Angan-angan dan hayalan adalah musuh terbesar dalam diri manusia. Banyak yang berhayal mendapatkan sesuatu tanpa perlu berbuat apa-apa. Cukup duduk manis, berdoa, dan berharap semua keinginan akan terwujud.
apakah kita akan mendapatkan semua itu?
Dengan jelas Al-Qur’an selalu mengajarkan untuk tidak hidup dengan angan-angan dan hayalan belaka,
لَّيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ مَن يَعْمَلْ سُوءاً يُجْزَ بِهِ
“(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula) angan-angan ahli kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu.” (QS.An-Nisa’:123)
Bahkan salah satu penyebab sengsaranya manusia di akhirat adalah karena hanya hidup dalam angan-angan. Seperti Firman Allah swt,
وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ
“Dan kalian ditipu oleh angan-angan kosong.” (QS.Al-Hadid:14)
Doa tanpa usaha adalah kesia-siaan, dan usaha tanpa doa adalah kesombongan. Ketika kita berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kesuksesan tetapi kita lupa tidak berdoa (meminta) adalah kesombongan.
Dikutip dari wikepedia : Usaha Jika diartikan secara umum, usaha merupakan setiap aktivitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Jika diartikan secara khusus, istilah usaha dapat diartikan ke dalam banyak makna dan sangat bergantung dengan di mana istilah usaha ini digunakan. Di bidang bisnis misalnya, usaha biasanya identik dengan aktivitas bisnis, sedangkan di dunia fisika, usaha merupakan faktor dari perpindahan dengan gaya.
Dalam mewujudkan impian kita butuh keduanya (doa & usaha) diakhiri dengan tawakal (berserah diri pada Allah). Sebab doa & usaha adalah modal kita. Seperti kita memancing, kita butuh mata kail dan umpan. Jika kita ibaratkan, doa adalah mata kailny sedangkan usaha adalah umpan kita. Jika kita ingin mendapatkan ikan salmon tentunya kita tidak bisa menggunakan mata kail biasa dengan umpan seekor cacing, bukan? Begitupun dengan kesuksesan. Jika kita ingin mendapatkan kesuksesan yang besar, doa dan usaha pun harus sebanding dengan apa yang kita inginkan.
Doa dan usaha adalah modal kita, tinggal bagaimana kita membuat keduanya menjadi berkualitas. Untuk hasilnya bertawakal saja. Sebab Allah Maha Mengetahui dan sering kali apa yang kita inginkan pun belum tentu kita butuhkan dan bermanfaat
Dalam Islam, melakukan usaha atau berbisnis adalah hal yang tentu dihalalkan. Kita dapat melihat ada sangat banyak sekali sahabat-sahabat Nabi di zaman dulu merupakan para pengusaha sukses dan memiliki sumber modal yang sangat besar.
Manusia diciptakan oleh Allah sejatinya adalah untuk menjadi seorang khalifah fil Ard di muka bumi. Dalam menjalankan hal tersebut tentu saja membutuhkan usaha yang keras dari manusia. Usaha tersebut tentu dalam hal mengelola apa yang telah Allah titipkan. Usaha di zaman saat ini biasa disebut dengan berbisnis atau berwirausaha.
Islam Menganjurkan Untuk Berwirausaha
Nabi Muhammad pada awalnya adalah seorang pedagang atau wiraswasta. Semenjak menjadi Nabi, tentu saja pekerjaan tersebut tidak difokusi karena Nabi hanya fokus untuk dapat mengembangkan islam dan dakwah terhadapnya.Akan tetapi, Rasulullah sendiri juga menganjurkan agar seorang muslim dapat memiliki wirausaha.
Seperti Firman Allah swt
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”(QS Al Jumuah : 10)
Memulai Usaha Menurut Islam
Memulai usaha tentu saja menjadi perkara yang sulit jika manusia memikirkan kesulitan tersebut tanpa solusi. Namun, tentu saja hal ini menjadi mudah jika memang sudah bertekad dan memiliki tujuan yang kongkrit. Untuk itu, memulai usaha berada di titik-nol, maka manusia harus bergerak dan maju untuk bisa menuai hasilnya.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika umat islam akan memulai usaha.
1.Meluruskan Niat
2.Membulatkan Tekad
3.Mencari Produk atau Usaha yang Jelas Kehalalannya
4.Mencari Partner yang Satu Visi
5.Menentukan Strategi yang Tepat