Friday, July 11, 2025
Home Blog Page 86

AKU Kembali tergelinci Dosa RIBA

0

Tadi malam sebelum ke kamar tidur sempat ngintip notifikasi FB yang dari pagi belum dibuka, ada taq dari adik dan guru saya Adi Pratama Larisindo.

Apa ini… penasaran, Astaghfirullah mengupas kajian dari Ustad Erwandi Tarmidzi tentang “naik OJEK kena RIBA”.
Langsung saya katakan ke Bundanya, Bun kembali kita tergelincir dalam dosa RIBA, Astaghfirullah, koq bisa sih Yah?

Saya : saat Ayah mau pakai fasilitas Ojek Online, terus ada fitur go pay kemudian mentransfer ke rekening ojek online. Jadi waktu mau order ojek, ndak perlu pakai uang tunai. Langsung mengurangi saldo go pay Ayah.

Bunda : nah kan enak tu.. ndak ribet cari uang pecahan buat bayar ojek. Dimana ribanya Yah

Saya : sampai disitu emang benar memudahkan kita. Namun hal lain yang menguntungkan selama ini Ayah nikmati yaitu dengan pakai fitur Go-Pay maka ada potongan/diskon tarif yang LUMAYAN MENGGIURKAN. Biasa ngirim paket Kepo Chips ke Kapten Kepo di Tangerang, kalau dengan tunai perlu 150 ribu, dengan fitur go pay cukup bayar 90ribuan.

Bunda : kan itu diskon tarif Yah, koq jadi RIBA

Ayah : waktu Ayah transfer ke Go Pay (bank) kan ada akad Utang disini. Go Pay (bank) terima uang ayah & menggunakannya. Nah saat ayah perlu uang itu dikembalikan lagi oleh Bank yang menggunakan fasilitas Go-Pay.

Bunda : jadi gak ngantuk ni Yah… jadi seru begitu ya

Ayah : kan akadnya Utang awal Ayah setor, maka tambahan manfaat dari utang inilah yang menjadi RIBA. Waktu Go-Pay ngasi potongan harga saat Ayah menggunakan ojek, maka ada tambahan manfaat dari pengguna Go-Pay, dan Ayah adalah sebagai pemberi Utang.

Bunda : emang ada dalilnya yang melarang?

Ayah : ada ni dalilnya
كُلُّ قَرْضٍ جَرَّ مَنْفَعَةً فَهُوَ رِباً
“Setiap Hutang yang mengambil manfaat adalah riba”.

Manfaat atau keuntungan yang dimaksud mencakup semua bentuk keuntungan, bahkan sampai bentuk keuntungan pelayanan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,

Bunda : Astaghfirullah, jadi kalau kita mau pakai ojek online bagiamana baiknya?

Ayah : kalau mau menggunakan Go Pay sepertinya ndak bisa minta klausul menghilangkan discount, jadi balik ke awal dulu aja, kita bayar Tunai setiap pakai jasa ojek online.

Bunda : hehehe.. tapi kan jadi lebih mahal Yah

Ayah : nah itulah Islam, kita hanya diminta Taat ama aturan Alloh, insha Alloh Rejeki Halal akan dijamin. Kan kita dagang juga bukan untuk Untung atau Rugi, tapi dengan dagang ini apakah membawa kita ke SORGA atau NERAKA?

Bunda : dengan kejadian ini baiknya Ayah belajar lagilah di sekolah muamalah. Agar untuk perkara Muamalah Kontemporer selalu berhati-hati.

Ayah : Insha Alloh, terus belajar Bun.

Astaghfirullah, betapa Riba saat ini sudah benar-benar berubah wujud.

BERILMU sebelum BERDAGANG

Kris Diantoro
www.kepochips.com

#hijrahbarokah

Dimana pun Bersama Al Qur’an

0

Saat Al Quran sudah memberi kebahagiaan dalam rumah tangga, maka Anda akan terkaget-kaget dengan sinarnya, termehek-mehek dengan kebahagiaan yang diberikannya.

Saya akan share beberapa pengalaman keluarga kami saat bahagia bersama Al Quran.

Pertama, saat itu adalah hari libur dan kami mengisinya dengan bermain bulutangkis di sebuah lapangan dekat rumah. saya dan Hamzah kalah, sementara ummi Maya dan Mumtaz masih melanjutkan pertandingan.

Saya dan Hamzah menuju tribun untuk minum. Saya duduk agak sedikit ke atas tribun, sedang Hamzah duduk di bangku bawah untuk menatap pertandingan yang berlangsung. Matanya masih terus mengikuti shuttle cock kemana pun pergi, namun mulut nya terus berbunyi. Awalnya saya tidak memerhatikan dengan pasti apa yang dia baca. Namun setelah mendengar dengan seksama, saya pun jadi nangis haru karena mulut Hamzah membaca dengan nyaring surat Al Buruuj!

Masya Allah…. ini khan lagi olahraga, di lapangan badminton lagi… Gak pake disuruh! Namun saya yakin bacaan Al buruuj itu keluar dari hatinya, meski nafas tersengal usai kalah badminton.

Saya kagum sebenar-benarnya kagum!

Dulu juga saya pernah impikan kami sekeluarga akan menjadi keluarga yang gemar olahraga. Terbayang oleh saya kami jogging bersama. Ayah ibu dan semua anak-anak. sebuah impian yang tidak muluk untuk kebanyakan orang.

