Kali ini saya mau sharing pengalaman pagi tadi…sewaktu mengantar anak ke sekolah. Saya ketemu dg teman yg Berdagang di pasar.
Dia curhat kpd saya akan keresahan hati nya terkait rencana pemerintah yg akan membangun ulang komplek pasar tempat toko dia berdagang…Krn dia tdk ingin terlibat riba.
Seperti seringkali terjadi…bangunan baru nantinya harus di tebuSWT dg harga yg lebih tinggi yg tdk sanggup di tebus secara cash/tunai oleh teman saya td…dan biasanya, pemerintah menawarkan pinjaman riba utk menebus toko tsb. Dia sgt cemas dg kemungkinan situasi itu.
Dan, setelah dia selesai bercerita… baru lah saya ceritakan kpd dia ttg pengalaman saya…betapa sakitnya, pedih, sengsara karena riba…hasil berdagang belasan tahun ludes semua bahkan menyisakan hutang ratusan juta. Teman saya td manggut-manggut sambil sesekali istighfar mendengar pengalaman saya.
Dan saya pun berpesan kepada dia “JANGAN TERLIBAT RIBA… APAPUN ALASANNYA”. Takut lah kpd Allah SWT…terus ber ikhtiar, dan total bergantung kpd Allah SWT. Teman saya td berulang kali mengucapkan terima kasih kepada saya atas sharing pengalaman saya…
namun dlm hati, saya sgt sedih…krn org lain mau berterimakasih ketika di sampaikan ttg bahaya RIBA kepada nya…smtr klrg saya sendiri (kakak & adik) malah ” keberatan ” klo saya ngomong ttg RIBA kpd mrk.
Saya hy bisa berdoa… smg klrg saya dan umat muslim lain yg msh bergelimang RIBA di beri hidayah oleh Allah SWT… dan saya pun berniat untuk terus menyampaikan peringatan Allah SWT untuk meninggalkan RIBA.
By Lita Mucharom, KSW #10 Agriculture
WA KSW 0811-113-139
Jangan kalap mengambil proyek. Saatnya pilih2 proyek. Jika salah pilih, jangan kaget kalau anda cuman jadi budak bank, pajak dan white collar crime.
Beware dengan CORPORATE TRAPS yg diberlakukan perusahaan2 kapitalis. Tipikal semua gayanya seperti dibawah ini:
1. Kontrak payung dari klien memang untuk 1 – 3 tahun dg nilai menggiurkan. Sehingga performance bond vendor harus di back up dana bank yg cukup besar.
2. Nilai segitu ga bisa di deploy tanpa adanya PO / SO. Nah disini mereka klien berlama2 menerbitkan PO / SO ini padahal lembar asli PO / SO dipakai untuk penagihan / yg parah dipakai untuk performa invoice yg ga ada kekuatan hukumnya sama sekali. Bbrp perusahaan bahkan dengan kejamnya menerbitkan PO setelah 6 bulan proyek berjalan. Ada jg PO di terbitkan setelah kontrak berakhir. Walau kita sudah teriak2, follow up, ajak meeting tapi kesepakatan yg sdh ditanda tangan kadang diabaikan/ dilanggar klien dengan entengnya.
3. Di dalam kontrak ketentuan penagihan hanya mengatur pembayaran 30 – 60 hari sejak Invoice di bayarkan. Padahal kenyataannya dengan sistem software (SAP) invoice tidak bisa diterbitkan tanpa didahului Perfoma invoice. system s/w SAP (setan aja pusing) memiliki struktur yg rumit bahkan untuk menerbikan dokumen approval saja juga rumit. Banyak prosedur di situ
4. Kontrak baku buatan lawyer yang sama untuk seluruh perusahaan kapitalis ini sangat sulit diminta untuk di rubah pasal2nya. Kalau vendor mengajukan perubahan, maka diancam kontrak akan dibatalkan.
5. Kontrak induk saja kadang baru terbit 2-3 bulan setelah proyek berjalan. Padahal invoice harus melampirkan kopi kontrak yg ada tanda tangannya
6. Performa invoice harus lengkap dengan dokumen2 asli padahal PRoforma ini tdak ada kekuatan hukum jadi kl Proforma telat di approve maka kita tidak mungkin memperkarakan dia secara hukum krn tidak ada ketentuannya di dalam kontrak.
