Assalamualaikum saudara Seiman.
Mohon izin untuk sekedar Berbagi Kisah …
Saya lahir dari keluarga Sederhana di Jawa tengah tepatnya di Pekalongan,
Dari usia 4 SD saya Sudah bekerja karena Memang keluarga kurang Mampu. Usia SD saya Jualan Asongan dan jualan sandal. Hal ini berlaku sampai saya kuliah .
Saya Jualan Karena memang ekonomi keluarga sulit, hingga akhirnya saya harus berjibaku menjadi pedagang kecil, modal Waktu itu dari beasiswa sekolah, jadi saya sekolah sambil jualan.
Nah sudah adat orang Jualan di daerah, Kurang afdhol jika tidak nambah modal Ke rentenir batak( karena syaratnya Mudah dan uangnya cepet cair )waktu itu atas nama Kakak peminjamannya .
Begitulah karena kurangnya informasi tentang Riba, maka dari kecil sudah akrab dengan Utang dan riba, dari mulai Bank keliling koperasi dan Rentenir.
Saya sangat menyukai membaca , saya tergila gila bacaan motivasi. Namun Buku buku motifasi yang saya Baca Juga Menganjurkan untuk hutang dan menambah jangkauan usaha, dan itulah yang membuat saya sangat berani berspekulasi mengambil Hutang,
jadi Masya Allah saya sudah Kenal Riba sejak Bangku sekolah ,namun tidak Ada yang melarang atau menasehati, bahkan Orang tua Malah mendukung , dan Membiarkan.mereka Mengawasi namun sangat Toleran terhadap riba.( mungkin karena pengetahuanya tentang Riba Kurang)
Bahkan saat memasuki bangku kuliah saya memberanikan diri mengambil hutang KUR dan Bank Konvenaional, untuk menyewa tempat usaha ditempat yang strategis ,
akhirnya lewat Riba tersebut saya Berhasil menyewa Kios di tempat yang strategis dan difikiran saya Pasti maju dan berkembang saya Bisa bantu orang orang lain dengan usaha Saya . Waktu Itu bangga Luar Biasa karena sudah bisa hutang kebank meski waktu itu atas nama Kakak.
Melihat perkembangan lumayan Pesat , informasi yang masuk dan Kepercayaan dalam diri yang mengatakan bahwa dalam mengembangkan usaha Harus Dengan Hutang membuat saya terus menambah Modal dengan Hutang dan Riba. Hutang semakin membengkak,
Seneng sekali masih amat muda belia sudah punya Bisnis yang lumayan.
Namun
Tidak Sampai setahun Alhamdulillah saya Ditegur Oleh Allah SWT, pasar tempat Jualan Kebakaran Hebat dan Modal Ludes…. dan saya menanggung Hutang padahal usia Saya Waktu itu baru sekitar 19 Th.
Namun waktu itu belum sadar bencana itu
Salah satunya karena tidak berkah gara gara Riba.
Saya Membayar ketidak pastian Dengan Kepastian, usaha Hancur dan setoran harus terus Berjalan.
Karena Hutang tersebut saya Putuskan Untuk berhenti kuliah dari universitas Pekalongan dan akhirnya saya Putuskan Ke jakarta.
dijakarta saya bekerja sebagai Office boy disebuah perusahaan ternama untuk melunasi Hutang . Saya Kumpulkan uang untuk bayar Hutang dan Alhamdulillah akhirnya hutang kebayar….
waktu terus berjalan Alhamdulillah saya Terus Naik jabatan di perusahaan tersebut dan menduduki posisi yang strategis. Namun bukanya Taubat dan Menghentikan Riba malah nambah Hutang lagi dan lebih besar karena Punya Gaji yang cukup( fikiran saya Kala Itu).
Saya bernecana membuat usaha lagi , dan saya berhutang kepada koperasi perusahaan. Lagi-lagi mindset saya ingin maju pingin buka usaha dan Modalnya utang, gaji Yang lumayan menggiurkan membuat hati semakin yakin mengambil utang Yang lebih besar untuk membuka Usaha Sendiri.
Posisi pekerjaan yang Lumayan dan lingkungan yang tak terlalu peduli dengan Riba Membuat saya Memutuskan Untuk Hutang lagi, karena Hutang dikampung sudah terselesaikan. Saya resign dari pekerjaan dan Mencoba Membuka usaha sendiri, dengan hasil Hutang . Dan dari hutang tersebut saya Bisa dapet sewa Rumah dikawasan Berdikari sentosa dirawamangun, bisa ada mobil dll. syetan merayu Riba Lewat Gaya Hidup kita. Ingin punya Rumah, punya Mobil, punya Perusahaan. Punya segalanya, dan Hutang adalah cara saya dapatkan Modal…… Saya berfikir Riba Sedikit gapapa nanti kalau sudah Berhasil saya bisa Bantu orang orang dan Berhenti mengambil Riba.( Begitulah fikiran saya menyanggah Riba) godaan syetan Yang Luar Biasa hingga Mudahnya Hati terlena. Begitulah kira kira yang saya Alami,
karena ingin mengejar dunia, untuk membuka Usaha, menyenangkan diawal namun pedihnya kehidupan Ini amat sangat gelap gulita karena utang Riba.