Dan benar, Allah wujudkan impian itu. Namun sejak menghafal Al Quran bersama keluarga, jogging itu lebih asyik jadinya. sebab di rumah meski mudah untuk menghafal, hal yang membosankan bagi kami sekeluarga adalah murajaah alias mengulang-ulang hafalan.

maka jadilah kami sekeluarga ‘butuh piknik’ rutin.

Saya pun mengajak anak-anak untuk jalan kaki mengelilingi komplek perumahan dimana kami tinggal. Berjalan kaki kadang lebih dari satu jam lamanya. Dan yang lebih asyik lagi, jalan kaki itu bisa menuntaskan minimal 1 juz Al Quran hafalan!

Badan tambah segar karena olahraga, dan hafalan Al Quran pun semakin mengasyikan.

Belum lagi kalau kami jalan-jalan berkendara. Anak-anak kami tak ubahnya seperti anak lainnya. banyak kemauan dan suka merengek saat meminta. Jika ada rezeki, saya ajak mereka untuk pergi ke tempat yang mereka suka. Namun asyiknya, sepanjang perjalanan saya dan istri meminta anak-anak untuk membaca Al Quran yang mereka hafal. Maka jadinya,di mobil pun atau ditempat yang kami kunjungi bacaan Al Quran nyaring terdengar.

Sering saya bergumam dalam hati, “Ya Allah, beri kami rezeki yang banyak agar bisa jalan-jalan begini setiap hari!” hehehehe

Itulah yang kami rasakan di rumah. Hidup bersama Al Quran terasa begitu indah. Saya berdoa semoga anda bisa rasakan ini di rumah, sehingga Anda bisa rasakan dimana pun indah jika hidup bersama Al Quran.

Sayyid Qutb berkata, “Hidup bersama AlQur-an adalah nikmat, nikmat yang tidak akan dirasakan kecuali oleh orang2 yang pernah merasakannya”.

Wassalam,
Ustadz Bobby Herwibowo
085 200 9000 77

The Secretof being GREAT PARENTS

0

Assalamu’alaikum Dear Smart Parent….
Semangat Pagi, semoga urusan dan langkah kita selalu dmudahkan oleh Allah SWT aamiin…

Hampir setiap orang tua memiliki keinginan dan harapan yang sama. Ingin anak-anaknya sholih/sholihah. Berharap anak kita berbakti pada orang tua.

Tapi sadarkah kita, ayah bunda?

Kesholihan dan ketakwaan orang tua adalah modal utama untuk meraihnya. Jadi lucu sekali, orang tua berharap anak menjadi sholih/sholihah dan bertakwa, sementara para orang tua berkubang dalam kemaksiatan dan kelalaian.
Namun, terkadang ketika kita, para orang tua yang sudah merasa dirinya sudah berusaha menjadi sholih dan bertakwa, tapi hal tersebut tidak berpengaruh terhadap anaknya. Ternyata anaknya tidak sesuai dengan harapan dan keinginan orang tua, anak sulit diatur, anak menjadi pembanagkang, sulit untuk diminta sholat/ngaji dan masih banyak lagi….
Kesholihan orang tua tidak bisa diwariskan dan tidak selalu berbanding lurus dengan kesholihan anak.
Maka ada Ilmu dan sikap yang harus dimiliki para orang tua agar mampu mendidik anak menjadi Sholih/sholiha dan berbakti kepada orang tuanya. Disinilah pentingnya para orang tua memiliki ilmu ‘keorangtuaan’ yang  berdasarkan Quran Sunnah. Sehingga orang tua akan menjadi Great Parent yang tidak hanya menjadikan anaknya sholih/sholihah tapi mampu menjadi pemimpin masa depan.

Ikutilah Seminar Parenting…
The Secretof being GREAT PARENTS
Fundamental Pendidikan Anak Berbasis Aqidah Islam
bersama Dui Nasheer (Founder SmartParent Institute)
? Sabtu, 11 Februari 2017
⏰ 08.00-15.00 WIB
?WISMA HAJI & UMRAH MUSDALIFAH – Jl. Mampang Prapatan Raya No. 16

DAFTAR  SEKARANG untuk mendapatkan ILMU YG LUAR BIASA bersama SmartParent Institute! !!!

DAFTAR SEGERA !!!
DAPATKAN DISCOUNT BAGI PASANGAN YANG MENDAFTAR ?

TERBATAS!!!?

DIJAMIN GAK NYESEL DAN NAGIH!!!!!!!

Didukunh Oleh :
Kampung SyaREA World
#Masyarakat TAnpa Riba

Cp : Erieka (08567556149)
?

DIALOG SEPUTAR KPR

0

WA KSW 0811113139

[12:46 PM, 2/6/2017] +62 822-8114-:
Program perum flpp subsidi pemerintah dgn cicilan 5%. Cuma mrk rusunami. Seolah2 ini adalah seperti program pemerintah yg menyentuh kalangan bawah utk mendptkan rumah. Dgn bunga cicilan hny 5% angsuran kisaran 800 sd 1.2 jt/bln. Laris spt kacang goreng ustadz rmh ini. Ini yg msh dlm proses kami ustad utk mencari solusi bgmn utk menyediakan rumah murah tnp riba.

