Wednesday, July 9, 2025
Home Blog Page 93

RESEP DITOLONG ALLĀH

0

Ustadz Nuzul Dzikri, Lc

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، و على آله و اصحابه ومن وله
Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

Apa yang kita lakukan ketika:

▪Kita mendengar berita yang mengejutkan, kita mendapatkan telepon bahwa pasangan kita (istri/suami) kita mengalami kecelakaan?

▪Atau kita mendapatkan kabar bahwa anak kita terjatuh disekolahnya?

▪Apa yang kita lakukan ketika kita menerima kenyataan bahwa perusahaan tempat kita bekerja akan melakukan PHK massal?

▪Atau kita mendapatkan berita yang tidak mengenakan dan menyesakan dada?

Panik ! Bingung ! Atau kita langsung mengambil telepon kita dan menghubungi orang yang berkaitan dengan masalah tersebut.

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

Masalah ini telah dijelaskan oleh Nabi kita shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Mari kita simak sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dengan sanad yang hasan.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى

“Nabi kita shallallāhu ‘alayhi wa sallam apabila berhadapan dengan masalah (yang tidak mengenakan, yang menyedihkan, masalah besar) maka beliau segera mengerjakan shalat.”

✖Bukan menghubungi relasi,
✖Bukan panik,
✖Bukan galau,

✔Namun tuntunan Nabi kita shallallāhu ‘alayhi wa sallam shalat.

Mengapa shalat?

Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman dalam surat Al Baqarah: 45,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Dan mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat. Sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

Inilah resep Nabi kita Shallallāhu ‘alayhi wa sallam, beliau mengerjakan shalat karena Allāh akan menolong kita, ketika kita mendekat kepada-Nya.

Kita akan ditolong oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla ketika kita mengingatnya, kita akan dijaga oleh Allāh pada saat kita menjaga hak-hak-Nya.

اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ

“Jagalah hak Allāh maka Allāh akan jaga dirimu.”

(HR Tirmidzi)

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan berita duka, berita yang mengagetkan, berita yang tidak menyenangkan maka segeralah ambil air wudhu lalu bertakbiratul ihramlah dan shalatlah kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Saudaraku yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla,

Ibnu Abbas pernah berjalan disebuah jalan, lalu ada orang yang menghampirinya dan memberitahukan bahwa saudaranya telah meninggal dunia.

Apa yang dilakukan beliau?

Beliau langsung menepi dan beliau langsung shalat dua raka’at lalu beliau memanjangkan shalat nya berdoa kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, bersimpuh kepada Allāh lalu beliau mengucapkan salam beliau kembali ke tunggangannya dan beliau berjalan sambil membaca Al Baqarah ayat 45.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

“Mintalah pertolongan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan kesabaran dan dengan mengerjakan shalat.”

Ini juga yang dilakukan oleh ummu Kultsum ketika melihat suami tercintanya Abdurahman bin ‘Auf itu pingsan dan beliau khawatir luar biasa.

Apa yang beliau lakukan ?

Allāhu Akbar, beliau langsung pergi ke masjid dan mengerjakan dua raka’at mengingat firman Allāh,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

“Minta pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat.”

Dan inipun yang dilakukan oleh Nabi Ibrāhim ‘alayhissalām ketika harus menerima kenyataan bahwa istri tercintanya Sarah diambil oleh orang-orang penguasa Mesir dipisahkan darinya.

Apa yang dilakukan Nabi Ibrāhim ‘alayhissalām? Apakah beliau menghubungi manusia?

Dalam hadits Bukhari beliau ‘alayhissalām langsung mengerjakan shalat dua raka’at salam, dua raka’at salam, dua raka’at salam, sehingga Sarah tidak bisa dijamah oleh penguasa Mesir tersebut.

Ini adalah resep Nabawi, resep untuk orang-orang beriman, yakin tidak bahwa Allāh mampu menolong kita.

Kerjakanlah shalat dekatkan diri kepada Allāh, bukan justru menjauh dan justru kita lebih dekat kepada manusia ketika kita sedang mendapatkan masalah.

Mendekatlah kepada Allāh Jalla wa ‘Ala dengan mengerjakan shalat.

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاة

“Mintalah pertolongan kepada Allāh dengan sabar dan dengan mengerjakan shalat.”

َإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَـعِنْ بِاللهِ

“Jika anda meminta pertolongan mintalah pertolongan kepada Allāh, dan Allāh minta kita untuk mengerjakan shalat.”

(HR Tirmidzi)

Yakinlah bahwa Allāh akan menolong kita dengan shalat kita tersebut jika sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan dilakukan dengan penuh kekhusyukan penuh kerendahan dan penuh pengharapan kepada Allāh.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
السلام عل?????❦❀❅◎┈┈┈•

STRES RINGAN

0

By: Prof. Veni Hadju

Dipublikasikan dalam Jurnal Experimental Physiology oleh ilmuwan Inggris di Nottingham University, bahwa mereka yg berada pada tekanan psikologis dapat memicu pembakaran kalori dgn cepat. Studi yg dilakukan pd lima wanita sehat yg diberi soal-soal matematika (pemicu stress ringan) terlihat dapat membakar glukosa dgn cepat. Hasil penelitian ini mempertegas bahwa aktifitas mental memerlukan energi. Hanya saja study ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yg mengatakan stres dapat menambah berat badan. Mungkin perbedaan derajat stres sebagai penyebab perbedaan ini.

