Sea. Laut. Lautan. Sejak membayangkan mempunyai seorang anak, sejak itu saya ingin menamai anak perempuan saya laut dan anak laki-laki saya langit. Laut yang menampung segala. Laut yang berombak dan terus bergerak. Langit yang luas dan tinggi. Gagah perkasa mengayomi. Tapi tidak terealisasi pada dua anak saya sebelumnya karena ada pertimbangan lain.
Syarea. SyaREA (Syariah Real Estate Alliance). Kampoeng SyaREA World. Cikal bakal Kampoeng Masyarakat Tanpa Riba. Sebuah wadah tempat saya berproses selama 8 bulan ini. Tepat setelah shock theraphy 2 strip merah di testpack yang diberikan bidan sebelah rumah.
Shock theraphy. Karena saat itu saya masih punya 2 balita, tanggungan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dan perjuangan panjang memulihkan kembali keadaan ekonomi keluarga yang porak poranda pasca suami resign dari pekerjaannya sebagai Sales Executive di PT. Astra International Daihatsu Sales Operation karena bersinggungan dengan riba. Terlebih, kenyataan harus menghadapi sectio caesaria ditengah kesulitan ekonomi dan pemahaman baru akan haramnya asuransi, termasuk BPJS.
Perjuangan kami untuk terbebas riba saat itu masih sangat berat karena kurang ilmu dan iman. Sampai gusti Alloh mempertemukan saya dengan AHA RBS, dengan Pak Arya yang akhirnya ‘menjebloskan’ saya pada Seminar CCKU Pengusaha Tanpa Riba di Jember.
Disitulah kali pertama saya bertemu Ustadz Samsul Arifin, founder KSW dan K-MTR. Ketika beliau memperkenalkan diri, memperkenalkan KSW, saya langsung jatuh hati pada kata SyaREA. Sembari mendengarkan paparan materi dan mencatatnya, saya menemukan sebuah nama untuk anak dalam kandungan saya. Sea Syarea. Lautan syariah, demikian saya mengartikannya.
Seminar sehari itu mampu mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan. Ketika kesadaran akan bahaya riba juga menyadarkan banyak hal tentang hubungan vertikal saya dengan gusti Alloh yang ternyata tidak baik-baik saja. Keimanan saya ternyata masih tipis dan ketakwaan saya perlu dipertanyakan.
Dengan support dan doa dari teman-teman MTR, membaca tulisan yang berisi pengalaman-pengalaman dari warga yang lain, membaca buku-buku rekomendasi dimana semuanya memerintahkan untuk mendekat sedekat-dekatnya kepada Alloh membuat saya bangkit dan bersemangat menjalani masa kehamilan sambil merawat 2 balita dan bekerja. Memupuk keyakinan saya pada gusti Alloh bahwa Ia Maha SegalaNya. Membuat saya berani berjuang lebih dan lebih untuk melepaskan satu persatu jeratan riba yang berkelindan dalam kehidupan saya. Terlebih, nama Sea Syarea seolah menjadi simbol pengingat bahwa saya harus terus fight dijalan ini, sesulit apapun keadaannya. Yap, karena terlepas dan melepaskan diri dari jeratan riba di zaman ini bukanlah hal mudah.
Berkali-kali saya ada dalam titik kritis, namun dengan keyakinan, berkali-kali pula tangan-tangan tak terlihatNya menyelamatkan saya. Termasuk episode kelahiran Sea Syarea dihari bersejarah umat Islam Indonesia, 212. Bahwa akhirnya, dalam keterbatasan, saya bisa melahirkannya tanpa BPJS sehingga benar-benar bisa menamainya Sea Syarea. Alhamdulillah.
Keyakinan. Tak berbentuk, tapi mampu mendatangkan energi dan kekuatan yang sangat besar dan tak terduga. Yang terkadang tak mampu dinalar dan mematahkan logika. Sebagaimana aksi 212.
By Rully, MTR #11 Banyuwangi
WA MTR 0811113139
NB: Terimakasih buat semua yang dibalik layar. Sebagai ibu, saya harus memupuk keyakinan bahwa Sea dan anak2 saya yang lain menjadi anak sholih sholihah, pejuang agama Alloh yang tangguh dan mempunyai nasib yang lebih baik daripada kedua orangtuanya.
By Admin:
Silakan saksikan dan bagikan video menarik tentang Pebisnis Tanpa Riba di bawah ini ya.. ??