Yg blm memiliki rmh akan sangat mudah mengambil kredit perum subsidi krn cara berpikirnya daripada byr kontrakan mendingan utk nyicil rumah sendiri dgn angsuran yg terjangkau sama spt sewa kontrakan. Mudah2an MTR segera ada di seluruh kota2 di indonesia

[12:53 PM, 2/6/2017] +62 812-3275-:
Betul Pak ansyori mudah2an segera ada solusi perumahan “bersubsidi” yang Tanpa riba

[12:59 PM, 2/6/2017] +62 813-6655-:
Kmrn saya dijambi didatangin sama groupnya FOUNDATION
Penyalurannya melalui BAG kerjasama dengan ormas Islam

Ada beberapa point yg ditangkap di perumahan FLPP sunsidi pemerintah
Mereka minta Harga 105jt (khusus jambi). Yg langsung dubayar cash ke developer. Dan mereka donatur ke konsumen langsung cukup bayar 35jt selama 7 bln.. dikasi rumah langsung..

Pertanyaannya banyak dalam benak saya pribadi..
1. Dapat info ini adalah Jaringan Liberal international kok bisa lewat Ormas Islam
2. Apakah ini bener terbukti ato masih angin2 sorga buat developer saja.

Tlg pencerahannya sodara2 ku semua..
Saya awam sekali soalnya..
Makasi banyak..

[2:09 PM, 2/6/2017] +62 896-5275-:
Mnurut pemikiran sy… Hrus ada yg memulai… Harus dimulai dgn jmlah dana yg besar…
Bs dr beberapa umat yg mempunyai danà besar… Atau semacam koperasi yg syariah… ??????

Ini salah satú solusi ???????

Sebagian saudara2 kita ada yg lebih memilih mengontrak dr pd berurusan dgn riba

[5:57 PM, 2/6/2017] Norahmansyah:
Hahaha…Gagal Paham tu kayaknya Developer nya pak…??

[6:21 PM, 2/6/2017] +62 815-8447-:
Lebih safety mas pras,…

[6:44 PM, 2/6/2017] +62 822-8114-:
Kenyataannya msh bnyk yg mengambil perum subsidi pak. Mngkn sama spt saya dlu yg jg gagal paham apa itu riba

[6:45 PM, 2/6/2017] Kris:
Koq harus punya rumah ya kalau belum cukup DUITnya??
Hati2 para developer yg berniat baik utk menyediakan rumah murah…
Malah memancing orang utk berUTANG

[6:55 PM, 2/6/2017]  Farid:
Strateginya gimana pak kris, apabila calon pembeli minta kredit  belinya

[6:58 PM, 2/6/2017] Kris:
Strateginya sy bilang begini aja “Pak kalau belum cukup duit nya nabung dulu, rumah nya ngontrak aja dulu. Baikin 5 waktu di masjid, banyakin sedekah jauhi maksiat.

Insha Alloh dapet rumah gak ngUTANG.
jual rumah yg dicari adalah pasar orang yg punya DUIT aja Mas Farid.
Inget kan pesan Pak Samsul ITM?

[6:58 PM, 2/6/2017] Farid:
Setuju banget…
Bismillah, mencari ITM yang tepat..

[6:59 PM, 2/6/2017] Kris:
Niat baik… Tp buat masukkan saudara kita ke lembah UTANG??

[6:59 PM, 2/6/2017]  Nuri:
perlu dipahamkan bahwa untuk memiliki rumah tidak harus beli… bisa kontrak dulu…. apabila mampu kredit… jumlah cicilan jangan melebihi 25% penghasilan tiap bulan… dan itu pun kredit harus secara syariah

[7:00 PM, 2/6/2017] Kris:
Nabi tdk pernah berpesan kan… Wahai sahabat, milikilah rumah ketika kamu didunia?

[7:03 PM, 2/6/2017] Tamyiz:
Super sekali pak Krisdiantoro ini, layak menjadi motivator MTR KSW  ✊

Riba bikin ngeRI BAnget….

0

Setahun yang lalu ada teman kantor yang membuat syukuran, karena permohonan KPR nya disetujui pihak bank. Dengan gaji yang seadanya, pihak bank bisa dikelabui dengan meminta kepada Hrd agar dibuatkan surat keterangan bahwa pembayaran gajinya dilakukan dengan dua metode, transfer dan cash. Transfer saat akhir bulan dan cash di pertengahan bulan.  Nominal yang cash inilah yang direkayasa, padahal uang itu tidak pernah keluar. Ini adalah ide dari pihak banknya sendiri, dan sayangnya saya sebagai Hrd terlibat untuk membohongi perihal gaji karyawan tersebut.

Singkat cerita akhirnya permohonan itu disetujui. Namun tidak lama, rumah yang ditempati itu terus saja mengeluarkan biaya. Biaya untuk membuat pagar rumah, bahkan pernah loteng bagian dapurnya runtuh saat musim hujan.

Yang lebih besar adalah saat istrinya divonis terkena kista pertengahan tahun lalu. Berbagai pengobatan alternatif dan operasi akhirnya dilakukan untuk pengobatan.

Dan yang lebih baru saat ini, saat ini anaknya pun sedang sakit dan butuh operasi untuk usus buntu yang biayanya pun tidak sedikit. Semoga Allah memudahkan belaiu dalam menyelesaikan masalah nya.

Jika memang dihubungkan antara riba KPR nya dan berbagai persoalan hidup yang ia hadapi, mungkin sekilas seperti tidak ada hubungannya. Namun jika ditelisik lebih dalam, dosa riba tersebut berubah bentuk menjadi masalah-masalah yang sedikit sampai besar mempengaruhi kehidupan kita.