Jumlah penderita obesitas di negara ini terus meningkat. Umumnya dipicu asupan kalori yg berlebihan terutama karbohidrat dan aktivitas yg kurang. Ada juga faktor genetik atau kerusakan DNA shgga mempermudah penimbunan lemak pd bagian perut (visceral obesity). Itulah sebabnya penanganan obesitas harus terus ditingkatkan. Mgkn bisa dgn menghadirkan stres ringan dalam kehidupannya.

Banyak berpikir, merenung, dan sibuk dengan urusan keluarga, masyarakat, dan peningkatan kualitas amal kebaikannya kemungkinan dapat memicu stres ringan dan hal ini akan membakar kalori. Orang beriman dianjurkan utk terus berpikir dan sibuk mengevaluasi bekal yg telah disiapkan untuk akhirat nanti. Mereka tdk boleh puas dgn amalnya, apalagi kalau melihat ada org yg lbh baik amalnya. Mereka harus takut, jangan2 amal mereka tdk cukup. Jangan sampai ada yg merasa aman dgn kelalaian atau dosa yg dilakukan terus menerus.

Maha Benar Allah dgn firman-Nya: Yaa ayyuhalladziina aamanut taqullaaha wal tanzhur nafsum maa qaddamat lighad (QS: Al-Hasyr 59:18). Artinya: Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya utk hari esok (akhirat).

STRES RINGAN BISA MUNCUL SAAT KITA WASPADA AKAN KEHIDUPAN AKHIRAT.

MENCELA AL-QUR’AN, BAGIAN TANDA AKHIR ZAMAN

0

Akhir-akhir ini, dunia Islam termasuk Indonesia memasuki masa yang semakin suram dan merosot yang luar biasa, terutama dalam pengamalan terhadap ajaran agama. Umat Islam semakin hari semakin jauh dari kebaikan dan kemuliaan. Berikut ini hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kondisi akhir zaman. Barangkali dapat menjadi pelajaran bagi kita.

Dari sahabat Abu Musa al-Asy’ari, radhiyallaahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

«لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُجْعَلَ كِتَابُ اللهِ عَارًا، وَيَكُونَ اْلإِسْلاَمُ غَرِيبًا، وَيَبْدُوَ السِّمَنُ مِنَ النَّاسِ، وَحَتَّى يَنْقُصَ الْعِلْمُ، وَيَهْرَمَ الزَّمَانُ، وَيَنْقُصَ عُمْرُ الْبَشَرِ، وَتَنْقُصَ السُّنُونَ وَالثَّمَرَاتُ، وَيُؤْتَمَنَ التُّهَمَاءُ، وَيُصَدَّقَ الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبَ الصَّادِقُ، وَيَكْثُرَ الْهَرَجُ، الْقَتْلُ الْقَتْلُ، وَحَتَّى تُبْنَى الْغُرَفُ فَتَطَاوَلَ، وَحَتَّى تَحْزَنَ ذَوَاتُ اْلأَطْفَالِ، وَتَفْرَحَ الْعَواقِرُ، وَيَظْهَرَ الْبَغْيُ وَالْحَسَدُ وَالشُّحُّ، وَيَغِيضَ الْعِلْمُ غَيْضًا، وَيَفِيضَ الْجَهْلُ فَيْضًا، وَيَكُونَ الْوَلَدُ غَيْظًا، وَالشِّتَاءُ قَيْظًا، وَحَتَّى يُجْهَرَ بِالْفَحْشَاءِ، وَتَزُولَ اْلأَرْضُ زَوَالاً»

Tidak akan terjadi kiamat sehingga Kitab Allah dianggap cela, zaman menjadi berdekatan, tahun-tahun kebaikan dan buah-buahan menjadi berkurang, orang yang dicurigai diberi kepercayaan, orang yang dipercaya dicurigai, orang yang dusta dibenarkan, orang yang jujur dianggap dusta, pembunuhan banyak terjadi, kamar-kamar dibangun dengan berlomba-lomba dalam ketinggian, wanita-wanita yang mempunyai anak menjadi sedih, wanita yang mandul menjadi bahagia, kejahatan, hasud dan kikir telah kuat, ilmu pengetahun benar-benar menjadi surut, kebodohan benar-benar meluap, anak menyakiti (orang tuanya), hujan terjadi luar musimnya, perbuatan keji dilakukan terang-terangan dan bumi benar-benar bergoyang.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Abi al-Dunya dalam al-‘Uqubat [340], al-Thabarani, Abu Nashr al-Sijzi dan Ibnu Asakir. Lihat al-Haitsami, Majma’ al-Zawaid [12437], dan al-Barzanji, al-Isya’ah li-Asyrath al-Sa’ah hlm 151. Sanad hadits ini jayyid.

Dalam hadits di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi sorotan sebagai bagian dari tanda semakin dekatnya hari kiamat. Tanda-tanda tersebut adalah:

1) Kitab Allah dianggap cela. Anggapan cela terhadap al-Qur’an dan ilmu agama yang bersumber dari al-Qur’an, telah dilakukan oleh umat Islam sendiri. Kalau orang kafir yang mencela, sudah terjadi sejak masa awal-awal Islam. Tetapi celaan terhadap al-Qur’an ini justru datang dari kaum Muslimin sendiri. Bahkan sejak masa orde baru, pendidikan pesantren yang hanya mengajarkan al-Qur’an dan berbagai disiplin ilmu agama yang bersumber dari al-Qur’an, tidak dianggap sebagai lembaga pendidikan yang resmi oleh negara. Ahli ilmu agama lulusan pesantren tidak dianggap orang yang berilmu. Padahal dunia pesantren sangat berperan penting dalam kemerdekaan dan berdirinya negara ini.