7. Untuk 1 proyek terkadang tagihan dipecah menjadi lebih dari 50 cost controller dengan total invoice lebih dari 100 exemplar dalam 1 siklus pembayaran. Dan cost confroller sebagai pemberi approval ini suka tidak amanah. Proforma dibiarkan menumpuk tidak segera di approve kadang ditinggal cuti dll padahal PIC vendor sudah begging ke meja kantornya hampir tiap hari
8. Beberapa lampiran dokumen asli harus lengkap tanda tangannya. Namun kadang tanda tangan belum lengkappun vendor dipaksa menyelesaikan kewajibannya. Sementara ketika vendor menagih ditunda karena kurangnya tanda tangan ini.
9. Kadang ada oknum finance yg sengaja menahan pembayaran dan memeras staff vendor untuk sogokan. Sebaiknya hadapi dengan keras juga, jangan mau menyogok untuk mendapatkan hak vendor
10. Invoice sudah diterima, ketika jatuh tempo tiba2 dinyatakan ada kesalahan dan di kembalikan. Kl jauh2 hari kita tanya apa sudah benar kadang tidak di response
11. Invoice sering tidak dibayar walau udah jatuh tempo dg seribu alasan libur lah apalah yg terakhir udah disomasi masih ga mau bayar katanya perusahaan klien lagi kesulitan bisnisnya. Ya iyalah kita semua juga lagi kesulitan, emangnya lu aja?? Perusahaan vendor lebih kecil masa sih kasih pinjaman cuma2 ke perusahaan besar dengan cara ini
12. Kontrak dari klien Umumnya tdk menjelaskan scr detil pada saat awal penjelasan tender apa saja yg hrs di lakukan saat mau pengajuan tagihan, kalau di tanya selalu jawabannya nanti kalau sdh jadi pemenang, dan di kembalikan pd statement pembayaran sekian hari. Pdhl maksud tersebut adalah pembayaran sekian hari setelah invoice di terima dan tidak ada kekurangan dokumen2 pendukungnya. Masalah dokumen pendukung apa Dan bgmn proseduralnya itu yg mereka tunda penjelasannya.
13. Tanggal pemasukan tagihan dibatasi, dan ada juga batas tanggal transfer pembayaran. Dgn cara seperti ini, misal dalam kontrak tertulis pembayaran 30 hari setelah invoice lengkap di terima, nyatanya lebih karena jika lewat tanggal tertentu kita harus menunggu bulan berikutnya untuk terbitkan invoice. Sementara mereka dengan “sengaja” menunda approval performa invoice, invoice tidak bisa disajikan sebelum performa di approve.
Sedangkan karena keterlambatan ini, vendor akan terpaksa memperpanjang penggunaan dana bank, kalau tdk ada pemakaian dana dari pemasukan kontrak lainnya. Shg pasti beban biaya bunga banknya bertambah tambah. Riba dan dosanya pun bertambah. Naudzubillah.
Nah Jika anda sudah terlanjur dalam situasi ini, anda bisa mensikapi company trap dgn memberi tahukan bahwa sesuai analisa bisnis didalam penawaran ternyata kita hanya mengalokasikan pembiayaan sekian dgn dasar perhitungan jumlah pendanaan dan siklus dari pengucuran sampai di terimanya pembayaran ke kami. Sehingga alokasi tersebut sebagai plafond support dana vendor atas proyek tsb, kalau sdh mencapai batas tsb maka resikonya vendor boleh menghentikan servicenya. Jangan takut kehilangan klien yang seperti ini, dan jangan percaya kalau diancam dicairkan performance bond nya. Karena sesungguhnya merekalah yang melanggar hukum. Tapi penjelasan ini selalu di mulai dengan debat dulu dgn klien, kan capek juga lama2.. Sepertinya hobby banget berantem dgn klien kan? Lebih baik say “bye-bye problem maker”
Seneng bisa denger sharing dari member disini. Sy ingin sharing sedikit pngalaman
Bbrp tahun lalu sy pernah buka konveksi, orderan alhamdulilah ada terus mskipun belum ribuan. Ktika ada teman di salah satu bank menawarkan kredit usaha dgn bunga ringan, sy smpat menolaknya.
Teman sy rajin datang k konveksi, bahkan sampe order dlm jumlah cukup bnyak dan terus follow up sy untk ambil kredit usaha. Ntah gmna sy akhirnya terima, usaha sy lebih besar, karyawan pun bertambah. Orderan mngalir, sampe ada bbrp yg sy tolak. Ktika usaha sedang maju, ada mslah dlm rumahtangga, ada WIL yg notabene WIL trsebut sahabat sy, teman suami jg.