Semoga kita diberi pemahaman, betapa dosa riba tersebut bisa mempengaruhi kehidupan kita secara tidak langsung. Semoga kita dijaga agar tidak terjerat riba dalam sisa hidup kita. Bagi yang sudah, semoga dimudahkan dalam menyelesaikan sisa riba kita. Aaminn..

Riodevriza, Tangerang KSW#14

TERHINA KARENA UTANG

0

Ijin cerita
Pada tahun 2008 Saya kepingin ngawali buka warung
Dan ditawari dana KUR oleh bank konvensional. . .
Urek urek urek tanda tangan cair…. Lumayan bro 5jt. . .
Di rasa mampu bayar cicilan tambah lagi 10>15 jt
Gak ada 1 tahun brjalan warung sudah kukut alias bankruttttt????
Cicilan masih berjalan selama 3 tahun
inilah yg disebut membayar kepastian dengan ketidak pastian
Hehehehehe. Kalo tau ilmunya dulu  gak bakal urek urek tanda tangan…

Saking bingung nya dengan cicilan abank…
Abank titil sikat…..
Rentenir sikat….
Utang saudara sikat…
Utang teman sikat….
Bpkb motor sekolah….

Yg penting bisa bayar KUR tadi…. Hufffttttt
inilah yg dinamakan candu dan trusss bertambah

Pergi pagi pulang pagi hanya untukbbayar utang.

Rumah di satroni mas DC.rentenir. setiap hari gak peduli pagi malam sampai dini hari. Kayak teroris .sampai pernah diancam di tembak sama aparat… Ya ALLAH kalo ingat dulu… Sangat menyesal sekali suka utang…
Hobi bener mainin riba? Semua cicilan disikat? Semua angsuran di embat.

Awal tahun 2016 saya dipertemuakan ust samsul arifin. Ngikuti kajian beliau. Seminar seminar beliau. . . buka alquran . surat albaqarah 275. Tentang riba…. Hemmmmm. Baru sadar…
Apalagi yg di bicarakan ustadz samsul . tabiat buruk utang…..
Serasa di hantam balok dari belakang. . .
kapokmu kapan

Alhamdulillah setelah berazzam dan menghentikan utang riba. Hidup lebih bermakna dan barokah…. Mulai kembali ke titik nol. Belajar muamalah.
Dan mulai merapat ke ALLAH Taubat taubat minta ampuuunn. perbaiki sholatnya tepat waktu. Berjamaah pokoknya yg dikejar ampunan ALLAH..

” dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yg seluas luasnya seluas langit dan bumi. Yg disediakan untuk orang orang Yg bertaqwa (yaitu) orang orang yg menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun di waktu sempit. Dan orang orang yg menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang orang yg berbuat kebajikan” (QS. Ali imran 133-134).

Alhamdulillah setelah berazzam. Waktu 3 bulan utang Riba . rentenir. Leasing. koperasi. KUR
LUNAS

bersambung

salam cash
salam lunas

Rofiq NOG jember
#MTR 01
#KSW 06

REZEKI RUMAH MIRING

0

“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” (QS Nuh [71] : 13)

Seorang ibu yang mengaku bernama Dessy datang menghampiri saya usai sebuah pertemuan. “Boleh berbicara sebentar, Pak?!” tanyanya. “Silakan bu…!” jawab saya.

Saat itu saya baru saja berbicara di hadapan sekelompok kaum ibu mengenai kebesaran Allah Swt dan bagaimana Dia Swt menjawab setiap doa hambaNya. Acara sudah usai dan saya tengah istirahat sejenak sambil menikmati hidangan yang disajikan tuan rumah.

Bu Dessy menyampaikan pengalamannya saat saya masih terus mengunyah. Begitu antusias ia menuturkan hingga saya pun mulai pasang telinga.

Ia mengabarkan bahwa ia bersyukur memiliki seorang suami yang amat shalih. Keshalihan suami itulah yang membuat Dessy mengambil keputusan menikah dengannya, meskipun awalnya Dessy adalah seorang non-muslimah. Setelah beberapa tahun menikah dan dikaruniai dua orang anak, Dessy mendapati bahwa ia merasa tidak cocok dengan agama Islam, bahkan belakangan ia  kembali kepada agama semula.

“Saya terus mencoba untuk membuat anak-anak ikut ke agama saya namun rupanya mereka lebih sayang kepada ayah mereka…” tutur Dessy.

Ia melanjutkan bahkan saking kuatnya pengaruh ketaatan beragama suaminya, anak-anak tumbuh menjadi keturunan yang shalih dan kuat berakidah.

Hingga Dessy menuturkan pengalaman dialognya dengan seorang anaknya yang berumur 4 tahun saat itu dan membuat jalan hidup Dessy kembali berubah.

“Kami saat itu sedang asyik bermain ayunan di taman…. Kami tertawa riang dan bercanda….. Saat kami kelelahan bermain dan beristirahat sambil duduk di taman aku berkata kepada anakku, ‘Nak…, enak sekali ya bermain di taman seperti ini!’ Sang anak pun menjawab, ‘Ya Ma, asyik sekali… Tapi sayang ya kita cuma bisa bermain bersama di sini, tidak di surga.’jawab sang anak.”