2) Zaman menjadi berdekatan. Zaman semakin cepat memiliki beberapa makna. Sebagian ulama mengartikan, hilangnya keberkahan waktu yang dimiliki oleh manusia, karena kesibukan mereka yang lebih fokus pada urusan duniawi. Sebagian ulama menafsirkan semakin pendeknya waktu dengan hadirnya sarana transportasi seperti mobil dan pesawat terbang yang mempercepat perjalanan seseorang.

3) Tahun-tahun kebaikan dan buah-buahan menjadi berkurang. Di beberapa daerah di Indonesia, termasuk di daerah kami tinggal, produksi pertanian dan buah-buahan memang semakin menurun sejak beberapa waktu belakangan.

4) Orang yang dituduh berbuat jahat diberi kepercayaan. Hal ini memang realita di mana-mana dan tidak perlu dijelaskan. Bahkan orang yang terbukti berbuat kejahatan, semakin bagus karir jabatannya.

5) Orang yang dapat dipercaya dicurigai. Hal ini sudah maklum dan banyak terjadi.

6) Orang yang dusta dibenarkan.

7) Orang yang jujur dianggap dusta.

8) Pembunuhan banyak terjadi. Dari nomor 5 sampai 8 ini benar-benar terjadi pada masa sekarang. Bagaimana orang yang tidak bersalah dibunuh dan dikorbankan. Bahkan di dunia Islam, hampir tiap hari kita membaca berita pengeboman dan penyerangan terhadap negara-negara Muslim.

9) Kamar-kamar dibangun dengan berlomba-lomba dalam ketinggian. Hal ini terbukti dengan bermunculannya gedung-gedung pencakar langit yang berupa perhotelan dan apartemen. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kamar-kamar hotel merupakan tempat yang aman untuk melakukan perbuatan tercela dan nista.

10) Wanita-wanita yang mempunyai anak menjadi sedih, karena telah disakiti oleh anak-anak mereka. Di sisi lain, banyak wanita yang tidak menginginkan melahirkan anak, dengan banyaknya kejahatan moral di kalangan kaum muda, sehingga tidak sedikit terjadinya pengguguran anak dan penggunaan alat kontrasepsi untuk menolak kehamilan.

11) Wanita yang mandul menjadi bahagia. Banyak wanita yang menginginkan tidak hamil, karena selain alasan karir, juga karena melakukan hubungan di luar pernikahan.

12) Kejahatan, hasud dan kikir telah muncul.

13) Ilmu pengetahun benar-benar menjadi surut. Maksudnya ilmu pengetahuan agama semakin kehilangan daya tariknya. Sehingga dewasa ini, sangat sulit mencari orang-orang yang benar-benar mengerti ilmu agama.

14) Kebodohan benar-benar meluap. Kebodohan benar-benar meluap di tengah-tengah masyarakat. Bahkan yang lebih miris, sebagian umat Islam, senang menampilkan orang-orang bodoh untuk menjadi narasumber dan penceramah acara-acara keagamaan, di televisi. Terutama dari kalangan artis dan bintang film yang merubah haluan menjadi dai. Ini merupakan musibah yang besar bagi umat Islam. Beberapa waktu yang lalu, al-Marhum Syaikh Muhammad al-Ghazali, seorang ulama Mesir, menasehati pata alumni perguruan tinggi yang belajar ilmu umum seperti kedokteran, teknologi dan sebagainya agar tidak beralih profesi menjadi dai. Karena tugas dakwah hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang ahli ilmu agama. Apabila orang yang tidak ahli ilmu agama, ikut mengurusi ilmu agama, maka jelas, sangat membahayakan terhadap umat Islam.

15) Anak menyakiti (orang tuanya).

16) Hujan terjadi luar musimnya. Turunnya hujan di luar musim, menyebabkan hasil pertanian dan produk buah-buahan merosot dan kurang bagus.

17) Perbuatan keji dilakukan terang-terangan. Tidak sedikit kasus-kasus perbuatan nista dan hina yang dilakukan beramai-ramai dan direkam oleh kawan mereka.

18) Bumi benar-benar bergoyang, dengan banyaknya terjadi gempa dan tanah longsor. Wallahu a’lam.

Semoga bermanfaat bagi kita, amin.

MENIKMATI TAKDIR DENGAN OBJEKTIF

0

By Weki, KSW #25
WA KSW 0811 113 139

Met malam.dan met beristirahat,…

Jarum jam dinding terus berdetak, memecah keheningan malam hari, saat itu sy sedang sendiri ditemani dengan gunungan buku buku pelajaran, dan.lampu teplok dari.minyak tanah. “Esok hari aku harus berhasil dan lulus mengikuti ebtanas…saat itu.

Waktu.menunjukan jam 11 malam, tiba tiba terdengar suara pintu terbuka..ternyata ayahku yang keluar dari bilik tidurnya, saat itu ayah berkata..”” lo dah malam belum tidur nang…, bulum abah besok kan saya ujian akhir kelas 3 SMA dan sy harus lulus., apa kamu gak.ngantuk besok…lanjut kata sang ayah…insyaallah engga abah..kataku.