Sampe sy ngga fokus urus usaha. singkat cerita rumahtangga sy karam, usaha konveksi gulung tikar, yg tersisa cicilan bank dgn bunga meroket. Temen yg dulu wara wiri k rumah pun berubah jd galak ? karena sy sering macet untk bayar cicilan.
Sy sadar, sy salah dalam mngambil kputusan (mengambil kredit bank) seharusnya sy bersabar dalam menjalankan usaha. Sungguh dahsyat akibat yg ditimbulkan oleh RIBA.
Skarang, sy memulai lg dari nol. Semoga Allah SWT meringankan jalan sy.. Aamiin
By Samsul Arifin, KSW #33 Siyaasah
WA KSW 0811-113-139
Hari ini, Senin, 17 Juli 2017 di KSW #29 Jabodetabek ramai diskusi tentang beredarnya tulisan “LIPPO WAY” pada media social beberapa pekan ini. Menanggapi diskusi dan tulisan itu, saya cuma memposting:
Ooo.. Itu namanya CORPORATE TRAPS. Biasa dilakukan oleh perusahaan yang merasa besar. Dan sedihnya, dilakukan juga oleh pengusaha “besar”berKTP Islam.
Skala terendah dari corporate traps adalah dengan permainan Term of Payment dengan mengatasnamakan system perusahaan.
Ketika akan menghadiri buka shoum pebisnis di The Dhamawangsa Jakarta Selatan bulan lalu, saya dijemput oleh Mas Arya, pemilik production house di Jakarta. Production House yang memproduksi acara-acara untuk National Geographic ini juga menyewakan alat-alat untuk penyiaran televisi.
Sambil berusaha melintasi kemacetan Jakarta, beliau bercerita bahwa perusahaan TV terkenal sudah hamper setahun ini tidak membayar sewa alat kepadanya. Invoice tak tertagih lebih dari Rp 1 M itu telah membuat arus kas perusahaannya kembang kempis.
”Pengalaman pribadi saya dan Mbak Trisna. pembayaran dari mereka lama, laporan pendapatan msti berulangkali di ingatkan dan financenya gak ramah alias jutek kalo dihubungi. Selain itu salah satu produk dar kami yg lumayan laris ternyata mereka duplikat dgn sedikit variasi dan dijual dgn harga lebih murah”
By Oktina, KSW #29 Jabodetabek.
”Usaha saya sbg suplyer /pemasok ke perusahaan korea atau hotel bintang lima di jakarta,dg pembayaran tempo 30 hari, sekali Po minimal bisa 25jt..tapi pd kenyataannya mereka bayar bisa sampai 2 bulan..bahkan utk hotel ada yg 3 bulan… Jawabnya pasti dibayar..Iya sih pasti dibayar,tp Setelah cash flow kita babak belur… ?”
By Wawan, KSW #29
Skala sedang dari corporate traps biasanya dilakukan dengan menjebak sasaran dengan utang. Yang kemudian berujung pada pengambil-alihan asset strategisdan bernilai tinggi.
Skala yang termasuk berat adalah dengan instrument paper asset. Cara masuknnya macam-macam. Yang lambat laun terjadi dilusi saham. Pada akhirnya, terjadi penguasaan saham pengendali oleh perusahaan besar.
Permainan TOP, yang diingkari adalah kebathilan
Utang yang mengandung riba adalah kebathilan
Saham adalah satu dari bentuk-bentuk aqad bathil
Oleh karena itu, mari kita belajar ilmu-ilmu bisnis dalam Islam, agar tidak terjerumus pada kebathilan yang memusnahkan. Hadiri kajian-kajian fiqh muaamalah yang kita laksanakan ya..
Berikut ini tulisan lama saya tentang CORPORATE TRAPS. Silakan nikmati
CORPORATE TRAPS ITU NYATA
Pada Tahun 2007-2008 ketika saya membantu Mas Heppi Trenggono di Balimuda Persada, kami harus pontang panting kesana-kemari untuk menambal arus kas perusahaan yang berdarah-darah karena Corporate Trap pada proyek harvesting & land clearing sebuah perusahaan hutan tanaman industri di Jambi. Bukan hanya oleh perusahaan hti-nya kami “dikerjai”, namun oleh bank, sister kompeni-nya kamipun dijebak. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Hiks hiks hiks..
Pada Tahun 2012 yang lalu, saya diminta membantu perusahaan advertising di Bogor, yang kesulitan cash flow. Setelah saya masuk, ternyata kesulitan cash flow itu karena Corporate Trap dari perusahaan semen yang dilayaninya.