“Memangnya mengapa kita tidak bisa main seperti ini di surga nanti?!” tanya Dessy keheranan. Anaknya yang tersayang itu menjawab, “Kita kan semua muslim, sementara mama bukan hamba Allah yang muslimah. Sedang surga hanya Allah berikan kepada hamba yang taat kepadaNya….”

DEGGG….! Hati Dessy tersentak. Ia tidak menyangka bahwa anaknya mampu berpikir sedemikian jauh. Hati Dessy menjadi galau. Matanya kini berkaca-kaca membayangkan bahwa ia tidak bisa berjumpa lagi dengan anaknya di surga nanti. Namun sejurus kemudian ia malah berpikiran buruk terhadap suaminya. “Ini pasti ulah suamiku!” batin Dessy. Ia menyangka bahwa suaminya pasti telah mendoktrin anaknya sedemikian rupa.

Sore itu sepulang suaminya dari tempat bekerja Dessy menyerangnya habis-habisan. Anehnya meski Dessy berteriak-teriak dengan suara melengking, sang suami malah terlihat begitu tenang dan selalu tersenyum. Begitu Dessy mereda sang suami memberinya penjelasan dan menyadarkan Dessy untuk kembali ke jalan Allah Swt. Alhamdulillah hati Dessy meluluh. Hidayah Allah Swt kembali lagi menyapanya. Dessy berniat untuk kembali menjadi muslimah dengan satu syarat bahwa sang suami harus mencarikan seorang guru yang tepat untuk Dessy agar ia yakin dan mantap memeluk agama Islam.

Suami Dessy menerima syarat itu lalu ia mengajak Dessy untuk melakukan shalat Isya berjamaah. Maka Dessy kembali menyembah Allah Swt setelah sekian lama ia meninggalkanNya.

Shalat Isya di malam itu begitu sejuk terasa dalam batin Dessy dan suaminya. Sang suami bersyukur kepada Allah Swt sambil menitikkan air mata bahagia, sedang Dessy menengadahkan wajah dan kedua tangannya sambil memanjatkan doa dengan suara yang terpendam dalam dada. Dessy sampaikan kepada Allah, Tuhannya:

“Ya Allah…., hingga kini aku belum merasakan keagungan dan kehebatanMu…

Andai betul Engkau adalah Tuhanku Yang Maha Kuasa…, mohon kiranya Engkau membuat rumah ini laku terjual!”

Demikianlah doa yang dipanjatkan Dessy malam itu kepada Tuhannya. Sebuah doa dari hamba yang lemah yang ingin menguji kekuasaan dan keperkasaan Allah Swt.

*

Saya terperanjat mendengar tutur doa yang pernah Dessy panjatkan. Saya bertanya kepada Dessy apakah rumah itu kemudian laku terjual? Maka Dessy pun melanjutkan kisahnya………

Sudah 7 bulan yang lalu rumah yang ia diami saat itu pernah diiklankan untuk dijual. Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan lebih dari itu Dessy dan suaminya memasarkan rumah mereka di berbagai media. Namun sayang tidak ada satu pun respon positif dari iklan yang dipasang. “Jangankan melihat lokasi, telefon masuk pun yang menanyakan rumah tidak ada” jelas Dessy singkat.

“Kami pun menyadari bahwa memang rumah kami sulit untuk dijual. Sebab lokasi rumah itu di lingkungan warga keturunan yang masih begitu percaya hoki dan feng shui. Ditambah lagi bentuk tanah rumah kami miring. Apalagi nomor rumah kami adalah 4 (empat) yang berarti mati dan membawa sial. Kami sudah putus asa menjual rumah itu, hingga kami berhenti beriklan” jelas Dessy.

Saat suami Dessy meyakinkannya untuk kembali memeluk Islam dan bercerita akan keagungan Allah. Maka Dessy pun ingin menguji kebenaran dari kuasa Allah Swt itu. Sebab itu Dessy berdoa dengan redaksi di atas. Sebuah doa yang menantang kekuasaan Allah Ta’ala.

*

“Terus bagaimana kelanjutan kisahnya, bu….?” tanya saya tak sabar. Maka Dessy pun melanjutkan kisahnya:

Seperti rutinitas harian yang Dessy kerjakan maka pagi itu ia berangkat ke toko miliknya. Sepanjang hari Dessy menanti ijabah dari Allah Swt atas doa yang ia panjatkan. Namun hingga sore hari masih belum ada pertanda akan datangnya ijabah doa itu.

Ba’da Ashar suami Dessy datang menjemput. Saat baru saja tiba Dessy langsung bertanya penuh harap kepadanya, “Apakah ada orang yang datang menanyakan rumah, Pa?!” Sang suami malah balik bertanya, “Memangnya apakah kamu pasang iklan kemarin?!” Dessy menjawab, “Tidak!” “Ngawur kamu, Ma…. Masak tidak pasang iklan terus berharap ada orang yang datang menanyakan rumah!!!” Dessy tidak  membalas kalimat terakhir dari mulut suaminya, namun ia membatin, “Ya Allah, rupanya Engkau tidak berkuasa seperti yang aku harapkan!”

Tak lama setelah itu Dessy dan suaminya kembali pulang ke rumah.