Sambil.mengambil segelas air teh ayahku meng hampiriku dan menemaniku belajar..Sambil cerita tentang kehidupan…Saat itu sang ayah berkata..maaf kan abah jika abah belum bisa.membahagiakan mu nak, terus sy bertanya abah, kenapa abah seperti itu…

Ya buat biayai kamu sekolah aja pas pasan, apalagi abah membelikan sesuatu buat mu abah ga bisa, abah sudah terbiasa kehidupan seperti ini, abah khawatir kalo engkau tidak bisa menerima keadaan ini..

Sambil mengemas buku di meja keempatnya semula, sy menjawab kalo ga siap ga mungkin sy lalui kehidupan hari demi hari jalan takdir ini bah…

Sambil merebahkan tubuhnya dekat dengan sy duduk, abah berkata…” baguslah nak kalo engkau seperti itu, yang ada saat ini adalah kita berjuang dan berikhtiar untuk lebih baik kehidupannya esok hari dari hari sekarang, “Jangan pernah sedikitpun engkau mencela takdir, apapun itu…jika engkau susah nikmatilah sebagaimana engkau menikmati kesenangan yang Allah SWT karuniakan kepadamu…,

ingatlah nak..waktu terus berputar hanya engkaulah yang bisa merubah putaran waktu takdirmu, dengan ikhtiar dan doa…maka nya kenapa Allah SWT sampai bersumpah demi waktu, karena waktu saat ini, adalah cerminan waktu dan takdirmu yang akan datang. Saat itu saya hanya duduk termenung, mendengar perkataan abah…abah sy mo tidur sebelah abah, dan saat itulah sy pun terlelap tidur disamping ayah….

=== === === === ===
Nikmati putaran waktu itu dengan terus berdoa dan berikhtiar yang menunjukkan bahwa kita selalu bertawakkal kepada ALLAAH SWT.

Pada video ini diceritakan bagaimana teladan bertawakkal itu, sehingga ALLAAH SWT mewujudkan takdirnya. Silakan tonton dan share video ini ya..

????

TITIK TERENDAH IMAN ITU KESOMBONGAN

0

By Weki, KSW #10
WA KSW 0811 113 139

Habis dzuhur mo ngebahas KESOMBONGAN yg sy lakukan….
Dalam langkah bisnis, saat itu saya begitu bersyukur sekali atas anugerah yang Allah SWT…berikan..
Pesanan demi pesanan.mengalir deras, hingga sy harus memutar otak bagaimana dengan modal sedikit, omset saya naik pesat….

Saat itu sy berfikir kalo mo omset naik, krn permintaan naik tentu sy harus punya.modal.ganda…Saat itu sy bingung bagaimana menambah modal yang cukup besar utk menambah modal…
Saat itu, Allah SWT mentakdirkan sy bertemu dengan teman lama waktu kuliah, kebetulan dia anak fak.ekonomi, saat ini ia bekerja di bank.milik pemerintah…

Melihat usaha saya lumayan sy di bujuk untuk mengajukan pinjaman yang namanya KUR…dengan embel2 rendah bunga, dll…
Saat itu bisikan setanpun.memasuki jiwa ini, sempat.mengetahui suaminya mau pinjam bang…sang istri berkata “pikirkan matang2 sebelum ambil keputusan mas…, bukankah apapun yg namanya riba…itu allah dan rasul memeranginya…

Dan saat itu istri membacakan sebuah surah dalam Al-Qur’an..yg intinya orang yang memakan harta riba laksana orang yg mabuk, lunglai di buatnya..bahkan sama seperti menzinai ibu kandung sendiri…”” Saat itu saya sombong dengan berkata cukuplah ini urusan saya dengan Allah SWT….

Al hasil sy mengajukan pinjaman senilai 700jt…tahun 2013…Saat memasuki tahun pertama, usaha sy rontok…pesanan berkurang…dan yang tragis tahun 2014 sy kirim sapi qurban.ke jakarta truk sy tabrakan tunggal di tol cipali, anak.kandang meninggal 2 orang mereka.meninggalkan anak dan.istri, dan satu orang kakinya remuk.dan.harus amputasi..

Habis sudah uang yg sy miliki keuntungan jual sapi hampir 400ekor habis termasuk modal awal…bahkan sampai sekarang.minus….
Seolah olah di bayar tunai sama Allah SWT apa yang di katakan istri kepada sy….

Hancur lebur…usaha yg sy rintis…aset semua habis..tapi pinjaman.di bank.masih menumpuk…
Itulah sebuah kata2 KESOMBONGAN yg pernah sy lakukan…Astagfirullah…

Dari sinilah sy sadar bahwa kesombongan yg sy lakukan bukan saya yg menanggung konsekwensi nya, tapi anak istri dan keluarga mendapat kan…getahnya juga…
SEKIAN…..

=== === === === === ===

Kepasrahan atau penyerahan atau ketundukan secara total kepada perintah dan larangan ALLAAH SWT adalah kunci agar kesombongan itu sirna dari diri kita yang faqir ini.

Silakan saksikan dan share video tentang teladan ketaatan total akan Perintah ALLAAH ini ya..:

Laksana Bayang-bayang

0

Bayangan ada karena ada sumber cahaya

Jika kita menghadap bayangan dan mengejarnya, maka bayangan semakin jauh dan tidak pernah akan kita dapatkan
Jika kita membelakangi bayangan dan menuju sumber cahaya, maka bayangan akan mengikuti dan semakin dekat.

