Assalamualaikum warga KSW yg dirahmati Allah.
Pada kesempatan ini saya ingin sedikit berbagi cerita tentang betapa busuknya riba merusak sendi-sendi kehidupan kita.
Sungguh tak ada sedikitpun keraguan didalam nash yang jelas menyebutkan bahwa Allah akan menyuburkan sedekah dan memusnahkan riba.
Kakak ipar saya adalah pegawai bank btpn. Di umur 30 tahun, dia sudah menempati posisi sebagai branch manager.
Kehidupan yang dialaminya begitu datar, hambar dan penuh dengan kemunafikan.
Ketika dinasehati untuk shalat, jawaban yang keluar dari mulutnya “Buat apa shalat, pegawai bank kayak kita itu ga beda sama rentenir jadi ga perlu shalat ga usah sok suci”.
Naudzubillahimindzalik. jadi sesungguhnya alam bawah sadar mereka itu mengerti bahwa pekerjaan yg mereka lakukan adalah keji.
Pernah suatu malam takbiran menjelang lebaran. Ia harus menyelesaikan tugasnya untuk menagih hutang nasabah. Karena nasabah tidak bisa membayar, ia langsung memerintahkan DC menyita motor si nasabah.
Istri saya menccoba menasehati agar mengembalikan dulu motornya, karena keesokan harinya pasti dia butuh motor tersebut untuk keliling silaturahim ke saudara atau kerabat ( nasabah hanya punya 1 motor). Kemudian apa jawaban yang terucap darinya, “klo emang ga bisa bayar, ngapain ngutang. Ini namanya profesionalitas”.
Astaghfirullahaladzim, sungguh riba telah menutup rapat hati nurani manusia yg memakannya. Tak ada lagi ruang yg kita sebut kasih sayang untuk menghargai sesama.
Dalam hidupnya, dia selalu dirundung masalah demi masalah yg datang bertubi-tubi.
Istrinya sering bed rest di rumah sakit entah karena keracunan, tipus, kondisi tubuh lemah karena terforsir ( istri sesama pegawai bank), dan hampir dipastikan tiap tahun pasti bed rest sampai-sampai pegawai rumah sakit hafal betul pada istri kakak ipar saya.
Anak-anaknya pun sama, mengalami hal yang tak pernah selesai dari masalah. Anak balitanya hampir mati karena tidur tengkurap dan tidak bernafas dalam beberapa menit. Anaknya pernah mengalami infeksi saluran kencing sehingga harus segera sunat dini.
Sering sakit demam, panas tinggi sampai mimisan. Obesitas membuatnya mudah sakit bila terlalu banyak beraktifitas. Tidak terkontrol dan bahkan seperti tidak pernah mendengarkan apa yang dikatakan orang tuanya kecuali ketika dipukul.
Wallahualambissowab,
Apakah ada korelasi efek riba dengan kehidupan yang serba bermasalah. Namun saya pribadi sebagai orang yang relatif lebih sering melihat kondisi keluarganya secara langsung melihat ada hal yang salah sehingga hidup tidak tenang dan tidak berkah.
Harta yang datang bukan sebagai pesan agar semakin dekat dengan Allah namun justru datang sebagai tembok penghalang untuk lebih dekat pada sang Pencipta.
Semoga cerita diatas bisa dijadikan ibroh agar kita selalu menjaga keluarga kita dari bahaya riba. Menanamkan bahaya riba pada anak sedini mungkin adalah hal yang pantas diperjuangkan saat ini.
By : Han – KSW #06
WA KSW 0811-113-139