Pengusaha itu…
Di Dunia, Sakit. Di Akhirat …
(By Farid, MTR #02 Kaltim)
=====================
Kedatangan tamu, kawan komunitas bersama rekan usahanya. Datang dengan niat curhat tentang kondisi kredit ribawinya yang lagi kesulitan pembayaran. Angkanya lumayan besar untuk ukuran beliau, 9 digit Rupiah.
Bingung, stress, juga gelisah yang terlihat dari wajah beliau, sepanjang cerita dan saya beri masukan, beliau banyak diam. Tapi saya yakin diamnya beliau itu penuh sesak di pikirannya.
Proyek yang dikerjakan tergolong besar, namun uang terasa menguap begitu saja. Semua diluar target dan rencana, yaa semua karena usaha tidak berkah.
Ada lagi, beberapa waktu lalu saya kedatangan 2 kawan juga di rumah. Datang dengan maksud yang sama dengan yang di atas. Cerita tentang masalah kreditnya yang sudah gak sanggup untuk membayarnya, walau hanya bunganya sekalipun. Nilainya lebih fantastis lagi, 11 digit dan hanya 7 digit.
Yang dapat saya lihat, bahwa berapapun nilai kreditnya, perasaan yang di tanggung adalah sama, sama sama Gelisah di malam hari dan HINA di siang hari.
Jadi ingat masa lalu saya. Pernah juga punya kredit 10 digit. Hidup saat itu rasanya penuh derita. Usaha makin lama makin ambruk karena dosa RIBA. Rumah Tangga kacau, sampai lupa apakah pernah bahagia. Karena setiap hari fokusnya hanya bayar UTANG plus RIBA.
Setelah paham ilmunya, alhamdulillah kami berhasil melunasi semuanya, meski harus kehilangan aset kami. Ikhlas karena aset itu kami bangun dengan dosa juga. Kembali ke Titik NOL, sekarang bangun usaha kembali secara bertahap, berkembang secara organik.
Nah, ternyata kalau kita paham ilmunya, paham bagaimana berbisnis dengan benar, maka Utang berapapun pasti bisa diselesaikan, dengan segera.