Dunia dan seisinya ada karena Allah

Jika kita menghadap dunia (dunia kita tempatkan di depan kita) dan mengejarnya, maka dunia semakin menjauh dan tidak pernah kita dapatkan.
Jika kita membelakangi dunia (dunia kita tempatkan di belakang punggung kita) dan menuju kepada Allah, maka dunia akan mengikuti ke manapun kita bergerak, bahkan semakin dekat dengan Allah dunia semakin dekat.

Lalu….

Bagi siapakah akhirat diperuntukkan….?
Akhirat diperuntukkan bagi mereka yang bersungguh-sungguh untuk mendapatkan akhirat….

Bagi siapakah dunia diperuntukkan…?
Dunia diperuntukkan bagi mereka yang meninggalkan dunia…dan menuju kepada Allah.

(Surabaya, 4 Mei 2012, beberapa poin penting sebuah ceramah)

Begitulah yang terlintas di dalam benak saat bergabung dan memandang Komunitas Bisnis Syariah ini….

Mengutamakan ketaatan kepada Allah…
Menghadap dan menuju kepada Allah…
Membelakangi, membelakangkan kepentingan duniawi…
Meneladani Rasulullah Saw…

Ya Allah….
Hamba memohon kekuatan dari-Mu….
Kekuatan untuk istiqomah dalam ketaatan kepada-Mu…
Semoga bermanfaat
Bandung , 9 Oktober 2016
Suharjono Harjodiwiryo

Bisnis & Cinta ?

0

Ada Apa dengan Bisnis….
Ada Apa dengan Cinta…..
Sejauh saya sudah bersama Komunitas ini….
Sejauh saya sudah duduk, melihat, dan menyimak…
Kucuran Ilmu yang melimpah…
Kobaran semangat yang membara…

Ada ruh yang melekat …

KETAATAN kepada Allah…
Bisnis yang mengutamakan ketaatan kepada Allah…
Bisnis yang berorientasi bukan hanya kehidupan dunia..
Bisnis yang punya tujuan akhir kebahagiaan Akhirat…

Lalu …?
Ada apa dengan KETAATAN DAN CINTA…?

Firman Allah yang artinya :

“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, ‘Taatilah Allah dan RasulNya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.”
(Ali Imran: 31-32).

MENCINTAI Allah…
Taat kepada Allah…
Mengikuti Rasulullah Saw…

Bukti cinta kepada Allah, adalah mengikuti Rasulullah Saw…

Atau jika dibalik kalimatnya menjadi…
Jika kita mengikuti apa yang telah diajarkan Rasulullah Saw…
Itu pertanda bahwa kita mencintai Allah…

Atau…
Jika CINTA itu tumbuh di dalam jiwa seseorang adalah KARUNIA ALLAH…
Maka kalimatnya menjadi…

Jika kita mengikuti apa-apa yang telah diajarkan Rasulullah Saw…
Maka…
Allah akan menumbuhkan CINTA di dalam jiwa…
CINTA KEPADA ALLAH….

Semakin taat, semakin cinta…
Semakin cinta, semakin mudah melakukan ketaatan…
Semakin cinta, semakin DICINTAI Allah….

Cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan…
Cinta yang timbal balik…
Laksana bola salju…
Cinta yang semakin lama semakin besar…
Antara KETAATAN dan CINTA kepada Allah…
Bisnis dengan KETAATAN kepada Allah….
Bisnis dengan CINTA kepada Allah…

Bisnis dengan CINTA…
Melakukan apapun karena cinta kepada Allah…
Modal untuk KEMBALI kepada Allah…
Bukan hanya Syurga yang didapat…

Lebih dari itu….
Adalah PERJUMPAAN dengan Allah…

Karena…

Kenikmatan tertinggi dari cinta adalah PERJUMPAAN….

Perjumpaan dengan Allah….
Memandang wajah Allah….
Kembali kepada Allah…
Semoga bermanfaat…
Bandung, 11 Oktober 2016
Suharjono Harjodiwiryo

ASYMMETRIC WAR

0

Kopdar hari selasa kemarin mengangkat tema yang sangat menarik…
Asymmetric War…

Kesimpulannya…
Saat ini kita dalam kondisi perang.

Saya mengamini kesimpulan ini dengan asumsi kita menjalani kehidupan ini dalam kerangka berfikir berhadap-hadapan 180 derajad.

OK,
berarti mindsetnya adalah mindset PERANG…
Berarti juga ada yang menang ada yang kalah…

Diskusi panjang kemarin, walau tidak disimpulkan secara tegas, namun dapat dirasakan bahwa kita semua ini sekarang dalam KONDISI KALAH, dan mereka sebagai pemenang.

Benarkah demikian….?

Saya coba angkat beberapa hal yang perlu kita cermati….
Dengan beberapa pernyataan dan pertanyaan…
Yang dengan ini semoga akan terjadi diskusi lanjutan di forum ini…

1. Siapakah mereka itu…? Jawaban dari saya, mereka itu adalah PEMBURU DUNIA
2. Siapakah kita…? Jawaban dari saya, kita ini adalah PEMBURU AKHIRAT
3. Apakah tujuan akhir mereka…? …jawaban saya, tujuan akhir mereka memang DUNIA
4. Apakah tujuan akhir kita..? Jawaban saya, tujuan akhir kita AKHIRAT
5. Bagaimana cara mereka berperang…? Jawabannya, mereka menghalalkan segala cara
6. Bagaimana cara kita berperang…? Jawabannya, cara kita terikat dengan aturan syariat Allah.
7. DUNIA ini hanya kita perlukan sebagai ALAT menuju akhirat
8. Kita juga hanya butuh SEBAGIAN dari dunia untuk menuju akhirat.
Dua pihak dengan TUJUAN AKHIR yang berbeda, dengan persepsi dan tingkat kebutuhan yang berbeda, dengan cara, tata aturan yang berbeda apakah perlu kita posisikan sebagai dua pihak yang berhadapan 180 derajad dengan sebutan PERANG, sehingga harus disebutkan KALAH DAN MENANG…

Kalau memang perang,
benarkah mereka layak disebut pemenang, sedangkan mereka menghalalkan segala cara ?
Benarkah kita sebagai pihak yang kalah, sedangkan kita menjalani dengan tunduk kepada aturan Allah..?

