TERNYATA … YANG DIKIRA MALAIKAT PENOLONG ITU BUKAN MALAIKAT

0
867

By Arie Surya, KSW #07

Assalammualaikum wr wb.
Salam kenal bagi para warga senior di sini di #DakwahRombongan KSW group. Nama saya Arie Surya dari Jakarta. Saya baru bergabung di SyaRea World kira-kira dua minggu lalu domisili di KSW #7.

Seminggu setelah masuk menjadi warga kampung KSW, saya memberanikan diri ikut kegiatan DR Jatim #3 yang baru selesai tadi malam. Saat ini saya berada di bis menuju kota kembang Bandung untuk mengikuti acara raker yang telah jauh-jauh hari dijadwalkan perusahaan.

Bapak/Ibu yang dicintai Allah izinkan saya memberikan komentar pada kegiatan DR Jatim #3. Ada beberapa aspek yang ingin saya singgung berkenaan dengan kegiatan tersebut.

1. Manajemen Komando
Tahun 2013, alhamdulillah, saya dikaruniai Allah untuk memenuhi panggilannya berhaji. Itu karunia terbesar yang saya terima, karena dari titik itulah sebenarnya diri ini bertransformasi. karena sebelumnya saya belum pernah menjalani umroh, dapat melihat kabah secara langsung adalah kegembiraan tersendiri yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Aktifitas saya lebih sering melakukan tawaf dan sholat fardhu di depan kabah. Aktifitas inilah yang menjadikan saya mengamati perubahan posisi tawaf ke posisi shaf berbaris menjalankan sholat fardhu. Ratusan ribu jamaah yang tumpah ruah di sekitar dan mengelilingi kabah dalam hitungan menit dapat merubah posisi berbaris rapih untuk melaksanakan sholat.

Tidak ada aba-aba dan tidak ada seorang pun yang memeragakan perubahan tersebut. sekian detik sesaat muadzin melantunkan panggilan untuk sholat, segenap dan seketika pula, orang-orang yang sedang tawaf merubah posisi berbaris teratur dan rapi menghadap ke kabah membentuk vektor 360 derajat.

Masya Allah, Allahu Akbar. Ada kisah yang saya dengar bahwa menurut tentara Amerika yang mualaf yang menjalani haji, diperkirakan membutuhkan waktu 4 jam untuk bisa mengkomandokan tentara yang terlatih untuk bisa merubah posisi seperti yang diceritakan diatas. Ingat tentara Amerika adalah tentara yang terlatih dan disiplin tinggi dan sangat menurut dengan atasannya.

Menurut saya, ada dua unsur yang terkandung dalam Adzan yang sangat efektif dalam memberikan komando kepada setiap muslimin. Pertama, Adzan adalah panggilan dari Allah sang Pencipta kepada hambaNya yang sedang beraktifitas bermuamalah mencari rejeki di bumi Allah. Panggilan Adzan adalah pengingat bahwa manusia diciptakan Allah hanyalah untuk mengabdi kepada Allah. Tinggalkan segala jual beli dan saatnya menghadap sang Khalik untuk mengadu, berdoa dan mencurahkan rasa syukur kepadaNya.

Panggilan Adzan adalah panggilan ke hati. sangat kuat panggilan itu sehingga hati langsung dengan cepat merespon ke otak untuk melangkahkan kaki menuju panggilan tersebut. Unsur yang kedua, Adzan adalah komando yang diterima kaum muslimin sejak ia diperkenalkan menjalani ibadah sholat.

Sejak berumur 4 tahun, panggilan Adzan dan qomat masuk ke otak kaum muslimin dan masuk ke alam bawah sadar, sehingga membentuk kebiasaan. Belasan dan sampai puluhan tahun perintah ini akan membentuk habit sehingga tanpa arahan dan aba-aba, akan secara otomatis melaksanakannya. Siapapun manusianya, jika ia muslim dari benua Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Asia, ia akan secara spontan bereaksi serentak dan kompak walaupun dengan bahasa yang berbeda beda.

Lantas apa hubungannya dengan kegiatan (Dakwah Rombongan) DR?. Pada kegiatan DR ada dua sisi yang yang menjadi pengamatan saya. Pertama dari masyarakat yang akan di dakwahi dan yang kedua dari Rombongan Pendakwah itu sendiri. Masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Timur yang dikunjungi DR, sudah kronis terinfeksi dengan ‘good daddy’ yg namanya HUTANG.

Hutang adalah malaikat baik hati yang menjadi penolong budiman disaat masyarakat membutuhkan. Dalam DR Jatim kemarin, terkuak ke permukaan bahwa penyakit berhutang tidak hanya menjangkiti para pengusaha, tapi juga sudah masuk dalam tatanan kehidupan masyarakat umumnya yakni PNS, Polri, TNI, abdi negara dan bahkan sudah masuk ke pesantren dan seorang Ustad atau alim ulama. Jauh di relung hati mereka yang paling dalam, yang kita sebut dengan qalbu, ada ‘sukma’ yang diberikan Allah kepada semua hambanya bahwa HUTANG dengan riba adalah perbuatan batil dan Allah melarangnya.