Awal Tahun 2016 ini, saya dicurhati oleh Mas Mirza, KSW #01 dan Mbak Arini, KSW #2 yang menceritakan sahabat-sahabatnya yang kekurangan modal untuk memenuhi order dari perusahaan ritel modern ternama. Usut punya usut, ternyata bukan kekurangan modal, namun cash gap yang terlalu panjang antara cash-in dan cash out yang tidak kekejar.
Mirip dengan case of Balimuda Persada, sahabat-sahabat Mas Mirza juga terjebak pada permainan bank sister kompeni perusahaan ritel ini.
Tiga bulan yang lalu, ketika saya berkunjung ke oil plant -nya Mas Oky, KSW #01, Mas Firdaus, KSW #13 menceritakan nasib pengusaha UMKM binaannya yang kehabisan modal karena pembayaran tidak jelas oleh perusahaan ritel ternama yang baru saja membuka outlet terpadu di Balikpapan.
Tiga pekan lalu, di WAG Supi, terpampang foto-foto Cak Bukhin yang sedang memimpin demo di depan sebuah grup perusahaan terkenal. Mereka minta pengembalian uang deposit pulsa yang sudah berlarut-larut tak jelas juntrungannya. Perusahaan yang didemo Cak Bukhin, ternyata suka melakukan Corporate Trap pada bisnis-bisnis yang dijalankannya.
Proyek perumahan mewahnya banyak menelan korban supplier dan kontraktor yang harus gigit jari karena hanya dibayar dengan janji. Hiks hiks hiks…
Ketika Dakwah Rombongan ke Kalimantan Selatan, 2 (dua) pekan lalu, saya diperkenalkan oleh Mas Orrin, KSW #Diaspora, kepada seorang pengusaha besar Business Process Outsourcing (BPO) di Tanjung (Tabalong) yang kini terlilit utang. Setelah diskusi, sama saja penyebabnya. Corporate Trap oleh perusahaan tambang yang menjadi klien-nya.
Dua hari yang lalu, saya dikejar-kejar oleh seorang National Key Account Manager perusahaan Multinational. Rupanya, perusahaan yang tidak punya utang ini, kena juga Corporate Trap oleh perusahaan ritel ternama ini. Kena deh!
Pada beberapa Pertemuan Tatap Muka Warga KSW, saya sering menjelaskan permainan corporate trap ini. Oleh karena itu, saya mohon bantuan warga yang hadir pada pertemuan-pertemuan itu untuk menceritakan di sini, apa itu Corporate Trap. Sehingga sahabat-sahabat kita yang lain berhati-hati ketika mendapatkan order dari “perusahaan besar” (pakai tanda kutip ya..)
Sebelum Anda share, ada suatu Hadist Rosul yang mengingatkan kita agar tidak ta’jub pada seseorang yang mengembangkan usahanya dengan harta haram, diantaranya riba. Mohon bantuan warga untuk memposting hadist tersebut ya..
Terima kasih atas bantuannya. Semoga ALLAAH mudahkan segala urusan kita semua.
Wassalaam,
Samsul Arifin
Founder SyaREA World, Sharing Leadership
WA KSW 0811-113-139
= = = = = = = =
Coorporate trap oleh perusahaan yg menerapkan pembayaran kpd supplier dg sistem T.O.P (Term of Payment) atau bayar mundur 14 – 30 hari dsb.
Namun pd saat jatuh tempo, tagihannya tidak dibayar. Alasannya macam-macam. Padahal mereka jual barang kita cash.
Sementara Stock brg sdh habis. Otomatis toko minta supplier kirim barang lagi. Hingga nota tagihan menumpuk.
Dibayar sih dibayar. Namun entah invoice yang kapan karena jumlahnya kadang gak sinkron dan kurang jumlahnya. Bahkan bisa semena-mena motongnya.
Bisa jadi Uang yg seharusnya dibayarkan ke supplier sengaja diendapkan di bank supaya berbunga. Bayangkan kalau 1 supplier di 1 cabang saja tagihannya 10jt, berapa total uang yang diendapkan dan bunga(riba)nya dari ratusan supplier dan seluruh cabang toko tsb se-Indonesia jika dikumpulkan jadi satu??!!!