Atau ada cara pandang lain yang lebih PAS bagi kita untuk memandang fenomena ini…?
Apa definisi menang bagi kita…?
Apa definisi kalah bagi kita…?
Semoga bermanfaat…
Bandung, 12 Oktober 2016
Suharjono Harjodiwiryo

Sahabat Dengan AQIDAH yang sama

0

Hari ini saya dapat 2 (dua) postingan langsung dari penulisnya. Para penulis berada pada sisi yang berlawanan. Ketika di tempat penulis yang satu siang hari, di tempat lainnya malam hari. Kang Budi berada di Bandung dan Ustadz Shamsi di New York.

Saya tidak yakin kedua orang Sahabat saya ini saling kenal. Kendati demikian, karena aqidah yang sama, beliau-beliau ini menanggapi persoalan yang sama dengan pendapat yang sama.

Saya akan share kepada Warga tulisan-tulisan cerdas mereka. Namun sebaiknya Anda menyaksikan video ini terlebih dahulu.

????

Karena ternyata pembahasan pada video di ataslah yang menyatukan pemikiran mereka.

Berikut ini tulisan-tulisan mereka.
??

TIGA PENYEBAB ORANG KAFIR MEMIMPIN KAUM MUSLIMIN DI NEGERI MUSLIM

By Budi Purnomo, KSW #01
WA KSW 0811113139

Si hoax emang pinter, bikin statement penistaan agama saat isu pilkada mulai hangat. Sehingga siapapun yg mempersoalkan bisa langsung di cap sedang mempolitisasi. Walau sesungguhnya tdk ada hubungannya reaksi umat (yg paham ajaran agamanya) thd pernyataannya dg agenda politik..

Lebih konyol lagi, ketika orang yg mengingatkan haramnya memilih pemimpin kafir dianggap menggunakan isu sara. Padahal konteksnya sama dengan mengingat saudara seimannya utk tdk makan daging babi, tdk minum khamar, tdk berzinah krna sdh jelas2 diharamkan. Betul2 sama dg itu, tdk lebih tdk kurang!!

Kalo kita renungkan, ada 3 penyembab atau jalan sehingga orang kafir bisa menjadi pemimpin di negeri muslim (sesuatu yg diharamkan). Apa saja jalan/sebab itu? Yuk kita uraikan.

Penyebab 1 adalah adanya orang2 muslim yg memilihnya. Sebagai mayoritas, logikanya jika tdk ada kamu muslim yg memilih orang kafir sbg pemimpin/kepala daerah di daerah/negeri dg mayoritas penduduknya muslim, sebagus apapun program yg ditawarkan si kafir ini. Iya kan…?

Penyebab ke 2 yg memungkinkan kafaro menjadi pemimpin di wilayah muslim adalah adanya partai politik yg mencalonkannya. Dlm sistem politik yg berlaku di Indonesia saat ini, calon KDh/Presiden diajukan oleh parpol. Oleh karenanya, jika tdk parpol yg nyalonin si kafir, maka penyebab pertama tdk akan terjadi.. dan semakin ga mungkin si kafir jdi pemimpin kan…? Faktanya, justru ada parpol2 Islam (bahkan mengklaim sbg rumah besar umat Islam) yg justru mengajukan si kafir sbg calonnya. Entah, karena begitu besar atau menggiurkannya kepentingan/keuntungan yg ditawarkan shg pengurus parpol (yg harusnya sangat paham makna Al Quran) justru mengeyampingkan Al Quran?. Bahkan mereka menjustifikasi & mendorong umat utk melakukan sesuatu yg diharamkan dg memilih calon mereka c org kafir tadi???

Penyebab ke 3, nah ini yg jarang umat pikirkan sbg solusi dari kekisruhan ini. Penyebab pertama n kedua bisa ada karena kita “memilih” menggunakan sistem demokrasi yg kufur dan justru mencampakan sistem yg telah ditetapkan Alloh SWT kpd umat Islam agar menjadi umat terbaik.

Sistem demokrasi itu jelas2 bertentangan dg Aqidah. Lho??? Masa sih demokrasi melanggar aqidah??

Islam mewajibkan semua umatnya utk taat dan patuh kepada semua yg telah ditetapkan oleh Alloh dan Rasulnya. Melaksanakan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Tanpa kecuali, tanpa pilah pilih. Artinya dalam menjalankan hidup dan kehidupan semua pengaturannya harus syariat Islam yg tertuang dlm Al Quran dan Hadish. Dg demikian kekuasaan tertinggi mutlak milik Alloh SWT, sehingga semua hukum yg diterapkan harus mengacu & dan tidak boleh bertentangan dg syariat Islam. Setuju kan? Atau ada yg ga setuju dg ketetapan ini? Kalo ada yg ga setuju -seperti yg sering ditanyakan oleh Uztad Samsul Arifin SBC – “lha sampeyan (muslim) terus mau diatur pake aturan mana/siapa?” Aneh bin lucu kan kalo kita selalu berdoa utk diwafatkan dlm keadaan chusnul khotimah tpi saat hidup emoh diatur oleh aturan (syariat) Islam??.

