© Pur_S
Lebaran Ketupat banyak dirayakan masyarakat Muslim Jawa — terutama daerah Pantura, dan beberapa wilayah Jawa Timur serta Pulau Madura. Tradisi ini juga dikenal di beberapa daerah luar Jawa seperti Manado, Lombok, Gorontalo karena dibawa masyarakat pendatang asal Jawa.
Lebaran Ketupat dilaksanakan 7 di bulan Syawal. Perayaan ini boleh dibilang merupakan kombinasi tradisi Indonesia dengan Ajaran Islam. Para penganutnya menyebut Lebaran Ketupat sebagai Lebaran Kecil untuk merayakan selesainya ibadah sunnah, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal yang sangat dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam dahal hadistnya.
Dari Abu Ayyub radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Ahmad dan Muslim)
Ketupat sendiri merupakan makanan yang berbahan dasar beras yang dibungkus oleh anyaman daun kelapa berbentuk persegi empat. Setelah diisi oleh beras, selongsong daun kelapa ini direbus dalam waktu yang cukup lama kurang lebih 2 sampai 3 jam.
Dalam makna tersirat, empat sisi dari ketupat itu diartikan sebagai laku papat (empat tindakan) yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Berikut penjabaran keempat tindakan tersebut :
1. Lebaran berasal dari kata lebar ( e dibaca seperti pada kata sejak) yang berarti selesai. Hal tersebut dimaksudkan telah selesainya menjalani puasa dengan datangnya 1 Syawal.
2. Luberan yang berarti melimpah. Diibaratkan air dalam tempayan yang isinya melimpah hingga tumpah kebawah. Simbol tersebut memberikan pesan untuk memberikan sebagian hartanya kepada fakir miskin, yaitu sedekan dengan ikhlas seperti tumpahnya atau lubernya air dalam tempayan.
3. Leburan yang berarti semua kesalahan dilebur atau habis dan lepas, serta dapat dimaafkan pada hari Idulfitri.
4. Laburan Di masyarakat Jawa labur (kapur) adalah bahan untuk memutihkan dinding. Hal tersebut menandakan simbol yang memberikan pesan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri lahir dan batin.
Usai saling bermaafan atau leburan di momen Lebaran, umat Muslim diberikan pesan agar tetap menjaga sikap dan tindakan yang baik. Sehingga hal tersebut mencerminkan budi pekerti yang baik pula.
Dari tulisan singkat ini kita bisa paham makna yang dalam dari lebaran ketupat tersebut, yaitu terus istiqomah dalam hal kebajikan dan mampu menyempurnakan ibadah Ramadhan dengan melaksanakan puasa Sunnah dibulan Syawal. Semoga kita dapat dan diberi kekuatan untuk melaksanakan sunnah Rusullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut. Aamiin…..