Tak sampai satu tahun usaha semakin susah, tiap Bulan harus memikirkan setoran sementara pendapatan tidak pasti, kelihatan mewah namun sangat kosong dan rapuhh. tak ada Tempat yang bisa membuat tenang, malah Kadang dalam sholat saya masih teringat akan Tagihan tagihan. Masya Allah. Semakin hari semakin Jauh dari Allah, amarah Mudah tersulut, produktifitas tidak jalan Karena Sibuk memikirkan solusi, namun tidak membenahi diri. Tambal sana tambal sini, hasilnya Malah Menambah tumpukan Hutang. Penghasilan Nihil, Frustasi banget ditambah Ibu harus dioperasi karena Cancer Usus. dan membutuhkan biaya banyak hingga Akhirnya terus menerus mengambil Riba.
Ingin rasanya Mengakhiri Hidup. Sungguh sepertinya amat sangat lelah. Saya ingat betul di rumah sakit Karyadi Semarang malam malam saat menunggui Ibu, saya ditelp di tagih hutang dan diancam mau dilaporkan polisi, ketakutan yang amat sangat, di usia saya yang masih sangat Muda , terlilit hutang.
Ketakutan , kebimbangan, setiap saat hanya Bisa Nangis , ngelus dada dan Prihatin.
Hingga Akhirnya memutuskan Untuk Hijrah.
Dan saya kenal dg MTR lewat YouTube , saya ikut acara di semarang. Satu hal yang membuat saya Nggeh adalah , bahwasanya, informasi membentuk kepercayaan, kepercayaan membentuk tindakan , dan tindakan membentuk hasil.
Informasi yang masuk ke saya adalah modal sama dengan hutang, maka kepercayaan saya kalau mau usaha Harus Hutang mau instan mau cepet dan paling mudah, tindakan sayapun hutang, dan Hasilnya Adalah Hutang menumpuk,..duhhh ternyata ilmu yang saya Baca dari mentor mentor dunia lewat buku bukunya semua menipu, buku buku itu hanya sebuah jalan keliru.
Namun Apapun yang terjadi tidak perlu disesali…saya Coba Bangkit.
Taubat kepada Allah adalah jalan pertama yang saya Ambil. Hingga Akhirnya Pasrah kepada Allah,
Harus terima dicaci maki sama orang orang, mau dilaporkan polisi karena Ga Bisa bayar hutang, dituduh memanipulasi dan lain lain. Saya harus Terima Di jatuhkan dinjak injak Harga dirinya. Dan Kini saya berupaya Untuk Keluar dari Riba….. Dan Hutang.
Ketika bergabung dg MTR , saya mendapati orang orang dengan Pola yang sama Namun mereka Sudah Bertaubat. Mereka saling mendukung , saling memberikan informasi, bahkan banyak sekali cerita yang lebih tragis daripada saya dalam mengalami Hutang dan Riba.
MTR memberikan Informasi yang benar, kita sendiri yang harus Bangkit, jangan fokus terpuruk pada Hutangnya, namun Fokus pada menambah penghasilan untuk membayar Hutang.
Saya kembali lagi memulai dari nol usaha apapun yang Halal untuk keluar dari Hutang dan Riba.
Saya Harus Mengakui kalau saya adalah orang yang terjerumus Riba Karena tergoda Dunia, ingin dibilang Punya, ingin dibilang sukses, dan saya taubat atas Riba, usaha saya hancur lebur Bangkrut, hutang ratusan juta Rupiah, saya menyesali dosa dosa saya Namun saya Tak Mungkin Putus atas terhadap Apa Yang sudah terjadi,
Saya belajar banyak hal dari ustadz samsul dan MTR.
saya pernah menggelandang dan jadi pemulung di jakarta karena tidak Memiliki apapun. Ya mau bagaimana Lagi memang demikian adanya tidak memiliki apa apa , yang saya Punya Hanya Hutang,….saya bertekad..saya Ubah pola Fikir saya. Saya Datangi orang Orang yang saya Pinjami uang untuk Mengakui kesalahan Dan bilang terus terang kalau sudah Tidak Punya Apa apa Lagi termasuk pekerjaan.
Saya pasrah Akan Apa yang akan mereka Perbuat kepada Saya, mau pukul silahkan mau penjarakan silahkan mau apun silahkan, saya terima Karena Memang saya Hutang dan saya harus terima Konsekuensinya.
Keluarga teman dan orang orang deket semua menjauh dan seolah tak ada yang kenal dg saya.
Saya Hanya berteman dengan kesengsaraan , kegundahan air mata dan penyesalan.
Kata Ustadz usaha Tanpa Modal tanpa Hutang bisa dilalukan, dg banyak Cara salah satunya datang kepada orang Yang memiliki Modal.