Saat itu kira-kira pukul setengah lima sore. Dessy dan suaminya baru tiba di rumah. Mereka tengah berada di kamar dan baru saja berganti pakaian. Mereka saling bertukar cerita dan pengalaman yang mereka lalui hari itu. Dalam perbincangan mereka di kamar saat itu, tiba-tiba mereka berdua mendengar ada suara seorang perempuan asing mengucapkan salam di luar rumah. Dessy mengintip lewat jendela. Di sana ada seorang wanita berjilbab panjang dengan warna muram. Sekilas Dessy menyangka bahwa perempuan itu pasti datang untuk meminta sumbangan. Dessy keluar dari kamar dan ia berpesan kepada pembantunya untuk memberi infak bila perempuan di luar sana meminta sumbangan. Usai berpesan Dessy pun kembali ke dalam kamar.

Pintu kamar kemudian diketuk oleh sang pembantu dan Dessy pun keluar. “Bu…, perempuan di luar tadi katanya datang mau melihat rumah” jelas sang pembantu. Deggg….! sontak Dessy terperanjat. Tak percaya akan berita yang didengarnya, maka Dessy bergegas untuk membukakan pintu bagi tamunya. “Wajah tamu itu begitu sumringah….” papar Dessy.  “Setiap kali ditunjukkan sebuah bagian ruang dari rumah kami, ia selalu bertasbih menyebut nama Allah dan kegirangan” imbuhnya lagi. Ia menyatakan tertarik dengan rumah Dessy dan menanyakan berapa harga yang diminta. Di luar dugaan Dessy sang tamu tidak hanya setuju dengan harga yang disebutkan, bahkan wanita itu mengajaknya untuk pergi ke notaris keesokan paginya untuk transaksi jual-beli rumah. SUBHANALLAH….!

Dessy kegirangan sore itu dan malam harinya ia bermunajat kepada Allah untuk menyampaikan rasa syukurnya atas ijabah doa yang Allah Swt berikan.

Esok paginya ia datang ke notaris bersama suami dan ibu calon pembeli rumah. Akte jual-beli rumah sudah diselesaikan dan proses akad tersebut begitu mudah dan cepat. Wajah Dessy begitu sumringah, dan dalam obrolan di kantor notaris itu Dessy sempat bertanya kepada ibu yang membeli rumahnya, “Bu…, apa yang membuat ibu tertarik dengan rumah kami dan darimana ibu mencari infonya?”

Sang ibu pembeli rumah menjawab, “Saya memang sudah lama mencari rumah di daerah Kelapa Gading, Jakarta. Namun belum ketemu jodohnya barangkali. 2 malam yang lalu sehabis shalat Isya saya merasa kegerahan di dalam rumah. Sambil ngobrol dengan suami di teras rumah, maka saya ambil setumpuk koran lama di meja yang ada di teras untuk kipasan. Lagi asyik ngobrol eh… tiba-tiba saya melihat ada sebuah iklan baris yang menjual rumah di daerah Kelapa Gading. Melihat ukuran rumah dan harganya kok sepertinya cocok betul dengan rumah yang saya cari. Maka keesokan harinya saya baru datang ke rumah bapak-ibu.”

Mendapati penjelasan sang ibu pembeli, Dessy menjadi terkesima dan melongo. Ia seolah tak percaya akan apa yang didengarnya. Sekali lagi Dessy menegaskan, “Dua malam yang lalu ibu membaca iklan baris itu?! Koran itu terbitan tanggal berapa dan pukul berapa ibu berada di teras rumah sambil kipas-kipasan?!”

“Gak tahu ya bu tanggal berapa koran tersebut tapi rasanya mungkin 7 bulan lalu itu koran. Sementara kalau waktu saya ngobrol dengan suami di beranda rumah saat itu mungkin kira-kira pukul 7 malam mungkin ya…” jawab sang ibu pembeli ringan.

“ALLAHU AKBAR….!” Dessy memekik. Ia terdiam sejenak dan tak sanggup berkata apa-apa. Beberapa bulir air mata kini menitik di pipinya. Sang suami dan ibu pembeli rumah bertanya apa gerangan yang terjadi. Lama Dessy terdiam. Tak sanggup ia mengangkat wajah. Setelah agak tenang Dessy menjelaskan bahwa 2 malam yang lalu ia shalat Isya bersama suami setelah sekian lama ia murtaddah. Ia ceritakan kepada semua yang hadir di ruangan notaris itu bahwa malam itu ia berdoa dengan redaksi menantang kekuasaan Allah Swt. Sungguh diluar jangkauan pikiran Dessy bahwa kalimat-kalimat doa itu rupanya naik menghadap Allah Swt, dan pada saat yang sama Allah Swt menjawab doanya dengan memberikan pantulan sinar pada tumpukan koran lama yang ada di beranda rumah ibu pembeli. Ibu pembeli rumah lalu merasa kegerahan dan Allah Swt menggerakkan tangannya untuk mengambil koran lama untuk dibuat kipas. Maka iklan rumah yang berbulan-bulan itu akhirnya menemui calon pembelinya. SUBHANALLAH!

Dalam ruangan notaris itu Dessy berikrar bahwa kini ia tidak ragu lagi terhadap Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh, keagungan Allah Swt amat menakjubkan. Apakah Anda merasakannya?!