Lantas salah/jeleknya demokrasi dimana? Sampe2 dinyatakan bertentangan dg aqidah???? Coba pahami apa makna demokrasi? Siapa yg memegang kekuasaan tertinggi dlm demokrasi? Betul jawaban anda, seperti yg pernah kita pelajari di SMP mungkin SD, pemegang kekuasaan tertinggi dlm demokrasi adalah rakyat dan bukan Alloh SWT.

Dalam sistem democrazy ini maka hukum dibuat oleh (para wakil) rakyat “sesuai” keinginan rakyat (sebenarnya sih keinginan yg pya duit/cukong/pemodal alias kaum kapitalis). Sehingga sangat mungkin hukum2 yg dibuat ini tdk sesuai atau malah bertentangan dg syariat Islam. Contoh:
– UU Pornografi yg mengatur ttg pornografi. Pornografi kok diatur, seharusnya dilarang! Jdi seharusnya yg ada adalah UU Anti Pornografi!

– UU ttg minuman keras. Klo ada UU Anti narkoba, knp tdk ada UU Anti Miker?? Padahal jelas2 Miker diharamkan!!

– UU ttg Perbankan justru melegalkan sistem keuangan ribawi (yg haram n sangat besar dosanya) berlangsung secara masiv di negeri kita, bahkan pelaku besarnya adalah negara.

Klo mau ditelisik masih panjang daftar UU kita yg tdk sesuai dg syariah.. yg pada akhirnya akan mengakibatkan kita tdk bisa memeluk Islam secara kaffah…

Itulah buah dri sistem yg bernama demokrasi. Yg memang didesain lebih utk kepentingan cukong/kapitalis asing juga aseng utk bisa terus menjajah kita. Bermain dg system ini sesungguhnya hya ada 2 hasil yg bisa kita dapatkan, yaitu: kalah atau kalah…

Mau terima?? Kalo tdk mau, ya jangan ikutan main. Diam? Juga bukan pilihan!! Trus hrus bgm donk?? Berjuang dan berusahalah agara sistem yg menegakan syariah Islam bisa menjadi kehidupan dan penghidupan kita kembali…

Yok keluar dari comberan demokrasi dan berpindah ke kolam jernih bernama Islam yg in syaa Alloh akan menghantarkan kita kpd kesejahteraan dunia dan keselamatan akhirat.

Terinspirasi dri holaqoh mingguan yg dipandu uztad Nazar.

12 Oktober 2016
Budi Purnomo, KSW #01
Dan berikut ini tulisan Ustadz Shamsi Ali
Nusron Wahid antithesis NU
Imam Shamsi Ali*

Saya cukup terkejut dan sangat terusik dengan sikap Nusron di acara ILC TVOne semalam. Baik pada sikap pikirannya maupun sikap bahasa lisan dan tubuh (body language) menunjukkan kerendahan yang sangat. Ketidak mampuan seseorang menyampaikan pemikiran secara elok, walaupun seandainya benar, menunjukkan adanya sesuatu yang salah. Apalagi ketika pemikiran atau pemahaman itu memang, selain ignorant, arrogant, juga memang “blunder”.

Saya banyak tidak setuju dengan pola pikir kaum liberal. Karena liberalisme berbeda dengan logika dalam pemikiran. Logika itu sehat dan perlu. Tapi liberal bisa berarti ketidak inginan terikat dengan batas-batas keagamaan, bahkan yang disetujui sebagai batas fundamental sekalipun.

Saya sangat logis. Bahkan menganggap bahwa agama dan iman sekalipun itu memiliki basis logika yang kuat. Tapi tidak berarti batas-batas atau dalam bahasa agama “huduud” harus diinjak-injak atas nama logika. Karena selogis apapun pemikiran manusia, niscaya memiliki keterbatasan, bahkan cenderung menjadi perangkap kekeliruan. Oleh karenanya memang pada akhirnya, logika tetap harus dipergunakan pada batas-batas yang telah ditetap oleh ketetapan langit (wahyu).

Yusron tidak saja liberal. Tapi karakter yang mengekpresikan liberalisme dia dibangun di atas karakter yang tidak berakhlak. Kata-kata kasar, mimik wajah, mata terbelalak, dan jelas menampakkan emosi yang tidak terkontrol, semuanya menunjukkan siapa Yusron sesungguhnya.

Sejujurnya saya tidak terlalu kenal Yusron. Dan saya juga tidak terlalu ingin membuang energi, waktu dan pemikiran untuk membicarakannya. Karena sesungguhnya tidak terlalu bermutu untuk dibahas. Tapi dalam acara ILC itu terdapat beberapa hal yang sangat menggelitik, bahkan mengusik intelektualitas, bahkan sensitifitas iman saya.

Pertama, pernyataan bahwa yang berhak memahami Al-Quran adalah hanya Allah dan RasulNya. Pernyataan ini sangat paradoks dengan posisi keagamaan Nusron yang selau mengatakan bahwa teks-teks agama itu harus dengan logika. Bahkan yang menentukan kebenaran adalah logika manusia, seperti pada posisi dasar liberalisme.

