ini saya kurang galak y buk dgn wajib pajak, jadiny saya dimutasi di daerah pinggiran”
Mendengar perkataan itu saya hanya tersenyum, saya bilang dgn santai “Rakyat mau diapain lagi y pak, listrik sdh dinaikan, bbm sdh dinaikkan, tarif telp internet jg sdh naik, segala hal sdh dipajaki, segala bisnis bahkan sampe warung tegal jg sdh dipajaki.”?
Kemudian beliau menjawab, yah waktu tax amnesty kmrn terbukti byk org kaya buk, hrsny kekayaan mereka memberikan kontribusi untuk negara.
Obrolan terus berlanjut sampe ujung ny saya keluarkan booklet riba.
Menurut hemat saya inilah pangkal semua permasalahan di negara kita, hutang terus menumpuk, bunga-berbunga, hanya untuk sesuatu yg tdk jelas tujuan akhirnya.
Klo dalam undang2 sering kali disebutkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa tapi apakah benar itu tujuanny?????
Bagaimanakah realitany di lapangan???
Tentu saja kita semua telah merasakan realita secara umum spt saya sebutkan diatas. Bahkan untuk para pengusaha kecil spt kami ini beberapa kali harus menelan pil pahit karna berurusan dgn lembaga2 spt p*jak, p*lis*, pe*izinan,dll.
Pernah satu kali hanya karna masalah tgl faktur hampir kami terhutang pajak 22jt rupiah, lebih parah lagi hampir kena 1m rupiah karena masalah faktur2 pajak.Dan perlu kita semua tahu bahwa mereka punya aturan dan undang2 untuk melegalkan2 itu. Semua tagihan yg dilayangkan tsb ada dasar hukumny. Sedih…sedih…dan sedih???
Tapi inilah realita yg tjd saat ini. Dimana kita rakyat jelata ini yg tidak ada akses mengambil uang negara bs tiba2 punya utang yg luar biasa thd negara ini dan dilegalkan. Karena ada bbrp teman yg pada akhirny membayar dalam kasus ini.
Kembali lg ke percakapan dgn mantan AR kami, setelah ngalor ngidul berbicara ttg utang, riba, dan beberapa sunah Rasulullah,
tiba2 beliauny bertanya dgn sangat tegas ,”berarti ibuk setuju adanya khilafah”
He…he…heee
Sangat tegas dan begitu vulgar y dimasa sekarang.
Saya jawab dgn santai.
Klo saya pribadi setuju
Kemudian beliau dgn berapi2 mengatakan
“Berarti ibuk pendukung HTI y”
saya jawab apakah setiap org yg mengkaji islam dan setuju adanya khilafah itu pasti orang HTI pak, saya rasa bapak terlalu gegabah menyimpulkanny.
Sistem khilafah ini adalah sistem pemerintahan yg dibawa Rasulullah dan diteruskan oleh para sahabat hingga akhir 1923 saat turki ustmani diruntuhkan oleh paham yg dibawa oleh kamal attatruk. Dan islam berjaya 1300 thn lamany tanpa ada yg didzolimi. Agama yahudi, nasrani, islam begitu damai dibawah naungan khalifah.
Berbeda 180 derajat dgn yg tjd saat ini.Sodara2 kita seiman dianiaya, dibunuh, tanpa ada yg bs melindungi.
Tanpa membhs lebih lanjut beliau bilang sebetulny bbrp hr lalu ada kajian ttg khilafah diinstansi tsb dan mengundang satu tokoh agama yg intiny mengatakan bahwa khilafah tdk ada kajianny di dalam qur’an.
Saya hanya bilang lebih baik coba dikaji sendiri bpk, kita jgn begitu sj percaya karna nabi berpesan bahwa telah Beliau SAW tinggalkan 2 perkara yg apabila kita perpegang thd keduany niscaya kita tdk akan tersesat selama-lamany, ke2 perkara itu adalah Al-quran dan Sunah Rasulullah.
Seolah tidak ingin melanjutkan percakapan beliau melakukan pembayaran dan buru2 pamit.
Mohon maaf ini hanya sedikit sharing, tdk ada tujuan apa2 dari saya pribadi kecuali untuk mengharap Ridho Allah SWT, dan berbagi pengalaman dgn sodara semua. Dari bbrp kejadian yg kami alami bahwa pemerintah saat ini sedang menggenjot pajak dari segala penjuru, bahkan dari bbrp surat yg kami terima, pemerintah mengakui dgn gamblang bahwa pajak adalah sektor utama penerimaan pendapatan. Jadi kita2 ini adalah profit centerny pemerintah??.
Sedangkan dalam islam sudah pasti bahwa pajak itu hukumny adalah HARAM.
Demikian sedikit dari saya, mohon maaf apabila byk kesalahan karna ilmu yg masih dangkal. Mudah2an bs diambil ibrohny.
Salam lunas & salam cash??
Ummu maryam