Cahaya Langit,

Bobby Herwibowo

085 200 9000 77

#AskarKauny
#KaunyQuantum
#MenghafalQuranSemudahTersenyum
#HafizhOnTheStreet

PAMITAN RESIGN PEGAWAI BANK YANG MAK JLEBB…

0

Assalamualaikum
Warokhmatullohi
Wabarokaatuh…

“Bismillahirrahmanirrohim…”

Pagi hari tadi, tibalah saya di hari yang sdh saya nantikan sejak lama, yaitu hari dimana saya pamitan di B** Kantor Cabang Semarang Pandanaran tempat saya bekerja. Ya benar, Saya resign…

Malam sebelumnya, semalaman saya pusing memikirkan…

gimana cara menyampaikan “riba dg bahasa yg simple tapi mak jlebb…”

di forum doa pagi yang dipenuhi banyak pekerja, supervisor2, manager2 dan pimpinan tertinggi yaitu Pemimpin Cabang (P**) B** Kantor Cabang Semarang Pandanaran

Diakhir kalimat pamitan saya, atas ijin Allah, spontan saya menemukan kalimat ini…

Dengan intonasi serius, dan jeda antar kalimat yg cukup jauh, spy dapet feel renunganya…

“bapak ibu semua…”

“saya ingin menyampaikan sebuah bahan renungan…”
(langsung semua mata tertuju kepada saya, mungkin mereka berpikir, apakah saya mau nekad ngomongin ttg riba disini???).
batin saya, “Ya Benar… saya memang nekad…”

Dan dengan penuh sopan santun, saya mulai mengucapkannya…

“apakah…”

“bapak ibu semua…”

“pernah berpikir…”

“kalau ternyata…”

“sholat kita…”

“puasa kita…”

“sedekah kita…”

“infaq kita…”

“bahkan haji kita…”

“semua amal sholeh kita…”

“semua amal ibadah kita…”

“semua tidak diterima sama Allah…”
“kenapa bisa begitu…”

“ya… memang bisa…”

“Adakah sebabnya…?”

“ada…”
(mereka mulai tercengang… mungkin kaget dengan kata2 “ada”)

“taukah bapak ibu, apa sebabnya…”

“jawabannya…”

“adalah…”

“riba…”

(langsung deh… mereka pada tertunduk… “Mak Jlebb pasti…”)

Kemudian spy tdk kehilangan moment renungan, langsung saya susul dengan membagikan booklet 13 fakta riba…

Dan…

Pemimpin Cabang B** adalah orang pertama saya kasih booklet tsb… dan sengaja saya kasi 3 booklet khusus buat beliau…

Baru kemudian saya lanjut bagikan ke manager2, supervisor, dan semua pekerja…

Saya melihat ekspresi wajah2 mereka yang gimanaaa gitu…

Juga sekilas saya sempat melihat senior teman dekat saya yg sdh haji, sempat menepuk-nepukan dg pelan booklet itu ke keningnya…
(Entah apa maksudnya…)

Beberapa ada yg bilang, “mas sebenarnya aku tau riba itu haram, tapi aku belum siap… Aku masih belum berani kehilangan pekerjaan dan…”
(Astaghfirullah hal’adzim…)

Belum cukup disitu, saya dan Mbak C** yang resign dengan alasan yang sama, secara pribadi menghadap Bpk P*, karena mbak C** buru2 beliau pulang duluan dan saya dapat kesempatan 4 mata ngobrol ttg riba dengan Bapak P*, saya salut dengan respon beliau yang “open” terhadap riba. Biasanya orang Bank, apalagi punya jabatan tinggi, diajak bahas riba, biasanya ngeyel cari pembenaran. Tapi beliau bisa menerima, jujur saya salut dengan beliau…

Semoga Allah mudahkan beliau utk semakin paham dan meninggalkan riba…
Aamiin…

Alhasil, pagi tadi, meski belum semua kebagian, tapi sekitar 50 booklet 13 fakta riba, sukses saya bagikan di forum resmi doa pagi PT. BANK ….. (PERSERO)Tbk. KANTOR CABANG SEMARANG PANDANARAN

Bila tulisan saya ini, sampai di tangan bapak ibu pekerja bahkan pejabat B**, disini sama sekali tidak ada niat buruk, saya hanya ingin mengingatkan kepada bapak ibu semua, bahwa semua penghasilan (dari gaji, uang cuti, insentif, bonus bahkan THR) yang anda terima, itu berasal dari bunga(riba) yang dibayar oleh debitur pinjaman. Dan menurut Islam riba hukumnya haram, artinya semua penghasilan Anda haram…
Maka tinggalkanlah…

Disana, tak banyak yang bisa saya harapkan dari respon mereka, krn tugas kita sesama muslim adalah mengingatkan muslim yang lain saat mereka keliru, selanjutnya hak ALLAAH untuk memberi hidayah kepada mereka…

Semoga semakin banyak saudara muslim kita diluar sana yang semakin tersadar akan bahaya, dosa dan adzad riba…

Ini adalah pengalaman nekad saya yang “koplak ?” dengan membahas ttg riba di dalam kantor B*, didepan semua pekerja dan petinggi B*, rasanya luar biasa bisa melihat ekspresi wajah2 mereka…

Semoga bermanfaat dan dapat menjadi sebab awal terbukanya hati untuk bisa menerima hidayah dari ALLAAH…

Aamiin…

Wassalamu’alaikum
Warokhmatullohi
Wabarokaatuh…

IEN
Semarang 07:30 wib
Selasa 31 Januari 2017
Resign dari pegawai tetap
Masa kerja 11 thn 3 bln
PT. Bank ….. (Persero)Tbk.

