Gara-gara Sistem Eror, Duit Bank Mandiri Rp 10 Miliar ‘Raib’ http://detik.id/VMCIJc .
Waspadai penggiringan opini mengenai kemudahan transaksi keuangan dalam berbagai bentuknya.
©AmirMTR.
Kalau mau menelaah dengan seksama, fiat money (uang kertas dan uang koin logam) yang selama ini kita gunakan tidak ada bedanya dengan uang mainan anak-anak. Bayangkan saja, uang nominal Rp20.000 dengan Rp2.000, hanya beda di jumlah angka nolnya. Bahan dan ongkos bikinnya sama. Bedanya, uang uang fiat dikeluarkan oleh pemerintah selaku produsen dan bank sentral hingga punya legalitas.
Berbeda dengan uang komoditas yang nilainya didasarkan pada barang (biasanya logam mulia seperti emas dan perak), uang fiat memang tidak punya nilai intrinsic (nilai berdasarkan karakter fisik yang dimiliki). Nilai riilnya tergantung dari total nominal yang tersedia untuk bertransaksi dan nilai riil total barang dan jasa yang tersedia ditransaksikan.
Nilai uang fiat yang secara alamiah tidak stabil, dituding destruktif karena potensial menyumbang saham atas kondisi instabilitas perekonomian suatu negara bahkan dunia. Jika peredarannya tidak dibatasi, uang fiat sangat potensial menyebabkan inflasi tak terkendali.
Tapi jaman ayeuna terjadi penggiringan opini yang lebih mengerikan lagi, yaitu digital money transaction. Pemerintah sangat gencar mengampanyekan uang digital, bahkan setengah memaksa penggunaannya, untuk berbagai aktifitas ekonomi.
Padahal jenis transaksi ini semakin mengaburkan nilai uang dan onkos produksinya. Walhasil, uang menjadi semakin sangat tidak bernilai dan orang mudah sekali melepaskan angka-angka dalam uang digital tersebut.
Ancaman itu belum termasuk risiko eksternal seperti hilanganya jumlah angka uang digital tanpa sebab dan tanpa bentuk. Mungkinkah terjadi? Mungkin saja, karena teknologi adalah buatan manusia. Error sedikit, lenyaplah angka-angka uang digital Anda. Contohnya baru saja terjadi beberapa hari lalu di Bank Mandiri, waktu sistem ITnya terganggu selama sehari penuh.
Lalui bagaimana solusinya? Cara terbaik memperlakukan uang adalah dengan memberdayakan uang Anda untuk aktivitas usaha yang produktif. Atau bila sangat terpaksa atau ada uzur yang harus disiapkan, simpanlah uang anda dalam bentuk fisik Logam Mulia. Menyimpan Logam Mulia akan lebih terjaga nilainya sepanjang masa.
Ayoo mulai membudayakan transaksi menggunakan Logam Mulia sebagai mata uang asli umat Islam.
BaraakaAllahu Lanna Wa Lakum Jami’an