MUDIK ASIK MENUAI PAHALA

0
667

By Wahyoe, MTR #01 Jember
WA MTR (KSW) 0811113139

Suka dukanya idul fitri kemarin

Lebaran kali ini merupakan tahun pertama dengan suasana diri saya  & istri hijrah dari masa2 jahiliyah ( riba telah total habis bersih sesuai azzam sebelum takbir hari raya berkumandang, melaksanakan kehidupan seperti dlm hadist,dll yg mengandung hal islami) rasanya sangat berbeda banget dibanding berapa puluh tahun sebelumnya.

Namun sangat disayangkan ketika ketemu sanak saudara tidak sedikit dari mereka menganggap hijrah kami dipandang negatif & terpengaruh ikut aliran sesat. Mungkin karena mereka terkena provokasi dari media2 nasional yg banyak menyudutkan islam dengan berita negatif.

Dengan sedikit agak jengkel, sedih menjelaskan kepada mereka bahwa sebenarnya kita hanya islam cuman kulit saja namun dalamnya kita bukan muslim sebenarnya. & Selama ini kita tidak mau mengenal bagaimana adab-adab islam itu seharusnya hanya cuman mendengar melihat dari orang tua & kebiasaan tradisi dari masyarakat yang mana banyak yg jauh dari adab islami.

Singkat cerita akhir dari penjelasan saya, hanya satu pertanyaan saya. Apakah anda percaya dengan al-qur’an & al-hadist?karena perilaku yang saya tunjukkan yang anda sebut menyimpang sumbernya dari buku-buku umum yang banyak beredar dipasaran(bhulugul maram,minhajul muslim,riyadus solihin.

Kebeneran pas mudik alhamdulillah saya bawa minhajul muslim) yg ditulis oleh imam 4 mazhab yg mana hadistnya shohih & bermanhaj langsung dari nabi Muhammad SAW. Jadi kl dibilang perilaku saya sesat, berarti nabi Muhammad SAW adalah sesat.lalu ketika saya tunjukkan apa saja yg dianggap mereka identik dengan teroris & sesat. Akhirnya ada yg terkejut, ada yg heran ada juga yg menolak. Semoga yg menolak segera mendapat hidayah.

Kesimpulan saya setelah mudik kemarin, ternyata selama ini banyak dari kita mengaku islam tapi hanya melakukan yg diperintahkan cuman hal-hal yg dianggap “bisa” memasukkan kita kesorga (puasa,sholat,zakat). Namun hal2 yg menjadi aturan main untuk jalan ke sorga sering kita langgar, lupakakan dan bahkan kita tolak dianggap tidak sesuai tradisi lingkungan kita.

Jadi masihkah kita bisa pantas masuk sorga sedangkan banyak aturan main yang kita  langgar (berbuat syirik,ghibah,riba,dll) & kita tidak mau memperbaikinya bahkan menolak menolaknya.

Ingatlah saudaraku “islam datang dlm keadaan  asing & kembali dalam keadaan terasing” semoga kita termasuk golongan orang yg terasing tsb.

Wahyoe, MTR #01 Jember.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here