“Alhamdulillahirobbil’alamiin…”
??
_____
Di share oleh:
Om Maul, warga KSW#03 Property & KSW#22 Jabar

BYE BYE KARTU KREDIT

0

Hari ini Atas ijin Allah, alhamdulilah smua kartu kredit saya lunasi dan saya tutup

Tahun 2011 saya berjualan online jam tangan via bbm dan omzetnya sangat bagus bs mencapai 70 juta sebulan bahkan bisa menembus 100 juta pada saat lebaran atau moment tertentu

Berawal dari 1 grup yg berisi 30 member aktif, reseller saya bertambah sampai 3 grup brarti saya memiliki 90 reseller dan orderan ngalir trs setiap hari bs sampai 20 pcs jam tangan yang terjual

Karena kepercayaan, saya memberikan tenggang waktu pembayaran, namun seiring perjalanan beberapa reseller ada yang tidak tepat waktu membayar meski pada akhirnya tetap bayar sih cuma saat pembayaran dr reseller tidak tepat waktu sedangkan saya membutuhkan modal untuk membeli barang

Akhirnya salah seorang teman memberitahu kartu kredit kan bs tarik tunai sesuai limit kartu yg kita punya dan kalo kita bayar tepat ga akan kena bunga jd istilahnya kita pakai uangnya dan dibayar sblm tanggal jatuh tempo

Pucuk dicinta ulam pun tiba, tiba2 banyak bank menawarkan kartu kredit ke saya dengan limit 2 digit wah lumayan pikir saya utk memback up permodalan selama reseller blm pd bayar namun kita tidak pernah tau usaha ini msh tetap lancar atau tidak

Dari 1 kartu kredit tambah lagi jd 2 #janganditiru, awalnya pembayaran lancar lama2 reseller makin lama bayarnya, dan usaha tidak sebagus awal jualan, akhirnya saya yg kelimpungan, soalnya apa?? Saat kita pakai kartu kredit :
1. Tagihan selalu datang tepat waktu, tapi pemasukan tidak
2. Meskipun tujuan kita mulia, jika tidak dibarengi dengan cara yang benar, tidak akan ada artinya sama sekali
(Tri astuti owner mutif)

Sekarang baru tau akibatnya, tp alhamdulilah Allah membukakan jalan untuk menyelesaikan smuanya lewat usaha baru saya di tas Zola Leather

Buat yang belum pernah pakai kartu kredit istiqamahlah dan jangan juga merasa lbh baik dr siapapun

Buat yang sedang punya kartu kredit smoga Allah memudahkan untuk melunasi dan mohon untuk selalu dberi petunjuk dan jangan menyarakankan temennya utk buka kartu kredit jd kena dosanya

“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberi rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu” ( At-thalaq ayat 3-4)

By Mira Nur
#KSW17

ASURANSI bisa merusak TAUHID kita

0

Hati-hati ya Bunda… ASURANSI bisa merusak TAUHID kita

Beberapa waktu yang lalu teringat dengan respon mendadak istri waktu mobil kami meyenggol pagar rumah, & mobil jualan kami lecet. Uppss… padahal saya udah hati-hati, koq bisa ya nyenggol.

Mendadak Bunda billing Yah… keluar duit lagi untuk ngecet, coba kita masih ikut asuransi

Saya : Ssst… Bunda koq ngomong begitu…Nahh, kan jadi RUSAK TAUHIDnya, yang keinget malah asuransi bukan ingetnya ke Alloh. Bersyukur kita dikasi hidayah Alloh telah berlepas dari asuransi sejak 2 tahun lalu.

Bunda : Beneran ya ASURANSI bisa ngerusak Tauhid kita

Saya : Iyalah…, dalam ASURANSI menjamin sesuatu yang belum jelas bagi seseorang “Kalau anda tabrakan”, “Kalau anda mati”, “Kalau anda sakit dirawat di rumah sakit” gak ada kejelasan. Dalam Islam gak boleh ada iming-iming, bayar premi 5 juta/tahun harga mobil 200 juta, mobil hilang, asuransi kasi kita ganti 175juta nahhh ini kan sama dengan RIBA, MANIPULASI, & GHARAR. Kita bayar sekian dapan sekian.

Bunda : owwh… gharar itu apa ya

Saya : Gharar itu, merugikan salah satu pihak/transaksi yang tidak jelas produknya, waktu, tempat dan harganya. Gharar dalam Islam Haram Bunda.

Bunda : Astaghfirullah, jadi ngeri, Asuransi rupanya komplit dosanya ya… ada RIBA, GHARAR dan MANIPULASI pula… ehh nyerempet TAUHID kita pula yang rusak.

Saya : dengan kita tidak ikut asuransi, kita coba taat atas perintah ALLOH, ALLOH tidak mau diduakan. Seperti kejadian tadi ayah mobil nyenggol pagar, rupanya pagi ini kita belum SEDEKAH. Kita langsung inget ALLOH. Coba kita ada asuransi, begitu kecelakaan yang diinget pertama Alhamdulillah ada asuransi. Nah Allohnya taruh dimana???

Betapa nikmatnya ketika hidup hanya disandar pada janji ALLOH. Pengganti asuransi apa? Perbanyaklah sedekah. Dua dari empat keutamaan sedekah adalah mejauhkan dari BALA dan MENYEMBUHKAN PENYAKIT.

#hijrahbarokah

Kris Diantoro
www.kepochips.com