By Didik AY, MTR #09 Surabaya
WA MTR 0811113139
Bismillahir – rahmanir – rahim
Tahun ini adl tahun kedua Ramadhan dlm keadaan prihatin.
Jika dulu modal berlimpah ruah utk kebutuhan lebaran, dua Ramadhan ini kami lalui dgn penuh keprihatinan pasca hijrah.
Tiada satu rupiahpun modal yg kami miliki utk diputar.
Letak perbedaannya adl Ramadhan th ini kami lalui dgn penuh keikhlasan dan kepasrahan. Pasrah total kpd Allah.
Setiap hari setiap waktu menengadahkan tangan memohon pertolongan Allah agar Dia yg maha kaya memberi jalan keluar atas permasalahan kami. Tiada seorangpun yg kami pinta pertolongannya krn bagi kami (kembali) bersandar pd selainNya hanya memberi kehinaan dn rasa malu.
Hikmah yg kami dpt adl kami lebih fokus pd ibadah Ramadhan drpd mengumpulkan pundi2 rupiah, yg sejatinya Ramadhan adl masa panen bagi kami.
Shalat Tarawih tdk pernah kami lewatkan, tadarrus hingga khatam dn memulyakan org lain. Sesuatu yg tidak mampu kami lakukan ketika dulu menyibukkan diri utk mengejar duniaNya.
Keprihatinan ini tentu memberi efek ganda bagi kami. Lebih bersabar disatu sisi dan menerima hinaan, cibiran bahkan fitnah dr banyak pihak disisi lain. Tp biarlah kami dihina dn dicaci mulut manusia asal kami menghiasi infotainment penduduk langit yg menyebut nama kami krn meninggalkan laranganNya.
Alhamdulillah dlm bbrp masa Allah kirimkan pelanggan utk belanja dlm jumlah besar shg keuntungan dpt kami putar sbg modal meski keuntungan lebaran ini hanya cukup utk kebutuhan lebaran dn mudik.
Disaat mudik dipertemukan dgn teman2 yg terjebak riba shg dpt bersyiar di kampung halaman akan bahaya riba.
Mgkn bagi org lain kamk menderita dlm keadaan spt ini.
No…
Kami tidak mengalami penderitaan itu, selama kami bersama Rabb kami.