Sukma baik ini disikapi berbeda beda oleh hambaNya. Ada yang diberi hidayah dan langsung meninggalkan Hutang Riba. Ada yang resah, tapi maqom keimanannya kurang sehingga sukma baik kalah dengan rayuan syetan yang menyuarakan INDAHNYA BERHUTANG DENGAN RIBA.

Pengamatan saya yang mengikuti DR pada pelbagai kota di Jawa Timur, menangkap adanya kesamaan perasaan pada mereka yang telah menjalani hutang. Wajah-wajah resah gelisah dan keinginan kembali pada jalan Allah terpancar pada wajah mereka. Kesamaan perasaan inilah yang membawa mereka dengan sukarela datang ke mesjid atau ruang pertemuan dan menanti kami rombongan dakwah. Perasaan inilah yang secara efektif ngumpul berbaris dan mendengarkan solusi dari persoalan yang mereka hadapi. Kedua, dari sisi pendakwah.

Ada kira-kira 30 orang yang bergabung dalam kegiatan DR Jatim#3. tiga puluh orang ini di bawah komando Ustad Samsul Arifin. Saya bekerja di sebuah BUMN. Perusahaan ini sudah ada sejak tahun 1954 dengan gedung megah dan tertinggi pada zamannya di Jakarta Pusat.

Sebagai perusahaan BUMN, prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dengan melaksanakan manajemen risiko, GCG dan manajemen pemasaran serta IT yang canggih dan SDM yang mumpuni, mengangkat perusahaan pada level usaha yang sejajar dengan perusahaan Joint Venture dan berstandard Internasional. Buku-buku manajemen korporasi, pemasaran, midle bisnis adalah menjadi santapan wajib karyawan pada level manager ke atas.

Saya saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi di perusahaan ini yang membawahi 27 orang pegawai dari total pegawai sebanyak 200 orang. Malang melintang hampir 20 tahun di busnis Reasuransi, menjadikan saya banyak pengalaman dengan karakter orang-orang asuransi dan bagaimana mereka berkomunikasi dalam bisnis.

Satu kesan yang tampak dalam pengamatan saya adalah komunikasi dan komando yang efektif dari Ustad Samsul kepada kami 30 orang yang menjadi bagian tanggung jawab dakwahnya. Materi yang diulang-ulang di dengar oleh para rombongan adalah pembelajaran yang efektif bagi para anggota.

Para anggota tidak perlu menghapal dan membaca buku untuk mengingatnya. Saya yang baru sekali saja mengikuti DR dan materi saya dengar lebih dari 5 kali, menjadikan saya hafal dan bisa menjelaskan ini kepada teman dan keluarga. Bagaimana dengan mereka yang sudah berkali kali ikut? Proses ini yang saya lihat telah menyentuh kodrat sebagai manusia yang bisa katena biasa. Sama halnya dengan Adzan yg kita dengar setiap hari.

Komunikasi yang efektif adalah menyampaikan dengan bahasa yang lugas simple dan berulang-ulang. Tentunya dengan tone dan irama yang terpola, sehingga si penerima pesan akan paham dan ingat apa yang disampaikan. Gestur, postur dan body language adalah bumbu yang akan menambah citra rasa dari materi yang disampaikan.

Ini yang saya lihat lengkap ada di diri Ustad Samsul. Pada titik ini, saya bergumam dalam diri saya pada hari kedua DR, banyak yang saya ambil dan pelajari dari seorang Samsul yang sebenarnya telah menjadi kawan saya satu angkatan di TPB IPB.

Pada titik titik lain, saya berkesimpulan, inilah mungkin balasan Allah yang berlipat lipat ketika saya tanpa pikir panjang memutuskan cuti dari kegiatan hingar bingar dunia asuransi, dari lapangan golf satu ke lapangan lain dari restoran satu ke restoran lain yang hanya diisi dengan umbaran cuap-cuap tanpa makna selama tiga hari. Saya pindahkan tiga hari lain mengikuti kegiatan dari satu kota ke kota lain dengan sarat makna arti kehidupan yang sesungguhnya.

Terbayar lunas segera berkali-kali lipat keputusan saya tersebut. Ini barangkali batu peletakan pertama dalam strutur kokoh transformasi saya ke depan. Insya Allah. Kawan-kawan yang tergabung dalam DR Jatim #3, kemungkinan besar sependapat dengan saya, bahwa ciri-ciri komunikasi diatas, yang membuat teman-teman jadi hafal dan menyenangi kegiatan DR ini.

Ah… tak terasa waktu tiga jam sudah berlalu. Bis ini pun hampir memasuki kota Bandung. Bro and Sista, yang dirahmati dan disayangi Allah, saya pun harus menjalani raker perusahaan beberapa menit lagi. Saya akan lanjutkan ke faktor berikutnya dalam faktor sukses menjalani komando yang baik dalam tim.

Next….. Trust Your Partner… Dan ini dilakukan oleh Ustad Samsul dalam kegiatan DR Jatim #3 dengan begitu lihainya.
Wassalammualaikum wr wb
By Arie Surya, KSW #07

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here