Na’udzubillah…
By Dessy, KSW #21 Diaspora
= = = = = = = = =
Corporate trap memang sangat menyengsarakan terutama buat perusahaan dengan modal yg pas pasan, sudah 2 thn ini saya pun kena cash gap…dr perusahaan customer saya apalagi salah satu customer besar saya, yg tadinya pembayaran 1’bln berubah jd 1.5 bln, kemudian menyusul ada customer lagi yg minta pembayara mundur lagi, tidak 1bln lg,..huffhhh?
berat buat kita yg modal pas2n…krn butuh modal brp kali lipet spy cash gap itu hilang dgn sistem corporate trap ini…
hitungan kalkulator profit tapi uangnya ga ada ??
uangnya msh dicustomer, msh berupa tagihan, yg akhirnya setiap bulan hanya cukup buat operasional dan bayar karyawan.
Alhamdulillah kami Insya Allah msh tetap Istoqomah untuk tidak memakai hutang bank buat nyutik modal.
saya pun harus putar otak tuk sambil cari side job buat dapur saya tetep ngebul ?
Bismillah semoga kita semua dimudahkan dan dijauhkan segera dari cash gap krn corporate trap ini..Aamiin
By Nanang, KSW #22 Jawa Barat
= = = = = = = =
Ingin berbagi pengalaman, dari sekitar 15.000 costumer saya, 90% nya adalah end user yg bayar pake pembayaran COD atau bahkan CFD (Cash Before Delivery) jadi aman dan sehat banget di cash flow, 10% nya costumer saya adalah Corporate, tapi saya tegas kepada mereka untuk minta COD kecuali costumer langganan yg sudah ketahuan bagus track record paymentnya, paling lama saya kasih waktu payment 2 minggu.
Pernah saya diminta masukin harga rak minimarket oleh GM purchasing sebuah jaringan minimarket nasional, tapi saya gak jadi kirim harga karena dapat masukan info berharga dari salah satu vendor pabrik rak saya, bahwa jaringan minimarket itu kalo bayar bisa diatas 2 bulan..
Intinya payment costumer itu punya history, yg punya history bagus bisa diteruskan kerjasama bisnisnya.. yg punya history jelek tinggalkan saja krn akan mengganggu cash flow bisnis kita. Dan fokus cari costumer lain yg lebih OK bayarnya.
Pengusaha muslim semangat !!!
Sekian..
By : Dede Sulaeman, KSW #10
= = = = = = = = = =
Semoga ada hikmah buat temen t3men pengusaha Kecil Menengah.
Saya Diatributor Spare Part Truck, khusus Kaki2 Mobil seluruh merek Mobil kecil dan besar, khususnya Per Mobil dan component lainnya.
Dikarenakan emosional Create market, “stupid” Keep/Protecting cuwtumer strategy and Gready to expand market area.
Dari COD di rubah 1 minggu, ke 1 bulan.. al hasil faktur sekarang ada yg ulang tahun.
Utk memperluas dan meningkatkan penjualan, kami memakai terming yg tak terkontrol. Akibatnya planggan yg sebelumnya tidak minta, menjadi wajib untuk kami memberikan terming 1 bulan.
Bahkan kini kami terkena IT, tanpa mengirim barang, maka mereka tak mau bayar faktur bulan kemarin. Semakin berlipatlah kerugian kami.
Dan gawatnya, dengan 1.000 planggan, hampir semua terkena virus tersebut.
Ga hutang, ga belanja.. mereka terbiasa karena memang kami yg membiasakan sebagai “nilai jual”.
Pembayaran adalah cashflow, cashflow adalah darah usaha kita..
Tanpa ada darah yg berputar untuk metabolisme oprasional perusahaan… semakin carut marut pengaturan oprasioanal. Mau bikin apapun ga jalan, karena uangnya belum dibayar.
Flasback, 3 thn pertama kami merasa menang dgn penjualan dan Profit Fantastis. GREEDY expansi dgn penambahan Gudang sendiri di 6 Provinsi Jawa, SumSel dan Kalsel.
Namun selanjutnya, kami membutuhkan dana perputaran untuk menutup Suplier dan oprasional, krn Piutang belum dibayar.
kami mulai Minjam dana bank.
Mulailah, kami semakin terjerumus RIBA yg tak pernah habis kebutuhannya.semakin besar dan semakin besar.
Kini… hampir 60 persen pendapatan kami untuk Bank.
Kini Tidak sedikit planggan yg kabur, ditagih keras malah ngasih golok dll.
Kini keberkahan semakin meninggalkan kami.
Kini, semakin terpuruk menuju kebangkrutan bila tidak mengambil Jalan extrem, dgn keberanian memperkecil pasar, Menjual Gudang, dan Menarik Piutang yg brakibat Planggan ngambek dan hilang penjualan.