Namun dg syarat bisa menjadi orang yang bisa dipercaya..seperti yang diajarkan Rosull dan sahabat.
Saya bertekad mengubah hidup saya , saya Harus bergerak tidak boleh putua asa Dan terpuruk menyalahkan keadaan, maka saya bergabung dg MTR, menimba Ilmu diMTR.
Dulu difikiran saya oh mungkin di MTR nanti Ada Pinjaman Tanpa Riba yang bisa Dikasih, yang bisa membantu melunasi hutang hutang saya.
Ternyata Saya Salah niat saya sudah salah diawal , saya berfikir bahwa saya Korban , saya Berfikir dunia Ini yang membuat saya menjadi seperti Ini,
Oleh sebab itu yang bisa menyelesaikan utang saya Adalah diri saya …
MTR dan Ustadz memberikan Ilmunya …
Tinggal Kita Mau Praktek atau tidak , lagi-lagi sayalah Aktornya, saya yang harus Bergerak.
Saya mulai lagi nafas Saya dengan Jualan Mainan( menjualkan Barang teman ) dilampu merah , kemudian jualan air kangen Water keliling, jualan sandal dan jualan kaos dan apapun Yang Bisa menghidupi diri saya, saya pasrah Kepada Allah, gaya hidup saya saya rubah secara Islam dan terus sedekah walau keadaan sedang memprihatinkan Sekalipun, saya percaya Masih Punya Allah, dan Kepadanya Saya meminta ampun dan Pertolongan.
Dari ustadz samsul saya belajar bagaimana memulai usaha Tanpa Hutang tanpa Riba…
Kemudian Kalau ada Uang lebih saya ke Warnet untuk lihat Video youtube Ustadz.
Saya membaca Buku legendarisnya 27 jurus dan mempraktekan Ilmu yang ada didalamnya.
Semangat itu tumbuh dan satu hal yang saya Cerna Bahwa Semua Hutang saya sekarang adalah tanggung jawab saya Dan harus segera di selesaikan , saya harus melawan Bisikan bisikan diantara Kuping kanan dan Kiri( ilmu di Buku ustadz samsul)
Bagaimana Caranya?
Jangan Fokus Pada Hutangnya namun Fokus dg meningkatkan pengahasilan,
Akhirnya saya memulai lagi dg semangat baru dg ilmu baru, saya datangi para Pemilik Modal , saya tawarkan beberapa hal Yang bisa Saya Lakukan Untuk meningkatkan Income mereka , dg sharing profit,
Saya Bantu menjualkan barang dagangan Mereka.
Saya Optimalkan ilmu ustadz yaitu”
Membuat diri kita bisa dipercaya pemilik modal.
saya terus Ikut ustadz samsul dan berguru kepada Beliau dan mempraktekkan segala Ilmu beliau.
Semua Akan sia sia Jika Kita tidak mempraktekan Ilmu beliau yang Luar biasa.
Praktek praktek dan Praktek,
Seminar SMHTR membuat mata saya terbelalak dan Bilang ke diri saya Ini nih ilmu yang Harusnya Dari dulu saya ketahui andai Dulu saya Sudah ikut SMHTR saya Pasti ga Bakalan Hutang
Kemudian Saya Ikut PBTR
Ilmunya Lebih gilaaaaa.
Andai semua Muslim ikut PBTR semua Akan Jadi pengusaha Sukses bebas Riba, di PBTR saya yakin bahwa Penolong usaha Bukan Bank ,namun Allah SWT.
Ilmu fundamental takut kepada Allah, membuat saya Action harus Melunasi semua Hutang Saya , tingkatkan Omset lunasi Hutanggg.
Berbisnislah sesuai syariat Islam dan yang diridhoi Allah SWT. Insya Allah berkah
Alhamdulillah saya sekarang adalah seorang Mahasiswa Huffadzsunah belajar di kampus islam di jakarta , saya Tinggal di Kontrakan kecil, tidak memiliki kendaraan kemana mana naik kendaraan Umum, namun saya Selalu bersyukur alhamdulillah saya memiliki Bisnis Alif Kaos, saya memiliki usaha Foto dan Video khusus syariah, saya berbisnis tanaman lada di Bangka Belitung.
hutang saya sekarang
Tinggal puluhan jt rupiah dan sudah tanpa Riba, saya percaya Allah maha Menolong. dan saya bertekad Bulat untuk Menyelesaikan hutang hutang saya. Dan Ingin terus memperbaiki Fiqih Muamalah saya Yang selama Ini keliru,
Alhamdulillah lewat wasilah MTR dan Ustadz samsul dan teman teman semua di MTR,saya Memiliki harapan lagi, semangat untuk terus Berkaya untuk masa depan saya Di akhirat kelak.
Wasaalamualaikum. wr wb
Salam Budi sulistyo /MTR 15/KSW 29 jabodetabek.
Luar biasa perjuangannya, smg saya bisa mencontohnya agar secepatnya bisa keluar dari hutang riba.
Terimakasih ceritanya inspiratif sekali…..