Kedua, pernyataan di atas sejatinya bertentangan dengan tujuan dasar Al-Quran untuk dipahami oleh manusia: “inna anzalnaahu Qur’aanan Arabiyan la’allakuk ta’qiluun”. Intinya Al-Quran diturunkan untuk dipahami. Dan kalau hanya Allah dan RasulNya yang paham makna Al-Quran, untuk apa diturunkan kepada manusia? Apalagi jika memang Al-Qur’an itu ditujukan sebagai petunjuk (hudan linnas). Bisakah manusia menjadikannya sebagai manual hidup jika tidak memahaminya?

Ketiga, pernyataannya tentang pernyataan Ahok bahwa hanya Ahoklah yang paham. Nusron secara tidak langsung mengatakan semua orang harus menutup telinga dan mata dari sikap dan kata Ahok. Ada dua kemungkinan dalam hal ini. 1. Boleh jadi karena kebutaan dan ketulian Nusron menghendaki semua manusia buta dan tuli. Sehingga tidak perlu lagi atau berpura-pura tidak tahu lagi apa yang diucapkan oleh Ahok. 2. Boleh juga karena Yusron sudah menempatkan Ahok pada posisi Tuhan yang firmanNya absolut dan hanya dia yang paham.

Keempat, penampilan Yusron dengan mimik wajah yang emosional, kata-kata yang tidak terkontrol, nampaknya memang satu karakter dengan orang yang ingin dimenangkannya. Tampil dalam setting diskusi, apalagi disiarkan secara langsung le seluruh pelosok tanah air melalui televisi nasional, sangatlah tidak pantas dengan emosi yang tidak terkontrol. Biasanya sikap seperti itu sekaligus menjadi ukuran kedalaman ilmu dan kematangan kejiwaan seseorang.

Kelima, mungkin yang paling mengusik adalah sebagai kader NU (semoga benar) sikap Yusron adalah antithesis dari karakater NU yang tradisinya menghormati para ulama. Ketika Yusron berteriak-teriak menunjuk-nunjuk ulama, langsung atau tidak, maka dalam bahasa jalanan itu namanya “kurang ajar”.

Oleh karenanya semua pihak harus mencari cara agar Yusron ini tidak lagi mengulangi. Perbedaan pendapat okelah. Saya mendukung adanya perbedaan pendapat, termasuk dalam penafsiran teks-teks agama. Tapi hendaknya dilakukan pada batas-batas syar’i, dan yang lebih penting dibangun di atas dasar “khuluqi”.

Wallahu al-Muwaffiq ilaa aqwamit thoriq (penutup ala NU).

New York, 12 Oktober 2016
Shamsi Ali
* Presiden Nusantara Foundation & Muslim Foundation of America, Inc.
Bagaimana pendapat Warga semuanya? Please give us feedback. JazaakALLAAH

NILAI BESARAN PAHALA

0

By : +2685624210872  ( Ageng Erucakra )
MTR #22 Jabar

Saya pernah berfikir berapa ya besaran kuantitatif pahala dan siksa.

Apakah diukur dalam jumlah angka matematik misalnya dosa bohong (-) 20 poin.
Atau diukur dalam berat misalnya mencuri (-) 11 kg.

Sebaliknya baca Al Quran (+) 400 poin atau berinfak (+) 200kg.

Tanya sana sini, cari kitab sana sini ga pernah nemu jawabannya.

Kalau semua diukur dalam nilai kualitatif bagaimana cara hitungannya sampai nanti keluar hasil hitung kita dapat positif berapa atau negatif berapa di yaumil akhir.

Tapi saya sadar tampaknya besaran pahala dan siksa itu tidak menggunakan standar dunia tetapi standar penghitungan akherat.

Kebayang kalau menggunakan standar kuantitas dunia pasti kehidupan ini menjemukan sekaligus mengerikan.

Dosa mencopet (-) 100.
Pahala senyum (+) 25.
Jika seorang pencopet beraksi dua kali sehari dia tinggal tersenyum 10 kali sehari agar mendapat pahala plus.

Tidak shalat berdosa (-) 5000
Membaca al Quran berpahala (+) 3000.
Jika terlewat sekali sholat maka tinggal baca al Quran dua kali sudah dapat untung nilai pahala.

Kebayang manusia akan menganggap enteng dosanya karena sudah tahu bagaimana menutupnya.

Contoh lain.
Jika membunuh kena dosa (-) 5000.
Bersedekah bernilai pahala (+) 2500
Maka dunia akan dipenuhi pembunuh pembunuh dermawan.
Mengerikan sekali. Tetapi yang sangat mengerikan adalah dunia akan dipenuhi oleh orang orang yang menganggap enteng dosa. Toh nanti tinggal ditutup.

Kejahatan akan meningkat tajam.
Kehidupan berjalan tak normal lagi.
Kota berubah jadi hutan ketika yang cerdik dan kuatlah yang bertahan.

Subhanallah…luar biasanya keadilan Allah…

Itulah sebabnya besaran pahala tak pernah diketahui manusia.

Supaya manusia berakal dan beriman.
Jika manusia berakal dan beriman mereka akan takut melakukan maksiat dan akan sibuk menjadi mahluk yang taat.

Jika dia tak tahu akan selamat atau celaka
Maka manusia beriman akan sibuk memenuhi kas positifnya dan bukan menjebol defisit bekalnya.

Sibuk mengejar dan.mengumpulkan amal yang membuatnya diridhoi Sang Pencipta
Bukan sibuk maksiat menjadi hamba setan celaka

AGENX COMMANDOZ ERUCAXRA