Andai saja tetap COD, bukan penjualan besar namun uang entah kapan tibanya…
Dan dana penjualan datang tepat waktu, mungkin saat ini Lebih besar dan lebih Kokoh.
Jadilah Ayam Kampung, yang memang lebih lama menghasilkan daging, namun kokoh karena terbiasa kena panas, hujan, kaget peitr dll.
Dari Pada Jadi Ayam Boiler, yg cepat menghasilkan namun banyak yg mati karena ringkih terhadap cuaca, mood, stress dan pengaruh lingkungan.
Sewaktu sya masih di bangku kuliah, kampus saya (IAIN samarinda) bekerja sama dengan kantor cabang pembantu bank muamalat… Otomatis scr kelambagaan mewajibkan pembayaran uang semester melalui bank tersebut… Bahkan ATM menjadi satu dg KTM (kartu tanda mahasiswa)
Namun yg menarik beasiswa kaltim cemerlang juga menetapkan secara resmi pengguna abank BPD kaltim (skrg bank kaltim)… Wal hasil seluruh mahasiswa yg mengurusi beasiswa kaltim cemerlang wajib membuatnya sbg salah satu transkin pelengkap persyaratan data dan berkas yg diminta…
Akhirnya dompet mahasiswa di isi dengan 2 atm (1 syariah+1 konvensional)
Naah.. Kebetulan daerah saya (kab. penajam paser utara) belum satu pun bank syariah muamalah scr otomatis transaksi pembayaran (karena anee usaha online jd butuh ini) online, dll dilakukan dg abank konven (BPD kaltim)…. Ma’lum selepas 2 tahun kluar kampus atm syariah nganggur akhirnya lupa sandi, saldo pun memang kosong… Jdilah hiasan dompet karena mw dbuang sayang ada kenang2an KTM nya wktu msih kliah…
Stlah brfikir ulang mw nabung pake bank syariah, berangkat lah mncari bank trdekat di kabupaten tetangga (kab. Paser)… Kbtulan ktmu kcp. Muamalah paser msuk lah saya dan di jamu dg senyum manis oleh satpam yg berjaga dg sapaan tambahan “assalamualaikum”… Jawab ana “wa alaikumsslm+ansul senyum manisnya”…
Smpe ke teller…
Saya: mba mau aktfkan rekening yg dh lama ga kepake
Teller akhwat: oh ya mass… Slahkan duduk (sembari saya memberi buku dan atm card)
Saya:gmna mba??? (Tanyaku padanya penuh harap atm dpt aktf kembali)
Teller: sabar mas yaa!!! (Jawabnya lembut)
Dialog dg istri:
Saya; adem yah mii, bank syariah yg di putar tvnya channel tv mekkah lagi ngaji
Istri: iya bii (sambil senyum manis skaligus mengurusi anak yg lg aktf goyang sana sini)
Dialog dg teller kembali:
Saya: dlu sya pake ini mba (menunjuk buki rek. Muamalah) wktu kliah, kerena di ppu ga ada muamalah jd sya asingkan didompet saja atmnya
Teller akhwat: oh iya mas, knpa mas ganti dan mw pake Rek. Syariah lagi??? “Tanya nya serius”
Teller akhwat: sudah tau hukumnya yah mas (mksudx klo konven riba cooy) ??? “lanjutnya sambil senyum2
Saya: ehm iya mba tau aja… Cuma mau hati2 aja (jawabku pelan sambil trsenyum)
Singkat cerita proses slesai.. Dan smpai hr ini pelanggan online saya klo transfer ga ke abank konven lagii tp ke abank syariah…
TAPI yg menjadi pertanyaan smpe hr nii??? Muara abank2 syariah kan juga dr bank indonesia??? Apa saya sudah lolos riba???
(TOLONG JAWABAN ADEM NYA MASYARAKAT2 #MTR & #KSW DIMANAPUN ANDA BERADA) ????????
By Yunita, KSW #25 DIY & Jawa Tengah
WA KSW 0811113139
PERJALAN PULANG (Surabaya -kendal)
KA.Gumarang jam 15.30
Alhamdulillah…
2 hari ditemeni suami tercinta…
Saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yg sebenernya simple tapi mengena banget
Diawali kmrn tgl 15 juli kami ikut SPI REGULER dan dilanjutkan hari ini kami ikut CCKU
Kami baru sadar… ternyataaaa
Selama ini kami hanya memenuhi KEINGINAN Bukan KEBUTUHAN
bahkan sempet kena sentil oleh Ustad Samsul…
Udah jadi dokter pengen ngambil spesialis… sdh ambil spesialis pengen ambil sup spesialis hanya krn ingin menaikkan penghasilan????
