Amoralitas Muncul karena Jebakan Utang

0
425

©AmirMTR.

Apakah harus diri kita yang menjadi korban utang terlebih dahulu,  kemudian baru sadar bahaya utang?

Tabiat buruk utang kembali makan korban. Masih hangat kabar  seorang suami yang menggadaikan istri dan menjual anaknya karena terlilit utang. Kali ini, tersiar kabar yang lebih tragis. Seorang wanita kehormatannya diiklankan karena tidak mampu membayar cicilan pinjaman online yang beranak pinak. Kehormatan tampaknya tidak bernilai lagi, amoralitas muncul dari tragedi lilitan utang.

Dengan segala macam alasan orang mulai berutang. Namun dari sekian banyak alasan itu, mungkin hanya sedikit yang alasannya benar-benar untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Banyak orang tidak menyadari kalau dirinya berutang lantaran memperturutkan pemenuhan naluri. Naluri ingin disanjung,  naluri ingin tampil beda, naluri ingin tampak kaya,  naluri ingin diakui di lingkungannya,  naluri ingin memiliki lebih,  naluri tidak mau dianggap orang biasa,  dan yang paling parah adalah naluri keserakahan. 

Karena tuntutan naluri tak terkontrol oleh akal yang benar,  orang yang suka utang makin hari makin kalap dan lupa akan kemampuan dirinya.  Pengeluarannya jauh lebih besar dari pendapatan. Utangnya semakin hari semakin bertambah besar. Inilah babak awal kehancuran hidupnya.

Kalau sudah kalap tidak bisa mengembalikan utang,  maka orang yang suka utang akan jatuh dalam kehinaan, kehancuran harta benda,  hilangnya harga diri,  bahkan kehormatan pun terjual dengan murah demi untuk membayar utang… Naudzubillah…!!!

Mengapa semua itu terjadi…?

Hal ini tidak lepas dari banyaknya  jebakan ranjau utang di mana-mana. Terlebih, edukasi masyarakat akan bahaya buruk utang masih sangat kurang.  Sebagian besar masyarakat masih memahami bahwa utang adalah “solusi cepat”.

Menjadi tugas kita bersama,  untuk terus dan terus memberikan edukasi sebagai penyadaran umat akan bahaya buruk utang.  Silahkan  hadiahkan  Buku Merah MTR sebagai sarana edukasi bahaya buruk utang kepada saudara Anda, sahabat dan masyarakat luas. 

Untuk mendapatkan BUKU MERAH MTR, silakan hubungi call : 0853 3533 5319

BaraakaAllah Lanna Walakum Jami’an

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here