By Samsul Arifin SBC, KSW #26 Kaltim
WA KSW 0811-113-139
Pesaraan ini tercabik-cabik..
Itulah yang saya rasakan dan bisa jadi juga perasaan sahabat-sahabat semua yang masih ada secercah iman di hatinya ketika mengikuti tayangan Live ILC tadi malam. Terutama ketika menyaksikan mereka yang seolah-oleh telah tergadai aqidahnya.
Kendati demikian, masih ada perasaan lega ketika menyaksikan Pak Karni Ilyas yang kali ini tampak berpihak kepada kita, mungkin untuk menebus kesalahannya ketika ILC sebelumnya menampilkan Nurwon Purnomo, si penista ulama.
Aa Gym juga demikian. Seperti biasa kehadiran Aa menyejukkan dan membuat kita semua bisa bernafas lega. Setelah sebelumnya disodori oleh pada pendukung si hoax la’natullaah. Baik yang merasa kuat karena berseragam, maupun dia yang sepertinya sudah tidak pantas lagi dipanggil “Buya”.
Perasaan lega itu semakin membahagiakan, ketika kita semua menyaksikan Bapak Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo. Dengan pernyataannya yang jelas menunjukkan kesadaran politis dan keberpihakan kepada Ummat.
Berikut paparan Bapak Gatot, Panglima TNI:
1. Saya sebagai WNI dan juga saya sebagai muslim sangat bangga bahwa demo 411 dengan masa demikian besar berjalan tertib dan damai.
2. Yang melakukan tindakan kekerasan dan kerusuhan bukanlah para pendemo tapi provokator.
3. Ada “Invisible hands” konspirasi global yang kedaulatan NKRI. Seperti Strategi Perang Chandu pada masa lalu dengan cara melemahkan sebuah negara dari dalam. Strategi ini sepertinya sudah dilancarkan di sini. Kini sebagian rakyat sudah terjerat dan dilemahkan oleh narkoba. Diantara sumbernya adalah Chandu dari China.
>>> Komentar saya: Chandu model baru adalah *UTANG. Chandu berbentu utang sudah menjerat hampir semua lapisan rakyat di NKRI tercinta ini.* Mohon do’a Warga semua agar kita bisa menyampaikan Bahaya Tabiat Buruk Utang kepada Bapak Panglima TNI, sebagai implementasi UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat 1 dan Ayat 2 Butir d <<<
4. Muslim Indonesia adalah benteng terakhir NKRI menghadapi ancaman dari luar negeri yg sangat mengerikan.
5. Perbuatan Ahok menjadi salah satu faktor perpecahan dan harus segera diselesaikan
Tadi malam kita menyaksikan bahwa masih ada orang baik, benar dan sholih di tubuh petinggi negeri ini. Kita masih punya harapan.. Betul apa bettul?
Namum saya masih berfikir, mungkinkah orang baik sekelas Pak Gatot akan bisa membalik keadaan ketika berada pada lingkungan yang tidak mendukungnya?
Saya jadi ingat akan rumus
GREAT RESULT = GREAT PEOPLE + GREAT SYSTEM
Seperti yang ditayangkan pada video ini. Silakan saksikan dan share ya..
https://www.youtube.com/watch?v=M33o1k2kurw
Anda para coachee atau yang sering hadir pada pertemuan tatap muka KSW akan familiar dengan rumus keberhasilan tersebut.
Mari kita lihat profile pemimpin-pemimpin kita mulai dari Bapak Soekarno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY dan Pak Jokowi. Secara pribadi, mereka adalah orang-orang yang baik. Setidaknya penilaian oleh orang-orang yang pernah berinteraksi langsung dengan mereka.
Namun, ketika mengambil kebijakan? Kemana hasil minyak dan gas kita mengalir? Siapa yang menikmati galian gunung emas di Papua? Sudah puluhan tahun dikembangkan, siapa yang menguasai industri otomotif?
Mana pelayanan terhadap warga yang tidak mampu? Siapa yang melindungi TKI yang dianiaya? Apakah Anda setuju dengan pungutan-pungutan pada usaha Anda?
Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat kita geram ketika menjawabnya. Apakah ini persoalan kepribadian seseorang? Atau ini persoalan sistem ketata negaraan?
Sudah berapa banyak sahabat-sahabat saya, sesama aktivis dakwah kampus yang dulu lantang menyuarakan “LAWAN KORUPTOR”. Ehh.. setelah masuk, mereka malah ikut-ikutan..
Duh Gusti…
Pada skala yang lebih kecil, hal ini sama saja dengan perusahaan yang sedang Warga kembangkan. Adalah suatu keharusan untuk merekrut orang pintar dan sholih untuk menjadi anggota team Anda. Namun, hal itu tidak cukup jika Anda menginginkan hasil yang memuaskan. Orang baik, hanya akan berkinerja luar biasa ketika Anda juga membangun sistem yang unggul untuk mereka.
So… Tidak cukup hanya orang baik.. Kita perlu sistem yang baik untuk mendapatkan kebaikan bagi kita di negeri tercinta ini.
Silakan bagikan komentar Anda di sini..
Wassalam..