Ternyata setelah kita naikkan sekolah lg tdk hanya penghasilan yg tambah tp pengeluaran dan keinginan jg bertambah pesat?????
Astagfirullah….
Kemana saja pikiran sy selama ini…
Baru sadar hari ini….????
Semoga setelah ikut CCKU ini
Kami bisa memahami apa hakekat hidup dan apa hakekat uang…???
Sehingga kita bs membedakan mana yg KEINGINAN dan mana yg KEBUTUHAN
dan tentunya kami bs memotong apa2 sj yg sebenernya tdk kami butuhkan dan bs hidup lebih sederhana shg bisa MENGGEMUKKAN TABUNGAN
DI AWALI IKUT Seminar “Cara Cerdas Kelola Uang” tanggal 24 November 2015 di Saung Manglayang, Jl. Cilandak KKO no 22 (Area Golf Driving Range) Jakarta Selatan
LANGKAH AWAL YANG MENENTUKAN HASIL AKHIR
Alhamdulillah Seminar SBC ini yang pertama kali saya ikuti dan juga pertama mengenal Ustadz H. Samsul Arifin yang dengan penjelasan yang sederhana namun efektif menjelaskan Bagaimana Mengelola Uang yang Efektif. Ini kunci mengelola kehidupan yang bebas hutang riba.
Dari srmibar tersebut, banyak perubahan sikap dan motivasi saya untuk segera melunasi semua hutang riba saya.
Awal yang menentukan karena saya mendapatkan informasi yang benar dan langkah strategis untuk melunasi semua hutang riba saya dan ikut komunitas yang tepat anti riba.
Setelah itu saya dan istri aktif dan ikut serta di beberapa kegiatan seminar SBC ( KSW / PTR / MTR ) dan juga ikut di komunitas Surga Preneuer di bawah koordinasi Ustadz H. Wingki Waluyo dalam Pengajian dan FORBISS.
Juga ditunjang dengan aktif diskusi dengan para mentor yang ahli bebas riba dan mau sharing diskusi dengan saya, khususnya Pak Achmad Mirza, Pak Samsudin Dakman dan Pak Eri Laksmono.
Referensi untuk Bebas Riba dengan membaca berbagai buku bebas riba seperti 27 Jurus Meraih Impian ( Ustadz H Samsul Arifin), Bebas Hutang Cara Taichi (Ustadz H Safak Muhammad) , Semua Bisa Bebas Hutang ( Ustadz H. Achmad Mirza ) dan Beberapa Buku Saptohari
Memang semuanya membutuhkan proses dan tambahan ilmu lainnya yang diperlukan untuk segera melunasi semua hutang riba saya ( target utama saya).
Alhamdulillah ilmu CCKU kemudian dilengkapi dengan ilmu RBU ( sekarang PBTR ), BTR, Cara Menghadapi Kemandegan Bisnis /Kehidupan sampai Dakwah Rombongan ke Madura disertai ikut beberapa Kopdar MTR dan Pengajian Halaqah nya ( di kantor Pak Eri Laksmono) serta Fiqih Muamalah
Alhamdulillah setelah berjuang selama lebih kurang 1.5 tahun semua hutang riba saya telah lunas ( telah saya sharing ceritanya sebelumnya )
Saya sangat bersyukur pada Allah SWT diberikan kesempatan untuk ikut Seminar CCKU saat itu 24 November 2015.
Awal yang menentukan hasil akhir yang tentunya sudah dibekali semua ilmunya dalam prosesnya dan tetap sabar, istiqomah dan tawakkal pada Allah SWT dalam menjalaninya.
Demikian sharing saya dan semoga bermanfaat buat kita semuanya dalam segera mewujudkan Masyarakat Tanpa Riba
Hari Sabtu 15 Juli 2017, saya mengikuti acara SPI Smart Parenting Institute Reguler Class.. Bagi saya mengikuti acara Parenting adalah hal baru, karena sebelum2nya yaitu pada saat masih belum hijrah dari dunia Ribawi boro2 mau ikut acara Parenting, ngurusin anak saja nomer kesekian buat saya..
Alhasil penyampaian materi mendasar yg disampaikan oleh Bu Dui Nasheer ttg Parenting ini sangatlah berkesan sekali bagi saya.. Saya pikir acara Parenting itu membicarakan tentang anak saja, tapi ternyata Class Reguler Termin Pertama yang akan sy ikuti selama satu tahun ini lebih memfokus kan diri membicarakan ttg Orang Tua yang tyt banyak sekali mengasuh / mendidik anak2 keSALAHan terBESAR ada pada ortu nya.. ?
