Ari Rahman, MTR #01, MTR #21, KSW #02
Bertemu dg ustadz Samsul Arifin pada bulan Maret 2016 di acara SMHTR Malang adalah titik awal saya untuk Hijrah Kaafah.. Setelah pertemuan dengan beliau, saya bertekad utk memposisikan diri di Barisan Pejuang dan Pendakwah… Awalnya MALU , karena begitu besarnya sy menanggung DOSA di masa lalu… Utang RIBA yg begitu besar saat itu seakan membuat diri terhina… Dan tidak pantas untuk ikut berjuang dan melakukan dakwah…
Setelah melakukan Taubatan Nasuha dan memohon ampunan dari Allah SWT.. Dan dg dukungan dari para Ustadz dan sahabat seiman seperjuangan.. alhamdulillah bersama MTR Jember bisa melakukan dakwah dan agenda2 rutin setiap bulannya..
Walaupun saat itu sy sudah diperbolehkan untuk membayar POKOK UTANG nya saja.. Tapi sy ingat betul RINDU akan terbebasnya dari UTANG begitu BESAR.. Dan menjadi suatu MOMEN yang begitu saya tungu2.. Sampai tidak terasa.. Muhasabah diri terus dilakukan.. Sholat berjama’ah di Mesjid menjadi suatu kebiasaan, berDakwah begitu menyenangkan.. Meneteskan air mata sudah mjd sesuatu yg otomatis…
Ujian seseorang untuk berHijrah sungguh luar biasa.. Dan setiap KEJADIAN bagi saya tidak ada yang KEBETULAN.. Semua selalu ada HIKMAHnya…
Memasuki tahun 2017 diri ini semakin merasa terhina dihadapan Allah SWT.. Karena doa hamba yang belum juga dikabulkan olehNya.. Sadar diri karena DOSA yang begitu besar dimasa lalu.. Membuat saya ingin lebih lagi untuk memperbaiki diri ini.. Istilah HIJRAH EKSTREM akhirnya sy tanamkan dalam diri ini…
Saat menerima surat dr KUA Bln April/Mei lalu bahwa saya dan istri mendapatkan kuota tambahan untuk berangkat HAJI tahun ini (semestinya thn 2018)… Sungguh membaca surat tersebut bagi saya bagaikan hati ini diiris iris.. Menyayat hati.. Keringat ditangan dan kaki.. Dan air mata tak terbendung.. Campur aduk bahagia dan sedih bercampur jadi satu… Bahagia karena dipanggil oleh Allah.. Sedih karena urusan utang belum usai..
Ditambah dg sisa unit di Amany Residence yang tak kunjung sold out dan bbrp kali dan berulang ulang kali customer melakukan cancel.. Bahkan ada yg sudah menitipkan tanda jadi.. Mau sy kembalikan beliaunya tidak mau… Membuat saya berpikir ada faktor lain..
10 hari terakhir Ramadhan lalu saya maksimalkan utk beribadah dan menghadap dan memohon RESTU IBU untuk KETIGA kalinya.. Karena Th. 2015 & Th 2016 ibu belum merestui keinginan saya… Yaitu menjual SISA HARTA saya yg cukup besar yaitu RUMAH..
Dengan RESTU dan DO’A dari Ibunda.. Urusan begitu MUDAHNYA … Masih dibulan Syawal lalu RUMAH saya laku padahal harga RUMAH lebih mahal jauh drpd unit rumah saya yg sy jual di cluster sy Amany…
Barakallah.. Alhamdulillah.. ALLAHU AKBAR… Allah SWT Mengabulkan doa permohonan hambaNya…. Penantian yang begitu panjang itu akan usai…. Sungguh REZEKI itu jaminan Allah SWT…
Sempat berpikir knp nda Th. 2015 atau Th 2016 saja rumah sy laku, toh sy juga sudah niatkan hal tsb… Percayalah saudaraku… KETENTUAN ALLAH SWT itu INDAH… Seandainya laku lebih awal .. Bisa jadi sy tidak akan pernah merasakan NIKMATnya melakukan HIJRAH ini.. tidak akan merasakan nikmatnya DAKWAH ini…
Karena IKHLAS itu tak berucap dan SABAR itu tak berujung.. Tetap HUZNUDZON lah kepada Rabbmu….
Barakallah.. Mohon maaf apabila tulisan ini cukup panjang.. Semoga bermanfaat bagi saya dan yang membaca…
Teruslah BERJUANG dan BERDAKWAH sampai Syariat ISLAM ditegakkan.. Allahu Akbar..
(Bersambung, cerita kemudahan2 terjadi langsung setelah RUMAH laku)