Bagaimana anak2 kita bisa menjadi ulil albab, minal khoiru Ummah atau hamilul Qur’an sdg kan ortunya sendiri masih belum mencerminkan hal tsb diatas ?
Salah satu yg disampaikan oleh bu Dui.. Mempunyai MIMPI atau CITA-CITA haruslah BESAR, jangan mikirin caranya, SELANJUTNYA Allah SWT Yang membukakan Jalan InsyaAllah.. sehingga jelaslah apa yang sebenarnya yang kita inginkan.. Juga informasi yg diberikan untuk anak harus selalu berBINGKAI keISLAMan
Semoga ilmu yang saya dapatkan hari ini dapat kami terapkan dalam kehidupan .. Aamiin Allahumma Aamiin…
Saya tertarik menulis setelah membaca tulisan d atas mengenai slip gaji palsu. Itu mengingatkan saya ketika masih kerja d AF, salah satu perusahaan leasing terbesar d Indonesia.
Waktu itu sya sebagai marketing motor dmn tugas saya memproses n mensurvey org yg ingin membeli motor secara kredit. Ternyata tidak sedikit yg bermasalah dgn berkas pengajuan, baik itu KTP, KK, Rekening listrik, slip gaji, SKU, dll.
Demi mndapatkan nasabah semua kami sulap, maka dr itu motto kami sbagai marketing sesuai dgn judul d atas “Semua yg tdk mungkin mnjadi mungkin”.
Sebelum d AF, ilmu itu sya dptkan d Finansia KP, saat pertama sya bekerja d leasing.
Awalx emank enak tp lama2 mnjadi beban n ganjalan d hati. Saat konsumen nunggak, kita jg yg sakit, malah kita yg d kejar2 oleh kolektor n d suruh nagih, tdk sdikit jg uang yg d pkek utk nombok kredit nasabah sya.
hingga akirx thn 2014 sya berhasil hijrah k tmpat yg lebih baik lg saat ini. Berangsur kehidupan sya makin membaik, walau jauh lebih sedikit penghasilan yg sya dptkan d tmpat yg baru insyaallah itu lebih halal n berkah, sampai akirx sya pun menikah pd akir thn 2015, kurang lebih 1,5 thn setelah hijrah n skrg d karuniai 1 anak. Sungguh nikmat n anugerah yg tak terhingga dari Mu y Allah.
Ternyata stlah berhijrah motto itu tetap sama, “Semua yg tdk mungkin mnjadi mungkin”, tp ini dgn makna yg baik, karna Allah yg merubah semuax. Allah lah yg merubah kehidupan kita ketika kita mau berhijrah lebih baik lg.
Moga sya n Kluarga n kita semua d jauhkan dr riba n jika msih ada sedikit riba yg hamba, Kluarga n kita semua rasakan saat ini moga bisa terlepas dr riba utk slamax y Allah…
Mohon do’ax jg dr tmn2 skalian..
Untuk slip gaji palsu…
Jadi teringat kenalan dengan kartu kredit
Saya bikin sendiri slip gaji palsu asli tapi palsu
Sudah dibikin diajukan sebagai syarat kartu kredit
HRD ya saya lagi pura2 jadi HRD…
Itu untuk bikin kartu kredit
Untuk calon nasabah yang pengin ngajukan kredit stelah di hitung2 semua hutang pake BI checking ujung ujungnya minta slip gaji palsu untuk pengajuan kredit calon nasabah…biar bisa masuk ke DSAR dan disetujui…
Kerja di aBank itu datang dengan manis nawarin kredit, dari yang gg mau sampai mauu kredit klo macet atau gg bisa bayar wajah seperti debt collector.. apalagi akhir bulan..
Sesuatu yang dipaksakan karena memenuhi target si karyawan aBank
Membuay slip palsu supaya dapat real itu selalu terjadi di aBAnk tempat saya kerja dulu
Resiko tidak bisa bayar dipikir kemudian yang penting bisa cair…
Memaksa.. iya kami memang memaksa untuk target kami..
Mendesak.. iya kami kadang mendesak untuk biar segera cair…
Segala sesuatu yang bisa dilakukan untuk target kami pasti lakukan
Dikantor gg bisa bikin slip gaji..
Si karyawan aBank pasti membikinkan